Intip 12 Hidangan Signature dalam Menu Ramadhan Nusantara Raffles Hotel
07 April 2022 |
23:42 WIB
Sejak awal April 2022, Raffles Hotel menghadirkan menu-menu khas Indonesia dengan pendekatan yang lebih modern dalam hidangan spesial untuk berbuka puasa selama Ramadan. Menu-menu dalam Ramadhan Nusantara ini datang dari berbagai daerah, mulai dari Batam sampai Madura.
Menu ini hadir dari dua kategori ruang dapur berbeda, yaitu Live Cooking Station yang berbentuk stall kecil serupa dengan angkringan dan Show Kitchen yang merupakan dapur besar dengan ruangan terbuka yang bisa dilihat oleh para pengunjung saat memesan makanan.
Untuk menu Live Cooking Station hadir dengan empat makanan, yaitu Sei Sapi en Croute, Rawon Bakso, Seafood Lumpia Semarang, dan Gado-gado. Chef Lukman Hakim selaku Executive Sous Raffles Hotel Jakarta menjelaskan bahwa menu-menu untuk bagian ini dibuat seotentik mungkin dengan menu asli di daerah asalnya.
Dia mencontohkan gado-gado yang hadir dibuat serupa dengan gado-gado khas Jakarta yang menggunakan terasi pada bumbu kacangnya dan beberapa sayuran seperti jagung dan kacang panjang.
Lalu, menu rawon bakso memiliki rasa yang asin seperti rawon yang ditemui di Surabaya. Bedanya, menu ini menggunakan daging wagyu bagian blade yang dipanggang dan dipotong kecil-kecil dan bakso sehingga menciptakan rasa yang lembut. Tidak hanya itu, rawon ini disajikan dengan mie yang dibuat dari adonan pasta dengan bahan tambahan charcoal dan tinta cumi-cumi.
Untuk lumpia seafood Semarang, Lukman bercerita bahwa makanan ini terinspirasi dari sebuah gerai lumpia Semarang dan dibuat dengan pendekatan yang lebih halus dengan campuran saus bawang putih dan acar.
Terakhir, sei sapi en croute memiliki pendekatan khas Inggris yang serupa dengan beef wellington. Bedanya, menu ini menggunakan daging wagyu dengan kulit puff pastry serta isian khas sei seperti daun singkong dan sambal matah yang ditambahkan dengan daun kale yang digoreng garing seperti tempura.
Beralih ke kategori Show Kitchen, makanan Indonesia yang hadir di bagian ini memiliki pendekatan yang lebih modern dengan sentuhan teknik pemasakan dari negara lain seperti Jepang dan Italia. Setidaknya ada enam menu pilihan Chef Lukman di dalamnya.
Hidangan dibuka dengan Tuna na Niura yang mengadopsi makanan khas Batak yaitu Dengke Mas na Niura atau Ikan Mas Niura yang dikonsumsi di kawasan Sumatera Utara dan Pulau Samosir. Dengan pendekatan teknik memasak khas Jepang yaitu sushi, hidangan yang terbuat dari ikan tuna ini hadir dengan rasa asam dari calamansi dan gurih dari nori yang membungkus dagingnya.
Ada juga menu Barramundi Arsik yang menggunakan ikan Barramundi atau ikan kakap putih fillet yang dibakar dengan jahe, lalu diberi bumbu campuran kacang dan jeruk serta keripik kentang manis berwarna hitam sebagai pendamping.
Lalu, menu daging lainnya adalah nasi bebek ireng yang terinspirasi dari bebek goreng khas Madura, Jawa Timur. Dimasak dengan teknik slow cook, bebek ini hadir dengan sambal ijo dan bumbu serundeng serta didampingi dengan nasi berwarna hitam yang dimasak dengan jeruk nipis dan tinta cumi.
Menu ini hadir dari dua kategori ruang dapur berbeda, yaitu Live Cooking Station yang berbentuk stall kecil serupa dengan angkringan dan Show Kitchen yang merupakan dapur besar dengan ruangan terbuka yang bisa dilihat oleh para pengunjung saat memesan makanan.
Untuk menu Live Cooking Station hadir dengan empat makanan, yaitu Sei Sapi en Croute, Rawon Bakso, Seafood Lumpia Semarang, dan Gado-gado. Chef Lukman Hakim selaku Executive Sous Raffles Hotel Jakarta menjelaskan bahwa menu-menu untuk bagian ini dibuat seotentik mungkin dengan menu asli di daerah asalnya.
Dia mencontohkan gado-gado yang hadir dibuat serupa dengan gado-gado khas Jakarta yang menggunakan terasi pada bumbu kacangnya dan beberapa sayuran seperti jagung dan kacang panjang.
Lalu, menu rawon bakso memiliki rasa yang asin seperti rawon yang ditemui di Surabaya. Bedanya, menu ini menggunakan daging wagyu bagian blade yang dipanggang dan dipotong kecil-kecil dan bakso sehingga menciptakan rasa yang lembut. Tidak hanya itu, rawon ini disajikan dengan mie yang dibuat dari adonan pasta dengan bahan tambahan charcoal dan tinta cumi-cumi.
Untuk lumpia seafood Semarang, Lukman bercerita bahwa makanan ini terinspirasi dari sebuah gerai lumpia Semarang dan dibuat dengan pendekatan yang lebih halus dengan campuran saus bawang putih dan acar.
Terakhir, sei sapi en croute memiliki pendekatan khas Inggris yang serupa dengan beef wellington. Bedanya, menu ini menggunakan daging wagyu dengan kulit puff pastry serta isian khas sei seperti daun singkong dan sambal matah yang ditambahkan dengan daun kale yang digoreng garing seperti tempura.
Menu Gado-gado dari Live Cooking Station. (Sumber gambar: Laurensia Felise/Hypeabis.id)
Menu Lumpia Seafood Semarang (atas). (Sumber gambar: Laurensia Felise/Hypeabis.id)
Hidangan dibuka dengan Tuna na Niura yang mengadopsi makanan khas Batak yaitu Dengke Mas na Niura atau Ikan Mas Niura yang dikonsumsi di kawasan Sumatera Utara dan Pulau Samosir. Dengan pendekatan teknik memasak khas Jepang yaitu sushi, hidangan yang terbuat dari ikan tuna ini hadir dengan rasa asam dari calamansi dan gurih dari nori yang membungkus dagingnya.
Ada juga menu Barramundi Arsik yang menggunakan ikan Barramundi atau ikan kakap putih fillet yang dibakar dengan jahe, lalu diberi bumbu campuran kacang dan jeruk serta keripik kentang manis berwarna hitam sebagai pendamping.
Lalu, menu daging lainnya adalah nasi bebek ireng yang terinspirasi dari bebek goreng khas Madura, Jawa Timur. Dimasak dengan teknik slow cook, bebek ini hadir dengan sambal ijo dan bumbu serundeng serta didampingi dengan nasi berwarna hitam yang dimasak dengan jeruk nipis dan tinta cumi.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.