Tinder Swindler Versi Indonesia Viral, Pria Ini Sudah Tipu Banyak Orang
16 March 2022 |
11:50 WIB
Jagat Twitter diramaikan dengan pengakuan seseorang yang mengungkapkan bahwa dia merupakan salah satu korban penipuan pria yang mengaku kaya raya lewat aplikasi kencan daring. Melalui akun @malamtanpakata, dia membeberkan kronologis penipuan itu seperti layaknya kisah yang ada di dokumenter Netflix, The Tinder Swindler.
“Hati-hati Tinder Swindler versi Indonesia. Jadi aku udah bingung banget mau curhat kemana. Ditipu mentah-mentah sama orang ini,” tulis akun @malamtanpakata, dikutip Rabu (16/3/2022).
Kepada orang tersebut, pria yang diketahui bernama James Daniel Sinaga itu mengaku bahwa dia adalah seorang pengusaha yang memiliki puluhan ribu karyawan mulai dari usaha garmen, properti, dan beberapa franchise besar.
James juga menjanjikan orang itu untuk memberikan sebuah toko merek handphone besar dan hidup yang sempurna bergelimang harta. Nahas, dia juga tertipu dengan narasi bohong James sehingga dia mengaku telah mentransfer sejumlah uang kepada laki-laki itu.
“Dia bilang bank-nya sedang limit dan perlu. Bantuan untuk transfer nanti akan diganti saat dia tiba,” tulis akun @malamtanpakata.
Sampai artikel ini ditulis, thread tersebut ramai mendapatkan respon dan komentar dari warganet di Twitter. Bahkan, tak sedikit yang akhirnya mengungkapkan bahwa mereka juga merupakan korban dari laki-laki bernama James itu.
Tak sedikit dari mereka yang mengaku bahwa telah tertipu oleh rayuan James dengan berbagai modus sampai-sampai tertipu untuk mentransfer uang sejumlah puluhan juta rupiah serta kehilangan barang-barang berharga mereka.
“Serius nanya, ini kalo ngelapor bakal diladenin enggak ya? Awalnya sudah mencoba legowo tapi kok makin kesini ngeliat korbannya makin banyak jadi sedih banget,” tulis akun @malamtanpakata.
(Baca juga: Hindari Penipuan Dating Apps, Ini 5 Pelajaran Penting dari Tinder Swindler)
Film The Tinder Swindler sendiri merupakan dokumenter yang berangkat dari kisah nyata tentang penipuan yang dilakukan seorang pemuda asal Tel Aviv, Israel, Shimon Hayut kepada banyak wanita melalui aplikasi kencan daring Tinder.
Dokumenter ini bercerita tentang Hayut, yang bukan siapa-siapa, mengubah jati dirinya sebagai 'orang penting' dengan menipu, memanipulasi, mengancam perempuan lewat aplikasi kencan, Tinder.
Di Tinder, dia mengaku bernama Simon Leviev, putra Lev Leviev, seorang pengusaha Israel terkenal di dunia nyata yang memiliki julukan King of Diamond. Lewat pencarian Google, kalian bisa menemukan bahwa Lev Leviev memiliki kekayaan sebesar US$1,5 miliar dolar serta, hal yang lebih penting, dia tidak memiliki putra yang bernama Simon atau Shimon.
Beberapa perempuan dalam dokumenter tersebut yang menjadi korban dari Hayut pun berasal dari berbagai latar belakang mulai dari mahasiswa, eksekutif pemasaran hingga seorang pegiat fesyen.
Kepada para korbannya itu, Hayut berhasil membawa uang hingga puluhan juta dollar AS. Namun, aksinya itu akhirnya bisa dihentikan setelah para perempuan itu bekerja sama untuk menghentikan aksi penipuan ini, yang berakhir penuh kemenangan hingga kisah mereka diangkat menjadi film dokumenter.
Editor: Gita Carla
“Hati-hati Tinder Swindler versi Indonesia. Jadi aku udah bingung banget mau curhat kemana. Ditipu mentah-mentah sama orang ini,” tulis akun @malamtanpakata, dikutip Rabu (16/3/2022).
Kepada orang tersebut, pria yang diketahui bernama James Daniel Sinaga itu mengaku bahwa dia adalah seorang pengusaha yang memiliki puluhan ribu karyawan mulai dari usaha garmen, properti, dan beberapa franchise besar.
TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC
— sunyi di malam itu (@malamtanpakata) March 14, 2022
HATI HATI TINDER SWINDLER VERSI INDONESIA
Jadi aku udah bingung banget mau curhat kemana. Ditipu mentah-mentah sama orang ini.
Ada yang kenal kah? Atau ada yang jadi korban juga?
Aku bakalan cerita kronologis lengkapnya dibawah ya.
Mohon bantu RT pic.twitter.com/dLqI3usq73
James juga menjanjikan orang itu untuk memberikan sebuah toko merek handphone besar dan hidup yang sempurna bergelimang harta. Nahas, dia juga tertipu dengan narasi bohong James sehingga dia mengaku telah mentransfer sejumlah uang kepada laki-laki itu.
“Dia bilang bank-nya sedang limit dan perlu. Bantuan untuk transfer nanti akan diganti saat dia tiba,” tulis akun @malamtanpakata.
Sampai artikel ini ditulis, thread tersebut ramai mendapatkan respon dan komentar dari warganet di Twitter. Bahkan, tak sedikit yang akhirnya mengungkapkan bahwa mereka juga merupakan korban dari laki-laki bernama James itu.
Tak sedikit dari mereka yang mengaku bahwa telah tertipu oleh rayuan James dengan berbagai modus sampai-sampai tertipu untuk mentransfer uang sejumlah puluhan juta rupiah serta kehilangan barang-barang berharga mereka.
“Serius nanya, ini kalo ngelapor bakal diladenin enggak ya? Awalnya sudah mencoba legowo tapi kok makin kesini ngeliat korbannya makin banyak jadi sedih banget,” tulis akun @malamtanpakata.
(Baca juga: Hindari Penipuan Dating Apps, Ini 5 Pelajaran Penting dari Tinder Swindler)
Film The Tinder Swindler sendiri merupakan dokumenter yang berangkat dari kisah nyata tentang penipuan yang dilakukan seorang pemuda asal Tel Aviv, Israel, Shimon Hayut kepada banyak wanita melalui aplikasi kencan daring Tinder.
Dokumenter ini bercerita tentang Hayut, yang bukan siapa-siapa, mengubah jati dirinya sebagai 'orang penting' dengan menipu, memanipulasi, mengancam perempuan lewat aplikasi kencan, Tinder.
Di Tinder, dia mengaku bernama Simon Leviev, putra Lev Leviev, seorang pengusaha Israel terkenal di dunia nyata yang memiliki julukan King of Diamond. Lewat pencarian Google, kalian bisa menemukan bahwa Lev Leviev memiliki kekayaan sebesar US$1,5 miliar dolar serta, hal yang lebih penting, dia tidak memiliki putra yang bernama Simon atau Shimon.
Beberapa perempuan dalam dokumenter tersebut yang menjadi korban dari Hayut pun berasal dari berbagai latar belakang mulai dari mahasiswa, eksekutif pemasaran hingga seorang pegiat fesyen.
Kepada para korbannya itu, Hayut berhasil membawa uang hingga puluhan juta dollar AS. Namun, aksinya itu akhirnya bisa dihentikan setelah para perempuan itu bekerja sama untuk menghentikan aksi penipuan ini, yang berakhir penuh kemenangan hingga kisah mereka diangkat menjadi film dokumenter.
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.