Bukan Antartika, Ternyata Kota Terdingin Dunia Ada di Rusia
12 March 2022 |
13:38 WIB
Antartika dikenal sebagai benua terdingin di dunia. Wilayah daratan yang tertutupi es itu saat ini bersuhu minus 52,2 derajat Celcius. Namun tahu kah Genhype bahwa kota terdingin di dunia ternyata bukan terletak di Antartika?
Para peneliti sepakat bahwa Yakutsk, Ibu Kota Republik Sakha di Rusia patut dilabeli kota terdingin di dunia. Terletak di Siberia dan berjarak 450 kilometer di selatan Lingkar Arktik, suhu di kota tersebut mencapai minus 60 derajat Celcius, bahkan sempat lebih dari itu.
Kendati demikian, Yakutsk memiliki penduduk tetap sekitar 336.200 orang, tidak seperti Antartika. Penduduk di Yakutsk mayoritas bekerja untuk Alrosa, sebuah perusahaan yang menjalankan tambang berlian di kota tersebut.
Selain Yakutsk, sebuah pemukiman di Rusia, Oymyakon bisa dibilang sebagai wilayah terdingin di dunia. Pemukiman Rusia yang berpenduduk sekitar 500 orang itu mencapai suhu dinginnya pada 1924 dengan minus 71,2 derajat Celcius. Menariknya, jarak antara Yakutsk dan Oymyakon yakni 577 mil (928 kilometer) dan memakan waktu sekitar 21 jam perjalanan.
"Siberia sangat dingin karena kombinasi lintang dan daratan yang begitu luas," kata Alex DeCaria, profesor meteorologi di Millersville University di Pennsylvania yang menjelaskan mengapa Yakutsk dan Oymyakon memiliki suhu yang sangat dingin. Dia menerangkan tekanan tinggi di atas benua dengan garis lintang umumnya dikenal memiliki udara yang stabil, kelembapan rendah, dan langit cerah.
Kelembaban rendah dan langit cerah ini memungkinkan radiasi gelombang panjang dan gelombang mikro yang dipancarkan Bumi mencapai puncak atmosfer dan dipancarkan kembali ke luar angkasa, sehingga menghasilkan suhu permukaan yang dingin.
Topografi dari wilayah tersebut juga berperan menciptakan suhu dingin. "Tempat-tempat ini berada di lembah lokal, dikelilingi oleh dataran yang lebih tinggi," jelas Jouni Räisnen, dosen senior di Institute for Atmospheric and Earth System Research (INAR) di University of Helsinki di Finlandia.
Dia menerangkan kantong-kantong udara dingin ini terperangkap di dekat dasar lembah. Khusus Oymyakon, efek pada ketinggian yang relatif besar dari pegunungan sekitarnya, membantu untuk menampung udara dingin dari pencampuran udara yang lebih hangat.
Adapun yang menjadi pertanyaan, mengapa ada orang yang mau tinggal di Yakutsk dan Oymyakon? Cara Ocobock, seorang antropolog biologi dan direktur Laboratorium Energi Manusia di Universitas Notre Dame menilai itu didasari atas kebanggaan bahwa mereka bisa bertahan hidup di wilayah tersebut.
Editor: Gita
Para peneliti sepakat bahwa Yakutsk, Ibu Kota Republik Sakha di Rusia patut dilabeli kota terdingin di dunia. Terletak di Siberia dan berjarak 450 kilometer di selatan Lingkar Arktik, suhu di kota tersebut mencapai minus 60 derajat Celcius, bahkan sempat lebih dari itu.
Kendati demikian, Yakutsk memiliki penduduk tetap sekitar 336.200 orang, tidak seperti Antartika. Penduduk di Yakutsk mayoritas bekerja untuk Alrosa, sebuah perusahaan yang menjalankan tambang berlian di kota tersebut.
Selain Yakutsk, sebuah pemukiman di Rusia, Oymyakon bisa dibilang sebagai wilayah terdingin di dunia. Pemukiman Rusia yang berpenduduk sekitar 500 orang itu mencapai suhu dinginnya pada 1924 dengan minus 71,2 derajat Celcius. Menariknya, jarak antara Yakutsk dan Oymyakon yakni 577 mil (928 kilometer) dan memakan waktu sekitar 21 jam perjalanan.
"Siberia sangat dingin karena kombinasi lintang dan daratan yang begitu luas," kata Alex DeCaria, profesor meteorologi di Millersville University di Pennsylvania yang menjelaskan mengapa Yakutsk dan Oymyakon memiliki suhu yang sangat dingin. Dia menerangkan tekanan tinggi di atas benua dengan garis lintang umumnya dikenal memiliki udara yang stabil, kelembapan rendah, dan langit cerah.
Kelembaban rendah dan langit cerah ini memungkinkan radiasi gelombang panjang dan gelombang mikro yang dipancarkan Bumi mencapai puncak atmosfer dan dipancarkan kembali ke luar angkasa, sehingga menghasilkan suhu permukaan yang dingin.
Topografi dari wilayah tersebut juga berperan menciptakan suhu dingin. "Tempat-tempat ini berada di lembah lokal, dikelilingi oleh dataran yang lebih tinggi," jelas Jouni Räisnen, dosen senior di Institute for Atmospheric and Earth System Research (INAR) di University of Helsinki di Finlandia.
Dia menerangkan kantong-kantong udara dingin ini terperangkap di dekat dasar lembah. Khusus Oymyakon, efek pada ketinggian yang relatif besar dari pegunungan sekitarnya, membantu untuk menampung udara dingin dari pencampuran udara yang lebih hangat.
Adapun yang menjadi pertanyaan, mengapa ada orang yang mau tinggal di Yakutsk dan Oymyakon? Cara Ocobock, seorang antropolog biologi dan direktur Laboratorium Energi Manusia di Universitas Notre Dame menilai itu didasari atas kebanggaan bahwa mereka bisa bertahan hidup di wilayah tersebut.
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.