Labuan Bajo Kembangkan Destinasi Wisata Ecotourism di Hutan Bowosie
09 March 2022 |
22:17 WIB
Labuan Bajo ini dikenal dengan keindahan alamnya dan telah menjadi salah satu destinasi pariwisata. Untuk meningkatkan daya saing destinasi wisata, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga tengah mengembangkan kawasan pariwisata berkelanjutan dan terintegrasi di Hutan Bowosie Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Konsep pengembangannya berupa ecotourism atau wisata alam berupa hutan yang alami sehingga diharapkan wisatawan betah belama-lama berkunjung.
Kawasan pariwisata terintegrasi tersebut menempati lahan seluas 400 ha atau sekitar 1,98 persen dari seluruh luas kawasan hutan Bowosie yang mencapai 20.193 ha
Direktur Utama BPOPLBF Shana Fatina mengatakan saat ini tim BPOLBF melakukan survei ke dalam kawasan hutan, kondisi hutan Bowosie sangat memprihatinkan. Sebab, sebagian besar telah dirusak oknum tidak bertanggung jawab.
"Banyak titik lokasi yang ditebang, bahkan sebagian besar dibakar oleh pihak tidak bertanggung jawab. Kami harus lakukan peremajaan agar hutan terlihat asri kembali. Karena wisata hutan daya tariknya tentunya pepohonan. Bagaimana wisatawan mau datang jika pohonnya ditebang dan dibakar,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (9/3/2022).
Hutan tersebut tidak hanya ditebang dan dibakar, bahkan sebagian lokasi sudah berubah menjadi lahan pertanian dengan jenis tanaman semusim yang rendah mengikat tanah dan air.
Untuk mengembalikan kondisi hutan Bowosie, pihaknya akan lebih banyak melakukan penanaman sehingga hutan kembali terlihat seperti semula mempunyai daya tarik.
Sementara itu, Kepala KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Manggarai Barat, Stefanus Nali, membenarkan terjadi perambahan liar tersebut dan areanya cukup luas.
"Luasan perambahan liar hutan Bowosie ini mencakup kurang lebih 135 ha atau 34 persen dari lahan Badan Otorita, dan sebagian besar berada di kawasan hutan bagian dalam, jadi tidak terlihat dari pinggir hutan," ucapnya.
Saat ini BPOLBF sedang melakukan pengembangan pariwisata di lahan seluas 400 ha di Hutan Bowosie.
Pengembangan area itu untuk menghadirkan kawasan pariwisata berkelanjutan, berkualitas, dan terintegrasi di Labuan Bajo. Kawasan dibagi dalam 4 zona meliputi zona cultural district, zona adventure district, zona wildlife district, dan zona leisure district.
Editor: Fajar Sidik
Konsep pengembangannya berupa ecotourism atau wisata alam berupa hutan yang alami sehingga diharapkan wisatawan betah belama-lama berkunjung.
Kawasan pariwisata terintegrasi tersebut menempati lahan seluas 400 ha atau sekitar 1,98 persen dari seluruh luas kawasan hutan Bowosie yang mencapai 20.193 ha
Direktur Utama BPOPLBF Shana Fatina mengatakan saat ini tim BPOLBF melakukan survei ke dalam kawasan hutan, kondisi hutan Bowosie sangat memprihatinkan. Sebab, sebagian besar telah dirusak oknum tidak bertanggung jawab.
"Banyak titik lokasi yang ditebang, bahkan sebagian besar dibakar oleh pihak tidak bertanggung jawab. Kami harus lakukan peremajaan agar hutan terlihat asri kembali. Karena wisata hutan daya tariknya tentunya pepohonan. Bagaimana wisatawan mau datang jika pohonnya ditebang dan dibakar,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (9/3/2022).
Kondisi Hutan Bowosie Saat Ini (dok. BPOLBF)
Hutan tersebut tidak hanya ditebang dan dibakar, bahkan sebagian lokasi sudah berubah menjadi lahan pertanian dengan jenis tanaman semusim yang rendah mengikat tanah dan air.
Untuk mengembalikan kondisi hutan Bowosie, pihaknya akan lebih banyak melakukan penanaman sehingga hutan kembali terlihat seperti semula mempunyai daya tarik.
Sementara itu, Kepala KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Manggarai Barat, Stefanus Nali, membenarkan terjadi perambahan liar tersebut dan areanya cukup luas.
"Luasan perambahan liar hutan Bowosie ini mencakup kurang lebih 135 ha atau 34 persen dari lahan Badan Otorita, dan sebagian besar berada di kawasan hutan bagian dalam, jadi tidak terlihat dari pinggir hutan," ucapnya.
Saat ini BPOLBF sedang melakukan pengembangan pariwisata di lahan seluas 400 ha di Hutan Bowosie.
Pengembangan area itu untuk menghadirkan kawasan pariwisata berkelanjutan, berkualitas, dan terintegrasi di Labuan Bajo. Kawasan dibagi dalam 4 zona meliputi zona cultural district, zona adventure district, zona wildlife district, dan zona leisure district.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.