Tips Mengemas Paket Dengan Baik untuk Pelaku UMKM
08 March 2022 |
12:34 WIB
Bagi Genhype yang saat ini sedang menjalankan bisnis, tentu menyadari bahwa kemasan memegang peranan yang cukup penting sebagai bagian dari branding dan daya tarik bagi konsumen untuk meningkatkan nilai jual produk.
Sayangnya sering kali hal ini diabaikan. Padahal, ketika proses pengemasannya salah saat proses pengiriman, bisa saja membuat konsumen kecewa karena barang bisa sampai dalam kondisi yang tidak baik atau rusak karena pengemasan yang kurang baik.
Bahkan tak jarang konsumen memberikan review kurang baik saat produk yang datang dalam kondisi pengemesan yang kurang baik sehingga membuat mereka enggan untuk berbelanja kembali.
Nah, agar terhindar dari penilaian buruk konsumen, maka ada dua hal yang harus diperhatikan oleh para pelaku UMKM saat melakukan proses pengemasan dan pengiriman paket.
Sayangnya sering kali hal ini diabaikan. Padahal, ketika proses pengemasannya salah saat proses pengiriman, bisa saja membuat konsumen kecewa karena barang bisa sampai dalam kondisi yang tidak baik atau rusak karena pengemasan yang kurang baik.
Bahkan tak jarang konsumen memberikan review kurang baik saat produk yang datang dalam kondisi pengemesan yang kurang baik sehingga membuat mereka enggan untuk berbelanja kembali.
Nah, agar terhindar dari penilaian buruk konsumen, maka ada dua hal yang harus diperhatikan oleh para pelaku UMKM saat melakukan proses pengemasan dan pengiriman paket.
1. Kemas barang menggunakan kemasan yang sesuai dengan jenisnya.
Pilih lapisan sesuai jenis barang agar tidak kotor. Pelapis dapat berupa kain, kertas, karton, plastik ataupun bubble wrap. Namun jika jenis barang memungkinkan, gunakan bahan-bahan pelapis yang ramah lingkungan untuk turut mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai.
Masukkan produk yang sudah dilapisi ke dalam kardus kemasan. Hal ini terutama diperlukan jika ada banyak barang yang dikirim dengan tujuan yang sama dan barang termasuk jenis yang mudah rusak atau pecah.
Sertakan pengganjal di dalam kardus agar produk aman ketika ada guncangan. Bahan pengganjal dapat berupa gumpalan kertas, kertas serut, styrofoam, ataupun air bag pillow/poly air bubble.
Jika diperlukan, gunakan rangka kayu untuk pengamanan ekstra dan sertakan stiker bertuliskan “Fragile” atau “Jangan Dibanting” sehingga kurir mengetahui barang yang dikirim rentan mengalami kerusakan.
Masukkan produk yang sudah dilapisi ke dalam kardus kemasan. Hal ini terutama diperlukan jika ada banyak barang yang dikirim dengan tujuan yang sama dan barang termasuk jenis yang mudah rusak atau pecah.
Sertakan pengganjal di dalam kardus agar produk aman ketika ada guncangan. Bahan pengganjal dapat berupa gumpalan kertas, kertas serut, styrofoam, ataupun air bag pillow/poly air bubble.
Jika diperlukan, gunakan rangka kayu untuk pengamanan ekstra dan sertakan stiker bertuliskan “Fragile” atau “Jangan Dibanting” sehingga kurir mengetahui barang yang dikirim rentan mengalami kerusakan.
2. Ketik atau tulis nomor resi dan alamat dengan jelas dan lengkap.
Siapkan kertas lalu tulis nomor resi dan alamat dengan lengkap mulai dari penerima, nomor telepon, jalan/gang, RT/RW, kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, dan kode pos. Sertakan juga patokan atau petunjuk tertentu jika alamat penerima cukup sulit untuk ditemukan, misalnya di pemukiman padat atau gang kecil.
Sertakan juga nama, kontak dan alamat pengirim agar penerima mengetahui dengan jelas paket yang diterimanya. Pilih jasa pengiriman yang terpercaya untuk melakukan penjemputan ke lokasi.
Kemasan juga dapat menceritakan keseluruhan cerita tentang bisnis di balik produk dan dampaknya terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi produk. Selain untuk menjaga keamanan barang, ini adalah alat untuk mengkomunikasikan nilai-nilai perusahaan dan manfaat besar yang dibawa produk kepada konsumen.
Editor: Nirmala Aninda
Sertakan juga nama, kontak dan alamat pengirim agar penerima mengetahui dengan jelas paket yang diterimanya. Pilih jasa pengiriman yang terpercaya untuk melakukan penjemputan ke lokasi.
Kemasan juga dapat menceritakan keseluruhan cerita tentang bisnis di balik produk dan dampaknya terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi produk. Selain untuk menjaga keamanan barang, ini adalah alat untuk mengkomunikasikan nilai-nilai perusahaan dan manfaat besar yang dibawa produk kepada konsumen.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.