Strategi Indonesia Meraih Emas Esports SEA Games Vietnam
28 February 2022 |
11:12 WIB
Mobile Legends: Bang Bang, Arena of Valor, FIFA 4, League of Legends: Wild Rift, Free Fire, PUBGM, Crossfire, dan League of Legends. Ini merupakan judul gim yang dipertandingkan dalam cabang olahraga elektronik (esports) ajang Southeast Asian Games (SEA Games) 2021 yang akan berlangsung pada 12-23 Mei 2022 di Hanoi, Vietnam.
Dari 8 judul gim olahraga elektronik tersebut, total ada 10 nomor cabang yang dipertandingkan, dengan masing-masing gim memperebutkan set medali, kecuali dua judul gim yang punya dua nomor cabang. PUBGM dengan nomor solo dan grup serta League of Legends: Wild Rift dengan cabang laki-laki dan perempuan.
Pada cabang esports SEA Games Hanoi mendatang, Indonesia punya ambisi untuk untuk meraih setidaknya satu medali emas. Ketua Umum Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Bambang Sunarwibowo mengatakan, seluruh pihak kini tengah menyiapkan segala kebutuhan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dia menuturkan, tim telah menyaring para atlet dan pelatih yang akan ikut dalam pemusatan pelatihan nasional (Pelatnas). “Pemusatan ini dilakukan dalam rangka menjalankan misi jangka pendek yaitu kita harapkan bisa mendapat medali emas [pada SEA Games 2021], dan misi jangka panjang sebagai pembinaan strategi esports untuk meningkatkan kompetensi pelatih dan atlet,” ujarnya.
[Baca juga : Daftar lengkap atlet yang masuk pelatnas esport SEA Games]
Ketua Seleksi Nasional Esports Indonesia, Christian Surjadi, menuturkan bahwa tim telah menjalankan serangkaian program untuk pemilihan pelatih dan atlet yang bakal masuk dalam Pelatnas mulai 1 Maret hingga 30 April mendatang.
Upaya itu termasuk berkonsultasi dengan para pengembang dan penerbit gim yang dipertandingkan, koordinasi dengan komunitas gim, hingga membuat term & condition serta scorecard untuk menyaring talenta terbaik esports Tanah Air.
Adapun, khusus untuk pemilihan atlet dilakukan dengan empat jalur yaitu jalur Prestasi, jalur Pekan Olahraga Nasional Papua, jalur Kejuaraan Nasional, dan jalur Pilihan Pelatih. “Di sini kami benar-benar lakukan seleksi ketat dan dibuka jalur yang luas untuk semua atlet bisa berpartisipasi,” katanya.
Ketua Pelatnas, Ibnu Riza Pradipto menuturkan, bahwa setelah masuk ke Pelatnas, para atlet masih harus menjalani latihan dan seleksi internal untuk menentukan komposisi tim yang berangkat ke Hanoi dan bertanding membawa nama Indonesia.
Atlet dan pelatih terpilih nantinya bakal menjalani pemeriksaan fisik dan mental, sebelum diikutsertakan dalam karantina untuk program pelatihan intensif. Ini mencakup pelatihan untuk kemampuan teknis, strategi, dan analisis serta bimbingan fisik, psikologi, dan nutrisi.
Riza melanjutkan bahwa program pelatnas akan dibagi ke dalam dua tahapan. Tahap pertama berlangsung mulai 1-10 Maret yang fokus untuk melatih dan menyeleksi seluruh anggota kontingen SEA Games 2021 cabang olahraga elektronik.
Tahap kedua akan dilaksanakan pada 11 Maret hingga 30 April yang akan fokus pada pelatihan para atlet untuk mewakili Indonesia. Dari total 120 atlet yang dijaring selama seleksi nasional, nantinya akan ada 66 atlet yang diberangkatkan untuk bertanding dan mengejar tujuan pengibaran Sang Saka Merah Putih.
Manajer Tim Nasional Esports Indonesia, Erlangga Putra, menjelaskan untuk mencapai target emas pada gelaran SEA Games di Vietnam, pihaknya akan melakukan pendekatan secara menyeluruh, baik dari sisi teknis dan non-teknis.
Menurutnya, atlet Indonesia yang masuk ke Pelatnas telah memiliki rekam jejak gemilang di pertandingan tingkat nasional dan internasional ketika membela klub masing-masing. Oleh sebab itu, pelatihan kali ini lebih difokuskan untuk menciptakam chemistry dan membangun kesiapan mental.
“Berdasarkan pengalaman sebelumnya [pada ajang SEA Games 2019 di Filipina], mental menjadi hal yang sangat penting. Karena ada beban tersendiri yang berbeda ketika atlet bertanding membawa nama negara, daripada waktu mereka tanding sebagai tim di klub masing-masing,” katanya.
Selain itu, dia melanjutkan bahwa tim juga akan ditunjang dengan sarana prasarana terbaik di lokasi Pelatnas serta memaksimalkan dukungan yang disediakan seperti konsultasi dengan psikolog dan nutrisionis.
Menurut Erlangga, tim esports nasional memiliki peluang besar untuk menyumbangkan medali emas pada nomor cabang Mobile Legends: Bang Bang. Hal ini mengingat para atlet terpilih juga telah memenangkan sejumlah kompetisi tingkat wilayah dan dunia pada gim tersebut.
[Baca juga : Ini game esports paling populer di Indonesia]
Kendati demikian, hal ini tidak membuat pelatihan menjadi kendur. Apalagi negara lain seperti tuan rumah Vietnam dan Filipina juga punya rekam jejak yang tak kalah berkilau di banyak cabang olahraga elektronik.
Adapun, Wakil Sekjen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marcus Othnil Mamahit, menyatakan bahwa SEA Games 2021 menjadi semacam pemanasan awal bagi tim esports nasional bertanding di tingkat internasional.
Dia mengingatkan bahwa salah satu perhelatan olahraga besar yang juga menanti pada tahun ini adalah Asian Games di China yang dijadwalkan berlangsung pada 10-25 September mendatang. Selain itu, ada juga Islamic Solidarity Games di Turki pada 9-18 Agustus yang menanti.
“Jadi kami harap ini [pelatihan intensif tim esports] tidak hanya berhenti di SEA Games, target besarnya adalah Asian Games. Selain itu, cepat atau lambat esports ini akan tembus ke Olimpiade sehingga kita perlu persiapan yang matang,” ujarnya.
Editor : Gita
Dari 8 judul gim olahraga elektronik tersebut, total ada 10 nomor cabang yang dipertandingkan, dengan masing-masing gim memperebutkan set medali, kecuali dua judul gim yang punya dua nomor cabang. PUBGM dengan nomor solo dan grup serta League of Legends: Wild Rift dengan cabang laki-laki dan perempuan.
Pada cabang esports SEA Games Hanoi mendatang, Indonesia punya ambisi untuk untuk meraih setidaknya satu medali emas. Ketua Umum Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Bambang Sunarwibowo mengatakan, seluruh pihak kini tengah menyiapkan segala kebutuhan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dia menuturkan, tim telah menyaring para atlet dan pelatih yang akan ikut dalam pemusatan pelatihan nasional (Pelatnas). “Pemusatan ini dilakukan dalam rangka menjalankan misi jangka pendek yaitu kita harapkan bisa mendapat medali emas [pada SEA Games 2021], dan misi jangka panjang sebagai pembinaan strategi esports untuk meningkatkan kompetensi pelatih dan atlet,” ujarnya.
[Baca juga : Daftar lengkap atlet yang masuk pelatnas esport SEA Games]
Ketua Seleksi Nasional Esports Indonesia, Christian Surjadi, menuturkan bahwa tim telah menjalankan serangkaian program untuk pemilihan pelatih dan atlet yang bakal masuk dalam Pelatnas mulai 1 Maret hingga 30 April mendatang.
Upaya itu termasuk berkonsultasi dengan para pengembang dan penerbit gim yang dipertandingkan, koordinasi dengan komunitas gim, hingga membuat term & condition serta scorecard untuk menyaring talenta terbaik esports Tanah Air.
Adapun, khusus untuk pemilihan atlet dilakukan dengan empat jalur yaitu jalur Prestasi, jalur Pekan Olahraga Nasional Papua, jalur Kejuaraan Nasional, dan jalur Pilihan Pelatih. “Di sini kami benar-benar lakukan seleksi ketat dan dibuka jalur yang luas untuk semua atlet bisa berpartisipasi,” katanya.
Ketua Pelatnas, Ibnu Riza Pradipto menuturkan, bahwa setelah masuk ke Pelatnas, para atlet masih harus menjalani latihan dan seleksi internal untuk menentukan komposisi tim yang berangkat ke Hanoi dan bertanding membawa nama Indonesia.
Atlet dan pelatih terpilih nantinya bakal menjalani pemeriksaan fisik dan mental, sebelum diikutsertakan dalam karantina untuk program pelatihan intensif. Ini mencakup pelatihan untuk kemampuan teknis, strategi, dan analisis serta bimbingan fisik, psikologi, dan nutrisi.
Riza melanjutkan bahwa program pelatnas akan dibagi ke dalam dua tahapan. Tahap pertama berlangsung mulai 1-10 Maret yang fokus untuk melatih dan menyeleksi seluruh anggota kontingen SEA Games 2021 cabang olahraga elektronik.
Tahap kedua akan dilaksanakan pada 11 Maret hingga 30 April yang akan fokus pada pelatihan para atlet untuk mewakili Indonesia. Dari total 120 atlet yang dijaring selama seleksi nasional, nantinya akan ada 66 atlet yang diberangkatkan untuk bertanding dan mengejar tujuan pengibaran Sang Saka Merah Putih.
Manajer Tim Nasional Esports Indonesia, Erlangga Putra, menjelaskan untuk mencapai target emas pada gelaran SEA Games di Vietnam, pihaknya akan melakukan pendekatan secara menyeluruh, baik dari sisi teknis dan non-teknis.
Menurutnya, atlet Indonesia yang masuk ke Pelatnas telah memiliki rekam jejak gemilang di pertandingan tingkat nasional dan internasional ketika membela klub masing-masing. Oleh sebab itu, pelatihan kali ini lebih difokuskan untuk menciptakam chemistry dan membangun kesiapan mental.
“Berdasarkan pengalaman sebelumnya [pada ajang SEA Games 2019 di Filipina], mental menjadi hal yang sangat penting. Karena ada beban tersendiri yang berbeda ketika atlet bertanding membawa nama negara, daripada waktu mereka tanding sebagai tim di klub masing-masing,” katanya.
Selain itu, dia melanjutkan bahwa tim juga akan ditunjang dengan sarana prasarana terbaik di lokasi Pelatnas serta memaksimalkan dukungan yang disediakan seperti konsultasi dengan psikolog dan nutrisionis.
Menurut Erlangga, tim esports nasional memiliki peluang besar untuk menyumbangkan medali emas pada nomor cabang Mobile Legends: Bang Bang. Hal ini mengingat para atlet terpilih juga telah memenangkan sejumlah kompetisi tingkat wilayah dan dunia pada gim tersebut.
[Baca juga : Ini game esports paling populer di Indonesia]
Kendati demikian, hal ini tidak membuat pelatihan menjadi kendur. Apalagi negara lain seperti tuan rumah Vietnam dan Filipina juga punya rekam jejak yang tak kalah berkilau di banyak cabang olahraga elektronik.
Adapun, Wakil Sekjen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marcus Othnil Mamahit, menyatakan bahwa SEA Games 2021 menjadi semacam pemanasan awal bagi tim esports nasional bertanding di tingkat internasional.
Dia mengingatkan bahwa salah satu perhelatan olahraga besar yang juga menanti pada tahun ini adalah Asian Games di China yang dijadwalkan berlangsung pada 10-25 September mendatang. Selain itu, ada juga Islamic Solidarity Games di Turki pada 9-18 Agustus yang menanti.
“Jadi kami harap ini [pelatihan intensif tim esports] tidak hanya berhenti di SEA Games, target besarnya adalah Asian Games. Selain itu, cepat atau lambat esports ini akan tembus ke Olimpiade sehingga kita perlu persiapan yang matang,” ujarnya.
Editor : Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.