Jangan Pakai Masker Ini Saat Ada Omicron
03 February 2022 |
14:20 WIB
Masker memiliki peran penting dalam mencegah penularan virus corona. Namun dengan munculnya varian Omicron, ada jenis masker yang tidak mampu memberikan perlindungan optimal, yakni masker kain, kendati masker kain dinilai mampu dalam memflitrasi virus.
Linsey Marr, peneliti di Virginia Tech yang mempelajari bagaimana virus menular di udara mengatakan bahwa masker kain memang oke dalam memfiltrasi virus. "Dengan omicron yang sangat menular, oke saja tidak cukup," ujarnya seperti dikutip Hypeabis.id dari National Public Radio, Kamis (3/2/2022).
Para peneliti dari Universitas Hong Kong menunjukkan bahwa Omicron berkembang biak 70 kali lebih cepat di dalam jaringan saluran pernapasan manusia daripada varian Delta. Studi itu juga menemukan bahwa Omicron mencapai tingkat yang lebih tinggi di jaringan saluran pernapasan 48 jam setelah infeksi, dibandingkan dengan Delta.
Sementara itu, ahli penyakit menular di Universitas Stanford Dr. Abraar Karan menjelaskan partikel virus ini dapat bertahan di udara dalam ruangan selama beberapa menit atau bahkan berjam-jam dari orang yang terinfeksi. "Saya pikir orang perlu menyadari bahwa penularan di sini dapat terjadi bahkan ketika kamu tidak berada di dekat seseorang," katanya.
Pakar penyakit menular Steven Gordon menilai masker kain yang terbuat dari bahan seperti kapas, tidak banyak melindungi kita dari menghirup partikel pembawa virus, khususnya Omicron. Kendati demikian, sesuai rekomendasi Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), lebih baik memakai masker kain atau tidak sama sekali.
Dalam rekomendasinya, CDC mencatat produk kain tenunan longgar memberikan perlindungan paling sedikit dari varian Omicron. Sedangkan produk tenunan halus berlapis menawarkan lebih banyak perlindungan.
Agar tetap berfungsi, CDC menyarankan masker kain menjadi pelapis dari masker bedah sekali pakai. Nah, berikut ini cara yang tepat dalam menggunakan masker kain:
1. Pakai dua masker. Kenakan masker sekali pakai di bawah dan masker kain di atasnya.
2. Gabungkan masker kain atau masker sekali pakai dengan fitter atau brace
3. Knot dan selipkan loop telinga dari masker 3 lapis di mana mereka bergabung dengan tepi masker.
Untuk masker prosedur sekali pakai, lipat dan selipkan bahan yang tidak dibutuhkan di bawah tepinya.
4. Sebaiknya gunakan masker yang talinya menempel di belakang leher dan kepala bukan ear loop.
5. Pastikan masker kain pas di hidung, mulut, dan dagu untuk mencegah kebocoran. Pertimbangkan juga masker yang ditenun dengan erat.
6. Jangan pakai masker kain dengan katup pernafasan, ventilasi, atau bukaan lainnya
7. Jangan pilih masker kain satu lapis atau yang terbuat dari kain tipis yang tidak menghalangi cahaya
8. Hindari penggunaan masker yang basah atau kotor.
Editor: Indyah Sutriningrum
Linsey Marr, peneliti di Virginia Tech yang mempelajari bagaimana virus menular di udara mengatakan bahwa masker kain memang oke dalam memfiltrasi virus. "Dengan omicron yang sangat menular, oke saja tidak cukup," ujarnya seperti dikutip Hypeabis.id dari National Public Radio, Kamis (3/2/2022).
Para peneliti dari Universitas Hong Kong menunjukkan bahwa Omicron berkembang biak 70 kali lebih cepat di dalam jaringan saluran pernapasan manusia daripada varian Delta. Studi itu juga menemukan bahwa Omicron mencapai tingkat yang lebih tinggi di jaringan saluran pernapasan 48 jam setelah infeksi, dibandingkan dengan Delta.
Sementara itu, ahli penyakit menular di Universitas Stanford Dr. Abraar Karan menjelaskan partikel virus ini dapat bertahan di udara dalam ruangan selama beberapa menit atau bahkan berjam-jam dari orang yang terinfeksi. "Saya pikir orang perlu menyadari bahwa penularan di sini dapat terjadi bahkan ketika kamu tidak berada di dekat seseorang," katanya.
Pakar penyakit menular Steven Gordon menilai masker kain yang terbuat dari bahan seperti kapas, tidak banyak melindungi kita dari menghirup partikel pembawa virus, khususnya Omicron. Kendati demikian, sesuai rekomendasi Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), lebih baik memakai masker kain atau tidak sama sekali.
Dalam rekomendasinya, CDC mencatat produk kain tenunan longgar memberikan perlindungan paling sedikit dari varian Omicron. Sedangkan produk tenunan halus berlapis menawarkan lebih banyak perlindungan.
Agar tetap berfungsi, CDC menyarankan masker kain menjadi pelapis dari masker bedah sekali pakai. Nah, berikut ini cara yang tepat dalam menggunakan masker kain:
1. Pakai dua masker. Kenakan masker sekali pakai di bawah dan masker kain di atasnya.
2. Gabungkan masker kain atau masker sekali pakai dengan fitter atau brace
3. Knot dan selipkan loop telinga dari masker 3 lapis di mana mereka bergabung dengan tepi masker.
Untuk masker prosedur sekali pakai, lipat dan selipkan bahan yang tidak dibutuhkan di bawah tepinya.
4. Sebaiknya gunakan masker yang talinya menempel di belakang leher dan kepala bukan ear loop.
5. Pastikan masker kain pas di hidung, mulut, dan dagu untuk mencegah kebocoran. Pertimbangkan juga masker yang ditenun dengan erat.
6. Jangan pakai masker kain dengan katup pernafasan, ventilasi, atau bukaan lainnya
7. Jangan pilih masker kain satu lapis atau yang terbuat dari kain tipis yang tidak menghalangi cahaya
8. Hindari penggunaan masker yang basah atau kotor.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.