4 Perbedaan Psikolog & Psikiater yang Perlu Diketahui
01 February 2022 |
19:47 WIB
Meski terdengar serupa, profesi psikolog dan psikiater nyatanya berbeda. Meski keduanya berasal dari cabang ilmu yang mempelajari masalah kejiwaan atau psikologis, masing-masing dari profesi tersebut memiliki batasan penanganan tertentu terhadap pasien.
Secara umum, terdapat tiga perbedaan utama antara psikiater dan psikolog. Pertama, psikiater adalah dokter medis, sementara psikolog tidak. Kedua, psikiater bisa meresepkan obat, sementara psikolog tidak bisa.
Ketiga, psikiater mendiagnosis penyakit, mengelola perawatan, dan menyediakan berbagai terapi untuk penyakit mental yang kompleks dan serius. Sementara psikolog hanya fokus pada pemberian psikoterapi (terapi bicara) untuk membantu pasien.
Supaya enggak bingung lagi, simak perbedaan psikolog dan psikiater seperti dilansir dari Your Health Mind berikut ini.
Sementara psikolog memiliki setidaknya 6 tahun pelatihan di universitas dan pengalaman di bawah pengawasan. Mereka juga dapat memiliki kualifikasi tingkat Master atau Doktor dalam bidang psikologi. Jika mereka memiliki gelar Doktor (PhD), seorang psikolog dapat menyebut diri mereka 'Dr', tetapi mereka bukan dokter medis. Ada beberapa klasifikasi psikolog, salah satunya adalah psikolog klinis yang telah memiliki pelatihan khusus dalam diagnosis dan perawatan penyakit mental.
Psikiater dapat menyediakan berbagai macam perawatan, sesuai dengan masalah tertentu dan apa yang akan bekerja paling baik. Ini termasuk obat, perawatan medis umum, dan memeriksa kesehatan fisik serta efek dari pengobatan serta perawatan psikologis, juga terapi stimulasi otak seperti terapi electroconvulsive (ECT). Sementara, psikolog fokus pada penyediaan perawatan psikologis.
(Baca juga: Red Flag, Kriteria Personal atau Universal? Ini Kata Psikolog)
Psikiater cenderung memperlakukan orang yang memerlukan pertimbangan medis, psikologis dan sosial. Ini biasanya orang dengan kondisi kompleks seperi depresi berat, skizofrenia, hingga gangguan bipolar. Seseorang yang telah mencoba bunuh diri atau memiliki pikiran untuk bunuh diri biasanya akan dilihat oleh seorang psikiater.
Sementara seorang psikolog lebih cenderung melihat orang dengan kondisi yang dapat dibantu secara efektif dengan perawatan psikologis. Ini mungkin termasuk masalah perilaku, kesulitan belajar, depresi dan kecemasan.
Editor: Gita
Secara umum, terdapat tiga perbedaan utama antara psikiater dan psikolog. Pertama, psikiater adalah dokter medis, sementara psikolog tidak. Kedua, psikiater bisa meresepkan obat, sementara psikolog tidak bisa.
Ketiga, psikiater mendiagnosis penyakit, mengelola perawatan, dan menyediakan berbagai terapi untuk penyakit mental yang kompleks dan serius. Sementara psikolog hanya fokus pada pemberian psikoterapi (terapi bicara) untuk membantu pasien.
Supaya enggak bingung lagi, simak perbedaan psikolog dan psikiater seperti dilansir dari Your Health Mind berikut ini.
1. Pendidikan dan Pelatihan
Psikiater adalah dokter medis dengan setidaknya 11 tahun pelatihan. Mereka mengambil gelar kedokteran di universitas. Selanjutnya, mereka menghabiskan setidaknya 1 atau 2 tahun pelatihan sebagai dokter umum. Untuk memperoleh gelar psikiater, mereka perlu menyelesaikan setidaknya 5 tahun pelatihan dalam diagnosis dan perawatan penyakit mental.Sementara psikolog memiliki setidaknya 6 tahun pelatihan di universitas dan pengalaman di bawah pengawasan. Mereka juga dapat memiliki kualifikasi tingkat Master atau Doktor dalam bidang psikologi. Jika mereka memiliki gelar Doktor (PhD), seorang psikolog dapat menyebut diri mereka 'Dr', tetapi mereka bukan dokter medis. Ada beberapa klasifikasi psikolog, salah satunya adalah psikolog klinis yang telah memiliki pelatihan khusus dalam diagnosis dan perawatan penyakit mental.
Ilustrasi (Dok. Shvets Production/Pexels)
2. Perawatan yang disediakan
Psikiater dapat menyediakan berbagai macam perawatan, sesuai dengan masalah tertentu dan apa yang akan bekerja paling baik. Ini termasuk obat, perawatan medis umum, dan memeriksa kesehatan fisik serta efek dari pengobatan serta perawatan psikologis, juga terapi stimulasi otak seperti terapi electroconvulsive (ECT). Sementara, psikolog fokus pada penyediaan perawatan psikologis.(Baca juga: Red Flag, Kriteria Personal atau Universal? Ini Kata Psikolog)
3. Kondisi yang dirawat
Psikiater cenderung memperlakukan orang yang memerlukan pertimbangan medis, psikologis dan sosial. Ini biasanya orang dengan kondisi kompleks seperi depresi berat, skizofrenia, hingga gangguan bipolar. Seseorang yang telah mencoba bunuh diri atau memiliki pikiran untuk bunuh diri biasanya akan dilihat oleh seorang psikiater.Sementara seorang psikolog lebih cenderung melihat orang dengan kondisi yang dapat dibantu secara efektif dengan perawatan psikologis. Ini mungkin termasuk masalah perilaku, kesulitan belajar, depresi dan kecemasan.
4. Cara berkonsultasi
Seperti halnya semua spesialis medis, untuk menemui psikiater kita memerlukan rujukan dari dokter umum. Sementara untuk menemui psikolog, tidak memerlukan rujukan. Namun, di Australia dokter umum dapat merujuk ke psikolog sebagai bagian dari Rencana Perawatan Kesehatan Mental.Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.