Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Mendesain Ruang Keluarga
09 January 2022 |
13:30 WIB
Mungkin selama ini kita menganggap ruang keluarga hanya sebatas ruang biasa. Tak ubahnya seperti ruang tamu atau ruang dapur. Namun, sadar enggak sih kalau ruang keluarga ini merupakan salah satu bagian sentral dalam hunian. Coba diingat-ingat, di ruang itu kita biasa berinteraksi dengan anggota keluarga, atau juga menjalankan berbagai kegiatan seperti menonton televisi atau membaca buku.
Kehangatan ini pastinya tidak akan tercipta, bila ruang keluarga yang kita miliki tidak memberikan kenyamanan. Umpamanya berantakan, tata letak tak tentu arah, dan furniturnya norak. Jadi, untuk memaksimalkan fungsi ruang ini kita perlu memiliki mendesain, atau menata ruang ini agar memberikan kenyamanan bagi para penghuninya.
Sebentar dahulu, kita tak perlu tergesa-gesa mendesain ulang ruang keluarga. Akan tetapi perlu melibatkan anggota keluarga yang lain sebelum mengeksekusinya. Mengutip laporan dari Bisnis Indonesia Weekly, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebelum menata ruang keluarga.
Psikolog Keluarga Ajeng Raviando mengatakan, ruang keluarga adalah jantungnya hunian di mana setiap anggota keluarga dapat menghabiskan waktu bersama di sana. Ada kedekatan, kenyamanan, dan kehangatan yang dapat tercipta di ruang tersebut.
Sebab itulah, ketika hendak mendesain ruang keluarga, kita perlu mengajak anggota keluarga lain untuk berdiskusi. Misalnya, kita bisa mendiskusikan mengenai tema atau furnitur yang akan dihadirkan di ruang tersebut. Hasil dari diskusi ini selanjutnya bisa kita jadikan panduan dalam mendesain ruang keluarga.
Selain diskusi, kita juga bisa mengajak anggota keluarga lain untuk memilih perabotan atau warna cat ruang keluarga. Kita boleh mengajak mereka mengunjungi toko-toko furnitur, atau melihat-lihat perabotan di marketplace.
Dengan begitu, tiap-tiap anggota keluarga akan merasa memiliki ruang tersebut. Mereka pun diharapkan menjadi betah di rumah. “Jadi dalam penataan ruang sebaiknya singkirkan ego.”
Menurut Ajeng, jika kita tak melibatkan anggota keluarga dalam hal ini, maka dikhawatirkan akan menciptakan ruang yang tidak nyaman. Dia mengingatkan kepada orang tua bahwa jangan paksa anak untuk betah di rumah, tetapi perlu diciptakan suasana yang nyaman di rumah.
Berhubung kita cenderung mudah bosan, maka ada baiknya mengubah desain atau dekorasi ruang keluarga. Setidaknya sekali dalam setahun. Hal ini penting untuk menyegarkan suasana di dalam rumah. Kita tak perlu mengubah secara keseluruhan, melainkan beberapa titik agar terlihat berbeda dari sebelumnya.
Soal pemilihan furnitur untuk ruang keluarga, kita disarankan tidak boleh asal. Alasannya sederhana, yaitu harga mebel cukup menguras kantong. Jadi kita mesti cermat dalam memilihnya. Hal terpenting lainnya, kita bisa mendiskusikannya bersama anggota keluarga tentang perabotan ini. Dengan cara ini diharapkan furnitur yang dibeli dapat diterima oleh semua anggota keluarga.
Untuk jenisnya, furnitur multifungsi bisa menjadi pilihan kita. Sebab furnitur jenis ini memiliki kelebihan dapat menghemat ruang, serta bentuknya yang simple. Dengan demikian, dapat mengatasi keterbatasan ruang yang ada. Contohnya, kita dapat memilih sofa bed yang memiliki fungsi lain sebagai tempat tidur, meja yang dapat dialihfungsikan sebagai media penyimpanan.
Editor: Gita
Kehangatan ini pastinya tidak akan tercipta, bila ruang keluarga yang kita miliki tidak memberikan kenyamanan. Umpamanya berantakan, tata letak tak tentu arah, dan furniturnya norak. Jadi, untuk memaksimalkan fungsi ruang ini kita perlu memiliki mendesain, atau menata ruang ini agar memberikan kenyamanan bagi para penghuninya.
Sebentar dahulu, kita tak perlu tergesa-gesa mendesain ulang ruang keluarga. Akan tetapi perlu melibatkan anggota keluarga yang lain sebelum mengeksekusinya. Mengutip laporan dari Bisnis Indonesia Weekly, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebelum menata ruang keluarga.
1. Diskusikan Bersama
Psikolog Keluarga Ajeng Raviando mengatakan, ruang keluarga adalah jantungnya hunian di mana setiap anggota keluarga dapat menghabiskan waktu bersama di sana. Ada kedekatan, kenyamanan, dan kehangatan yang dapat tercipta di ruang tersebut.
Sebab itulah, ketika hendak mendesain ruang keluarga, kita perlu mengajak anggota keluarga lain untuk berdiskusi. Misalnya, kita bisa mendiskusikan mengenai tema atau furnitur yang akan dihadirkan di ruang tersebut. Hasil dari diskusi ini selanjutnya bisa kita jadikan panduan dalam mendesain ruang keluarga.
2. Libatkan Anggota Keluarga
Selain diskusi, kita juga bisa mengajak anggota keluarga lain untuk memilih perabotan atau warna cat ruang keluarga. Kita boleh mengajak mereka mengunjungi toko-toko furnitur, atau melihat-lihat perabotan di marketplace.
Dengan begitu, tiap-tiap anggota keluarga akan merasa memiliki ruang tersebut. Mereka pun diharapkan menjadi betah di rumah. “Jadi dalam penataan ruang sebaiknya singkirkan ego.”
Menurut Ajeng, jika kita tak melibatkan anggota keluarga dalam hal ini, maka dikhawatirkan akan menciptakan ruang yang tidak nyaman. Dia mengingatkan kepada orang tua bahwa jangan paksa anak untuk betah di rumah, tetapi perlu diciptakan suasana yang nyaman di rumah.
3. Diubah Setahun Sekali
Berhubung kita cenderung mudah bosan, maka ada baiknya mengubah desain atau dekorasi ruang keluarga. Setidaknya sekali dalam setahun. Hal ini penting untuk menyegarkan suasana di dalam rumah. Kita tak perlu mengubah secara keseluruhan, melainkan beberapa titik agar terlihat berbeda dari sebelumnya.
4. Tak Boleh Asal
Soal pemilihan furnitur untuk ruang keluarga, kita disarankan tidak boleh asal. Alasannya sederhana, yaitu harga mebel cukup menguras kantong. Jadi kita mesti cermat dalam memilihnya. Hal terpenting lainnya, kita bisa mendiskusikannya bersama anggota keluarga tentang perabotan ini. Dengan cara ini diharapkan furnitur yang dibeli dapat diterima oleh semua anggota keluarga.
5. Multifungsi
Untuk jenisnya, furnitur multifungsi bisa menjadi pilihan kita. Sebab furnitur jenis ini memiliki kelebihan dapat menghemat ruang, serta bentuknya yang simple. Dengan demikian, dapat mengatasi keterbatasan ruang yang ada. Contohnya, kita dapat memilih sofa bed yang memiliki fungsi lain sebagai tempat tidur, meja yang dapat dialihfungsikan sebagai media penyimpanan.
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.