Ilustrasi kulit wajah. (Dok. jcomp dari Freepik)

Ini Aturan Konsumsi Kolagen Berdasarkan Saran Dermatologis

08 December 2021   |   08:18 WIB

Suplemen kecantikan, terutama kolagen, menjadi salah satu opsi produk konsumen yang instan untuk menjaga kesehatan kulit sekaligus agar terlihat awet muda. Kolagen dipercaya dapat memberikan efek pada kulit menjadi lebih halus dan kenyal, di mana kolagen tersimpan di  dalam jaringan ikat dan sendi.

Meski tubuh terus memproduksi kolagen secara alamiah dalam jangka waktu tertentu, tingkat produksinya sendiri akan menurun dengan prediksi hingga 1 persen sampai 1,5 persen setiap tahunnya bersamaan dengan bertambahnya usia.

Dengan penurunan produksi kolagen inilah yang menjadikan beberapa orang mulai mencari cara-cara instan agar kolagen bisa tetap terjaga, salah satunya menggunakan suplemen yang mengandung kolagen yang telah terhidrolisir atau telah terpecah.

Menurut Irene Dorthy Santoso, dokter dermatologis dari ZAP Premiere Gading Serpong, Tangerang, ketentuan mengonsumsi suplemen kolagen harus melihat bahan-bahan yang digunakan di dalam produk suplemen kolagen yang hendak dikonsumsi.

"Ambang batas keamanan dari kolagen itu sangat penting. Ada beberapa literatur yang menyebutkan maksimal di 30 miligram, ada juga yang menyebutkan 2,5 sampai 10 miligram, ada juga yang menyebutkan 15 miligram," jelas Irene dalam wawancara dengan Hypeabis.id, Selasa (7/12/2021).

Dia menambahkan, dengan adanya kebutuhan konsumsi produk suplemen kolagen yang berbeda-beda, penting sekali untuk berkonsultasi ke Dermatologis atau dokter spesialis kulit dan kelamin mengingat efektivitas produk suplemen kolagen yang berbeda-beda pada setiap individu.

"Kita tidak tahu betul efektivitas dari suplementasi kolagen karena dalam proses perjalanannya kolagen itu sebenarnya dibentuk oleh tubuh, tapi yang sekarang tersedia adalah kolagen yang dikonsumsi secara oral atau diminum. Ketika dikonsumsi secara oral, maka dia akan masuk ke dalam tubuh dan melewati saluran cerna," tuturnya.

Dia melanjutkan bahwa karena belum ada penelitian yang menunjukkan adanya penyerapan maksimal kandungan kolagen dalam tubuh melalui saluran pencernaan, maka konsultasi dengan dokter spesialis menjadi kunci untuk mengetahui kebutuhan setiap individu sehingga konsumen bisa mendiskusikan bersama-sama tentang kebutuhan suplemen kolagen yang sesuai dengan kondisi tubuh.

Selain itu, hal lain yang juga harus diperhatikan dalam konsumsi suplemen kolagen adalah efek samping dan manfaat terhadap konsumsi produk suplemen kolagen. Kedua sisi ini harus dipertimbangkan dengan melihat seberapa besar efek samping dan manfaat yang didapat dari produk tersebut atau justru dari bahan tambahan yang ada di dalam produk suplemen kolagen seperti vitamin A, vitamin C, perasa, dan pewarna.

"Mungkin efek-efek yang didapatkan tidak melulu dari si kolagen itu, tetapi dari bahan-bahan suplemen tambahan yang lain," tambahnya.

Akan tetapi, dia mengimbau bahwa konsumsi kolagen harus tetap memperhatikan riwayat kesehatan. Salah satu riwayat kesehatan yang kurang disarankan untuk mengonsumsi produk suplemen kolagen adalah orang-orang dengan riwayat batu ginjal, terutama mereka yang ingin mengonsumsi produk tersebut dalam jangka panjang.

"Kolagen itu mengandung salah satu jenis asam amino yang namanya hydroxiproline, sehingga saat dikonsumsi kandungan ini akan melewati ginjal dan berubah menjadi protein. Sebaiknya konsumsi kolagen berhati-hati pada orang yang berpotensi memiliki batu ginjal," ujarnya.

Tapi dia memastikan bahwa produk suplemen kolagen aman untuk semua jenis konsumen secara umum mengingat karakteristik produknya yang masuk ke dalam kategori suplemen, bukan obat-obatan; selain itu pastikan produk kolagen telah lulus uji keamanan dari BPOM; dan konsumsinya yang tidak dilakukan jangka panjang.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Kabar Baik, Rencana Pendirian Pusat Pelatihan Wushu Didukung Gubernur DKI

BERIKUTNYA

Catat! Ini Rangkaian Agenda Seru Akhir Tahun di Kuningan City Mall

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: