Telegram Akan Rilis Layanan Berlangganan, Apa Kelebihannya?
08 November 2021 |
13:57 WIB
Jejaring sosial Telegram merupakan salah satu layanan yang mendapatkan banyak pelanggan atas beberapa kejadian yang menimpa pesaingnya yakni Facebook/WhatsApp seperti perubahan kebijakan privasi dan insiden pemadaman (down) yang terjadi belum lama ini.
Layanan perpesanan itu juga tengah agresif menghadirkan fitur-fitur terbaru selama beberapa waktu terakhir. Misalnya fitur iklan di dalam platform yang dihadirkan oleh perusahaan pada Oktober tahun ini.
Selain itu, Founder Telegram, Pavel Durov, pada akhir pekan lalu juga mengumumkan rencana untuk memperkenalkan sejumlah opsi yang memungkinkan penonaktifkan iklan resmi di dalam platformnya.
Untuk saat ini, setidaknya ada dua inovasi yang bakal dihadirkan. Pertama, opsi yang memungkinkan penonaktifan iklan dengan adanya biaya berlangganan dengan harga yang disebut perusahaan dengan istilah 'sedikit biaya', kendati belum menyebut angka pastinya.
"Ini bisa tersedia dalam bentuk berlangganan yang murah, yang memungkinkan pengguna secara langsung mendukung pengembangan Telegram dan tidak akan melihat iklan resmi di saluran atau kanal," tulisnya.
Kedua, opsi untuk pembuat saluran/kanal untuk dapat menonaktifkan iklan resmi bagi semua penggunanya. Perusahaan saat ini juga sedang menghitung kalkulasi yang tepat untuk opsi ini.
Sebelumnya, Durov mengumumkan bahwa blok iklan resmi akan segera muncul di Telegram. Dia menyebut iklan hanya akan muncul di kanal-kanal besar dan tidak akan menampilkan pesan iklan di daftar obrolan, percakapan pribadi atau grup.
Sejumlah laporan termasuk dari Gizchina dan Phone Arena menyatakan bahwa iklan Telegram terlihat persis seperti yang dijelaskan sebelumnya. Sebuah posting iklan terdiri dari teks dan tombol, yang bisa diklik dan akan mengarahkan pengguna ke situs tertentu.
Postingan tersebut akan ditandari dengan kata sponsored, yang dengan jelas munjukkan bahwa konten tersebut dibayar oleh pengiklan. Disebutkan juga bahwa pos iklan resmi tersedia di semua saluran/kanal dengan lebih dari 1.000 pengguna.
Editor: Avicenna
Layanan perpesanan itu juga tengah agresif menghadirkan fitur-fitur terbaru selama beberapa waktu terakhir. Misalnya fitur iklan di dalam platform yang dihadirkan oleh perusahaan pada Oktober tahun ini.
Selain itu, Founder Telegram, Pavel Durov, pada akhir pekan lalu juga mengumumkan rencana untuk memperkenalkan sejumlah opsi yang memungkinkan penonaktifkan iklan resmi di dalam platformnya.
Untuk saat ini, setidaknya ada dua inovasi yang bakal dihadirkan. Pertama, opsi yang memungkinkan penonaktifan iklan dengan adanya biaya berlangganan dengan harga yang disebut perusahaan dengan istilah 'sedikit biaya', kendati belum menyebut angka pastinya.
"Ini bisa tersedia dalam bentuk berlangganan yang murah, yang memungkinkan pengguna secara langsung mendukung pengembangan Telegram dan tidak akan melihat iklan resmi di saluran atau kanal," tulisnya.
Kedua, opsi untuk pembuat saluran/kanal untuk dapat menonaktifkan iklan resmi bagi semua penggunanya. Perusahaan saat ini juga sedang menghitung kalkulasi yang tepat untuk opsi ini.
Sebelumnya, Durov mengumumkan bahwa blok iklan resmi akan segera muncul di Telegram. Dia menyebut iklan hanya akan muncul di kanal-kanal besar dan tidak akan menampilkan pesan iklan di daftar obrolan, percakapan pribadi atau grup.
Sejumlah laporan termasuk dari Gizchina dan Phone Arena menyatakan bahwa iklan Telegram terlihat persis seperti yang dijelaskan sebelumnya. Sebuah posting iklan terdiri dari teks dan tombol, yang bisa diklik dan akan mengarahkan pengguna ke situs tertentu.
Postingan tersebut akan ditandari dengan kata sponsored, yang dengan jelas munjukkan bahwa konten tersebut dibayar oleh pengiklan. Disebutkan juga bahwa pos iklan resmi tersedia di semua saluran/kanal dengan lebih dari 1.000 pengguna.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.