Bill Gates saat bertemu Presiden Prabowo Subianto (Sumber gambar: Laman Setneg)

Profil Singkat Bill Gates yang Disebut Presiden Prabowo Memiliki Jiwa Pancasila

08 May 2025   |   07:57 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Bill Gates di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 7 Mei 2025. Dalam pertemuannya, orang nomor satu di Indonesia itu menyebut salah satu pendiri Microsoft tersebut mungkin memiliki nilai-nilai Pancasila yang tinggi.

Selain terkenal sebagai salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates juga dikenal oleh masyarakat luas sebagai Ketua Gates Foundation, yakni salah satu yayasan filantropi dengan dana ratusan miliar dolar Amerika Serikat.

Dalam sambutannya, Prabowo mengungkapkan bahwa yayasan filantropi itu memberikan bantuan setiap tahun sebesar US$9 miliar. “Jadi, inilah pendekatan tokoh-tokoh seperti Bill Gates ini mungkin lebih pancasila dari kita, mungkin. Jadi, ini sesuatu yang menarik,” ujarnya dikutip dari laman Setneg pada Rabu, 7 Mei 2025.

Baca juga: Ini Alasan Indonesia Jadi Tempat Uji Coba Vaksin TBC dari Bill Gates

Ya, Bill Gates merupakan salah satu tokoh terkenal di dunia. ketika berbicara Microsoft, ingatan banyak orang akan langsung tertuju kepada Bill Gates sampai saat ini – meskipun kepemilikannya di perusahaan teknologi itu kian menipis.

Dikutip dari laman Britannica, Bill Gates adalah pria yang lahir di Seattle, Washington, Amerika Serikat pada Oktober 1955. Dia memiliki ketertarikan dengan computer sejak kecil dan menulis program perangkat lunak pertama saat berusia 13 tahun.

Tidak hanya itu, di sekolah menengah, Gates juga membantu kelompok pemrograman yang mengkomputerisasi sistem penggajian sekolah serta mendirikan perusahaan bernama Traf-O-Data, yang menjual sistem penghitung lalu lintas kepada pemerintah lokal.

Gates kian menjadi saat duduk di bangku perguruan tinggi. Kecerdasan yang dimiliki membuatnya berhasil masuk ke Universitas Harvard pada 1975. Tidak butuh waktu lama baginya untuk menciptakan inovasi.

Dia yang masih menjadi mahasiswa tingkat dua mengembangkan perangkat lunak untuk mikro komputer pertama bersama dengan Paul G. Allen. Pada saat itu, keduanya memulai pengembangan dengan mengadaptasi bahasa pemrograman yang kerap digunakan dalam computer besar bernama BASIC.

Proyek tersebut berhasil. Alih-alih terus melanjutkan pendidikannya, Gates justru memilih keluar dari Harvard pada tahun ketiga. Bersama Allen, dia pun mendirikan Microsoft. Kemudian, dia melisensikan sistem operasi bernama MS-Dos kepada perusahaan International Business Machines (IBM) Corporation.

Langkah tersebut membuatnya meningkatkan pengaruh terhadap industri mikro komputer yang pada saat itu masih baru. MS-DOS digunakan untuk IBM PC yang merupakan mikro komputer pertama.

Gates berhasil membuat IBM bergantung kepada Microsoft untuk memenuhi kebutuhan perangkat lunak penting. Tidak hanya itu, para pembuat PC yang kompatibel dengan IBM atau yang kala itu disebut klon juga mengandalkan Microsoft untuk perangkat lunak dasarnya.

Singkat cerita, pada awal 1990-an, Gates menjadi sosok yang berpengaruh dalam industri PC lantaran kesuksesan Microsoft. Kekayaan yang dimilikinya mengalami peningkatan drastis karena nilai perusahaan yang didirikan melejit.

Selain fokus terhadap Microsoft, Gates bersama sang istri, yakni Melinda meluncurkan William H. Gates Foundation pada 1994. Filantropi ini hadir untuk mendanai program Kesehatan global dan berbagai proyek di wilayah Pacific Nortwest.

Pada akhir 1990an, keduanya juga perpustakaan-perpustakaan di Amerika Utara melalui Gates Library Foundation dan menggalang dana untuk beasiswa bagi minoritas melalui program Gates Millennium Scholars.

Pada 1999, William H. Gates Foundation berubah nama menjadi Bill & Melinda Gates Foundation. Kemudian, Gates Library Foundation juga berganti nama menjadi Gates Learning Foundation.

Pada Juni 2006, Warren Buffett mengumumkan pemberian donasi berkelanjutan kepada yayasan tersebut, sehingga membuat total aset yang dimiliki mencapai sekitar $60 miliar dalam 20 tahun ke depan.

Gates melepaskan kendali harian atas Microsoft pada Juni 2008 untuk mendedikan lebih banyak waktu yang dimiliki bagi Bill & Melinda Gates Fundation. Namun, dia tetap menjadi ketua dewan direksi di Microsoft.

Pada Februari 2014 ia mengundurkan diri dari posisi ketua, tetapi tetap menjadi anggota dewan hingga 2020. Pada 2016, Gates mendapatkan anuegarh Presidential Medal of Freedom. Kemudian, pada 2019, karya dokumenter berjudul Inside Bill’s Brain: Decoding Bill Gates juga tayang.

Pada Februari 2025, Gates merilis buku pertama dari rencana tiga seri autobiografi. Buku itu berjudul Source Code: My Beginnings. Karya tersebut ini menyajikan gambaran mendalam tentang masa kecil, masa sekolah menengah, dan masa kuliah Gates.

Baca juga:  Fakta Menarik Kunjungan Bill Gates di Indonesia

SEBELUMNYA

YLKI Dorong Pemerintah Bentuk Satgas Konser, Respons Atas Meningkatnya Keluhan Konsumen

BERIKUTNYA

Begini Alasan Koki Selebriti Baek Jong-won Mundur dari Siaran Televisi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: