Ilustrasi mahasiswa. (Sumber gambar: Rdne/Pexels)

Gerakan Kampus Berdampak Resmi Gantikan Kampus Merdeka, Apa Saja Programnya?

04 May 2025   |   14:07 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi mengganti program Kampus Merdeka dengan yang baru yakni Kampus Berdampak. Program ini diharapkan bukan hanya membuat pendidikan tinggi dan saintek di Indonesia berkembang dan teraktivasi, tetapi juga membuat dampak nyata bagi masyarakat dan bangsa.

Kampus Berdampak adalah gerakan bersama untuk menautkan ilmu dengan aksi, riset dengan kebutuhan nyata, dan pembelajaran dengan pemberdayaan. Lewat inisiatif ini, kampus-kampus di seluruh Indonesia akan digerakkan untuk menjadi simpul transformasi sosial.

Baca juga: Beasiswa Garuda: Cek Jadwal Seleksi, Syarat, Dokumen & Cara Daftarnya

Transformasi itu terdiri dari inisiatif membangun desa yang tertinggal, memberdayakan UMKM, merawat lingkungan yang rapuh, serta menyiapkan generasi muda yang tidak hanya pintar, tetapi juga tangguh, peduli, dan berdaya saing.

Menteri Diktisaintek Brian Yuliarto menyampaikan Kampus Berdampak merupakan wujud dari transformasi paradigma pendidikan tinggi dan saintek di Indonesia. Dia menjelaskan transformasi tersebut harus bisa menjawab empat hal utama yakni dari segi akses, mutu, relevansi, dan dampak.

Dari segi akses, pendidikan tinggi harus bisa diakses seluas-luasnya oleh masyarakat. Sementara dari sisi mutu, kualitas pendidikan tinggi di berbagai kampus ataupun institusi pendidikan harus terjamin. 

Lalu dari segi relevansi, pendidikan tinggi yang di dalamnya berupaya dalam mengembangkan riset dan inovasi harus sesuai dengan kebutuhan bangsa. Serta, yang tak kalah penting ialah pendidikan tinggi dan saintek harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan kehidupan bangsa.

"Karena itulah kami menghadirkan pendidikan tinggi, sains dan teknologi yang berdampak sebagai sebuah gerakan nasional," kata Brian dalam acara Peluncuran Diktisaintek Berdampak, baru-baru ini.

Brian memaparkan program Kampus Berdampak merupakan lanjutan dari program Kampus Merdeka yang digagas pada era Mendikbudristek Nadiem Makarim. Kampus Merdeka adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kemendikbudristek kala itu, yang memberikan seluruh mahasiswa kesempatan untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai langkah persiapan karier.

Sementara itu, pada program Kampus Berdampak, mengedepankan transformasi pendidikan tinggi, sains dan teknologi sebagai pusat solusi nyata bagi masyarakat melampaui peran pengajaran dan penelitian.

Dengan harapan, pendidikan tinggi dan saintek dapat menjadi motor transformasi sosial dan ekonomi, menghasilkan inovasi yang relevan, serta mendukung tujuan pembangunan keberlanjutan.

"Universitas tentu harus bisa menghasilkan lulusan yang relevan, membangun ekosistem pembelajaran yang lincah, juga bisa menghubungkan riset, inovasi, dan pembelajaran dengan industri, dunia usaha, dan masyarakat. Juga, bekerja dengan kinerja berbasis output bukan hanya berhenti sebagai proses. Inilah paradigma tranformasional yang menjadi fondasi utama Diktisaintek Berdampak," paparnya.


Program Unggulan Kampus Berdampak

Dirjen Dikti Khairul Munadi menyampaikan Kampus Berdampak itu adalah kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan, publikasi, ranking global, tapi juga kampus yang mentransformasi kehidupan masyarakat.

"Sehingga nantinya peran perguruan tinggi itu diharapkan menjadi pusat solusi yang nyata untuk masyarakat, serta motor inovasi sosial dan ekonomi berkelanjutan. Kemudian paling tidak kalah penting juga menjadi mediator kolaborasi antar pihak," katanya.

Sebagai wujud implementasi Kampus Berdampak, Ditjen Dikti pun telah menyiapkan berbagai program unggulan seperti berikut ini.

1. Komite Bersama Kemdiktisaintek & Kemkes
Ditjen Dikti akan memfasilitasi pembaruan Komite Bersama Kemdiktisaintek dan Kementerian Kesehatan (Kemkes) sebagai wadah kolaborasi dan sinergi sektor pendidikan dan pelayanan. Komite tersebut akan menyusun berbagai kebijakan turunan dari UU No/17/2023 tentang Kesehatan, road map pendidikan kesehatan transformatif dan pendidikan kesehatan yang bebas kekerasan.

Sistem Kesehatan Akademik juga akan menjadi strategi prioritas untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan sesuai kebutuhan distribusi di wilayah (termasuk daerah 3T), sekaligus sebagai model kolaborasi berdampak yang telah diimplementasikan oleh perguruan tinggi, rumah sakit pendidikan, industri, masyarakat dan pemerintah daerah.

2. Lanjutan Program MBKM
Dalam gerakan Kampus Berdampak, beberapa program unggulan yang menjadi lanjutan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) akan dijalankan, terutama penguatan kontribusi mahasiswa yang berdampak langsung pada masyarakat, dunia usaha dan industri, serta riset dan inovasi. 

Selain itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) juga akan menjadi focal point untuk berbagai program yang mendukung kampus bebas kekerasan (implementasi Permendikbudristek No.55/2024) dan penguatan pendidikan inklusif.

3. Program PPK Ormawa
Ada pula Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) yang mendorong mahasiswa terjun langsung membangun desa, memberdayakan UMKM, mengelola lingkungan, meningkatkan literasi digital, serta memperkuat peran perempuan dan anak.

4. Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha
Penguatan kolaborasi dengan dunia usaha dan industri diantaranya melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), yang menumbuhkan semangat kewirausahaan berbasis inovasi dan teknologi.

Program ini telah melahirkan ribuan usaha rintisan baru yang menjadi motor penggerak ekonomi kreatif nasional. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) juga dapat menstimulasi inovasi berbasis riset aplikatif, dengan karya-karya unggulan mahasiswa dipamerkan setiap tahun di ajang bergengsi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).

5. Program Magang Berdampak
Program Magang Berdampak menjadi kelanjutan dari Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) juga akan membuka ruang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja, memperkuat keterampilan profesional, dan membangun jejaring industri.

6. Program Beasiswa 
Dari Direktorat Sumber Daya (Ditdaya) akan memperkuat gerakan Kampus Berdampak dengan mengembangkan empat program unggulan. Beasiswa PMDSU menjadi jalan percepatan studi S2-S3 dalam empat tahun bagi sarjana unggul, kini memasuki Batch IX tahun 2025 dengan skema baru berupa Joint Degree bersama perguruan tinggi dan lembaga riset internasional.

Selain itu,ada Beasiswa Tendik “Tut Wuri Handayani” yang memberikan kesempatan studi lanjut bagi tenaga pendidik dan kependidikan, khususnya untuk meningkatkan profesionalisme di daerah.

Ada juga Beasiswa Kolaborasi Internasional yang memperluas peluang studi doktoral ke berbagai negara melalui program-program seperti Indonesia–Austria Scholarship Program (IASP), beasiswa Dikti–Coventry University, dan Stipendium Hungaricum.

Selain itu, Program Prapasca untuk daerah 3T menghadirkan beasiswa serta pembekalan akademik khusus bagi mahasiswa dari wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal, guna mempercepat pembangunan daerah asal.

7. Transformasi Tata Kelola Perguruan Tinggi
Direktorat Kelembagaan (Ditbaga) akan memperkuat gerakan Kampus Berdampak dengan mendorong transformasi tata kelola perguruan tinggi yang lebih otonom dan akuntabel, antara lain melalui program hibah revitalisasi perguruan tinggi swasta (PTS) untuk penguatan sarana, prasarana, dan akreditasi, serta program penguatan otonomi politeknik.

Selain itu, kepemimpinan akademik kampus akan diperkuat melalui academic leadership training, sementara internasionalisasi kampus didorong melalui program Kampus Berdampak Internasional, insentif going global, dan beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Inovasi perguruan tinggi juga akan ditingkatkan melalui Kompetisi Kampus Berdampak.

8. Festival Kampus Berdampak
Sekretariat Ditjen Dikti juga tengah mengoordinasikan penyelenggaraan Festival Kampus Berdampak yang akan melibatkan beberapa perguruan tinggi dari Sabang sampai Merauke, termasuk perguruan tinggi yang menjadi koordinator wilayah Sistem Kesehatan Akademik.

Festival ini diharapkan dapat menjadi sarana public outreach dan pengarusutamaan dampak positif kolaborasi perguruan tinggi dengan mitra industri, pemerintah daerah dan stakeholders lainnya. Festival ini juga mendorong mahasiswa sebagai generasi solutif untuk bisa memaknai esensi gerakan #KampusBerdampak melalui kompetisi video pendek.

Baca juga: Kemdiktisaintek Tanggapi #KaburAjaDulu, Perlu Kolaborasi Kampus & Sektor Industri

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

6 Film & Serial Tayang Mei 2025 di Prime Video, Ada Drakor Baru Park Bo Gum

BERIKUTNYA

Ed Sheeran hingga Rosé BLACKPINK Isi Album Musik Film F1

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: