Meta AI Dirilis Jadi Aplikasi Terpisah Untuk Saingi ChatGPT
30 April 2025 |
17:03 WIB
Setelah mengintegrasikan Meta AI ke WhatsApp, Instagram, Facebook dan Messenger, kini perusahaan digital milik Mark Zuckerberg itu meluncurkan aplikasi Meta AI secara mandiri di ajang LlamaCon Meta pada Selasa, 28 April 2025. Lewat terobosan ini Meta AI dapat bersaing dengan aplikasi ChatGPT, DeepSeek, dan asisten AI lainnya.
Mengutip TechCruch, Meta AI disebut memiliki sejumlah keunggulannya dibandingkan dengan plarform AI lainnya seperti OpenAI dan Anthropic. Meta mengklaim bahwa kecerdasan buatannya sudah memiliki gambaran tentang siapa penggunanya, apa yang disukainya, dan dengan siapa pengguna bergaul berdasarkan data bertahun-tahun yang telah dibagikan di Facebook atau Instagram.
"Aplikasi AI Meta memiliki perbedaan dari asisten AI yang ada, karena dapat 'memanfaatkan' informasi yang telah dibagikan pada produk Meta, seperti profil dan konten yang diikuti," tulis Meta.
Baca juga: Cek Cara Bikin Gambar & Karakter Kecerdasan Buatan Pribadi Pakai Meta AI
Sejauh ini, respons yang dipersonalisasi ini akan tersedia di AS dan Kanada. Pengguna juga dapat memberi Meta informasi lebih lanjut tentang profil dan kecenderungannya sebagai bahan pertimbangan saat akan menyajikan informasi dan rekomendasi dalam percakapan mendatang dengan Meta AI.
Misalnya, pengguna dapat memberi tahu Meta AI bahwa dia tidak toleran terhadap laktosa. Informasi itu dapat diingat oleh model kecerdasan buatan ini, sebelum memberikan rekomendasi dalam percakapan.
Seperti halnya platform AI lainnya, pengguna harus menyadari bagaimana Meta AI dapat menggunakan data yang mereka bagikan dengan chatbot-nya. Meta mengandalkan kekayaan data penggunanya untuk mendukung bisnis periklanan bertargetnya, yang merupakan bagian terbesar dari pendapatan perusahaan.
Aplikasi AI Meta juga memperkenalkan umpan Discover, tempat penggunanya dapat berbagi cara dalam menggunakan AI. Misalnya, Meta memperlihatkan seseorang meminta Meta AI untuk mendeskripsikan mereka dalam tiga emoji, yang kemudian dibagikan ke teman-teman mereka. Interaksi pengguna dengan Meta AI hanya akan dibagikan ke feed jika mereka memilih untuk melakukannya.
Feed ini mungkin memperkuat tren AI generatif tertentu, seperti tren terkini di mana orang-orang mencoba membuat diri mereka tampak seperti boneka Barbie atau karakter Studio Ghibli.
Pada Selasa, Meta menyelenggarakan LlamaCon, acara pengembang AI pertamanya yang fokus pada model AI terbuka Llama dan beberapa pembaruan besar bagi para pengembang. Tidak ketinggalan, agenda pidato utama dari para eksekutif Meta Mark Zuckerberg dan obrolan santai dengan para CEO big tech.
Meta mengundang sejumlah pengembang dan jurnalis di kantor pusatnya di Menlo Park, California. Perusahaan ini juga menyiarkan langsung pidato utama dan acara bincang-bincang hangat yang disiarkan langsung di Halaman Facebook Meta for Developers dan di saluran YouTube Meta Developers.
LlamaCon dibuka dengan pidato utama yang disampaikan oleh kepala produk Meta Chris Cox; wakil presiden AI perusahaan Manohar Paluri, dan ilmuwan penelitian AI generatif Meta, Angela Fan.
Lalu, Mark Zuckerberg membuat sesi bincang santai dengan pendiri dan CEO Databricks Ali Ghodsi, membahas tentang AI sumber terbuka dan aplikasi yang didukung AI. Pada Januari 2025, Dikethaui, Databricks mengumumkan bahwa Meta mendukung perusahaan rintisan AI yang berfokus pada data tersebut, sebagai investor strategis.
Zuckerberg juga berpartisipasi dalam obrolan santai dengan CEO Microsoft Satya Nadella. Keduanya membahas tren terbaru dalam AI dan memberikan saran tentang bagaimana para pengembang dapat tetap unggul dalam bidang AI yang bergerak cepat.
Sebagaimana diketahui, Meta baru-baru ini meluncurkan Llama 4, model AI generasi baru yang mendapat reaksi yang tidak begitu antusias dari para pengembang. Model Llama 4 tidak canggih pada tolok ukur tertentu jika dibandingkan dengan model AI terkemuka dari DeepSeek, OpenAI, Anthropic, dan Google.
Bahkan beberapa setelah peluncurannya, Meta harus menepis tuduhan bahwa mereka curang dalam uji coba AI crowdsourced yang populer, LM Arena. Perusahaan tersebut menggunakan versi model Llama 4 Maverick, yang dioptimalkan untuk percakapan, untuk meraih skor tinggi di LM Arena, tetapi merilis versi Maverick yang berbeda untuk publik. Lewat ajang LlamaCon, Meta berharap dapat kembali mendapatkan kepercayaan dari para pengembang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Mengutip TechCruch, Meta AI disebut memiliki sejumlah keunggulannya dibandingkan dengan plarform AI lainnya seperti OpenAI dan Anthropic. Meta mengklaim bahwa kecerdasan buatannya sudah memiliki gambaran tentang siapa penggunanya, apa yang disukainya, dan dengan siapa pengguna bergaul berdasarkan data bertahun-tahun yang telah dibagikan di Facebook atau Instagram.
"Aplikasi AI Meta memiliki perbedaan dari asisten AI yang ada, karena dapat 'memanfaatkan' informasi yang telah dibagikan pada produk Meta, seperti profil dan konten yang diikuti," tulis Meta.
Baca juga: Cek Cara Bikin Gambar & Karakter Kecerdasan Buatan Pribadi Pakai Meta AI
Sejauh ini, respons yang dipersonalisasi ini akan tersedia di AS dan Kanada. Pengguna juga dapat memberi Meta informasi lebih lanjut tentang profil dan kecenderungannya sebagai bahan pertimbangan saat akan menyajikan informasi dan rekomendasi dalam percakapan mendatang dengan Meta AI.
Misalnya, pengguna dapat memberi tahu Meta AI bahwa dia tidak toleran terhadap laktosa. Informasi itu dapat diingat oleh model kecerdasan buatan ini, sebelum memberikan rekomendasi dalam percakapan.
Seperti halnya platform AI lainnya, pengguna harus menyadari bagaimana Meta AI dapat menggunakan data yang mereka bagikan dengan chatbot-nya. Meta mengandalkan kekayaan data penggunanya untuk mendukung bisnis periklanan bertargetnya, yang merupakan bagian terbesar dari pendapatan perusahaan.
Aplikasi AI Meta juga memperkenalkan umpan Discover, tempat penggunanya dapat berbagi cara dalam menggunakan AI. Misalnya, Meta memperlihatkan seseorang meminta Meta AI untuk mendeskripsikan mereka dalam tiga emoji, yang kemudian dibagikan ke teman-teman mereka. Interaksi pengguna dengan Meta AI hanya akan dibagikan ke feed jika mereka memilih untuk melakukannya.
Feed ini mungkin memperkuat tren AI generatif tertentu, seperti tren terkini di mana orang-orang mencoba membuat diri mereka tampak seperti boneka Barbie atau karakter Studio Ghibli.
Meta LlamaCon
Pada Selasa, Meta menyelenggarakan LlamaCon, acara pengembang AI pertamanya yang fokus pada model AI terbuka Llama dan beberapa pembaruan besar bagi para pengembang. Tidak ketinggalan, agenda pidato utama dari para eksekutif Meta Mark Zuckerberg dan obrolan santai dengan para CEO big tech.Meta mengundang sejumlah pengembang dan jurnalis di kantor pusatnya di Menlo Park, California. Perusahaan ini juga menyiarkan langsung pidato utama dan acara bincang-bincang hangat yang disiarkan langsung di Halaman Facebook Meta for Developers dan di saluran YouTube Meta Developers.
LlamaCon dibuka dengan pidato utama yang disampaikan oleh kepala produk Meta Chris Cox; wakil presiden AI perusahaan Manohar Paluri, dan ilmuwan penelitian AI generatif Meta, Angela Fan.
Lalu, Mark Zuckerberg membuat sesi bincang santai dengan pendiri dan CEO Databricks Ali Ghodsi, membahas tentang AI sumber terbuka dan aplikasi yang didukung AI. Pada Januari 2025, Dikethaui, Databricks mengumumkan bahwa Meta mendukung perusahaan rintisan AI yang berfokus pada data tersebut, sebagai investor strategis.
Zuckerberg juga berpartisipasi dalam obrolan santai dengan CEO Microsoft Satya Nadella. Keduanya membahas tren terbaru dalam AI dan memberikan saran tentang bagaimana para pengembang dapat tetap unggul dalam bidang AI yang bergerak cepat.
Sebagaimana diketahui, Meta baru-baru ini meluncurkan Llama 4, model AI generasi baru yang mendapat reaksi yang tidak begitu antusias dari para pengembang. Model Llama 4 tidak canggih pada tolok ukur tertentu jika dibandingkan dengan model AI terkemuka dari DeepSeek, OpenAI, Anthropic, dan Google.
Bahkan beberapa setelah peluncurannya, Meta harus menepis tuduhan bahwa mereka curang dalam uji coba AI crowdsourced yang populer, LM Arena. Perusahaan tersebut menggunakan versi model Llama 4 Maverick, yang dioptimalkan untuk percakapan, untuk meraih skor tinggi di LM Arena, tetapi merilis versi Maverick yang berbeda untuk publik. Lewat ajang LlamaCon, Meta berharap dapat kembali mendapatkan kepercayaan dari para pengembang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.