Dorong Cerdas Digital, Meta Tambah Fitur Keamanan untuk Pengguna Remaja
19 April 2025 |
08:27 WIB
Kekhawatiran akan keamanan digital remaja masih menghantui di tengah derasnya arus informasi. Demi menjaga hal ini, platform yang menaungi Facebook, Instagram, Threads, dan Messenger yakni Meta, mengambil langkah dengan meluncurkan serangkaian fitur keamanan tambahan untuk akun remaja di Instagram.
Langkah ini bermaksud memperkuat perlindungan yang sudah ada, sekaligus merespons kekhawatiran orang tua serta pemerintah mengenai pengalaman digital anak muda yang makin kompleks.
Dalam pengumuman resminya, Meta menjelaskan bahwa pembaruan ini mencakup pembatasan baru untuk Instagram Live dan pengiriman gambar tidak diinginkan melalui Direct Message (DM).
Baca juga: Meta Rilis Llama 4, Model Tercanggih Multimodal AI yang Punya Kemampuan Ini
Kini, remaja di bawah usia 16 tahun tidak akan bisa melakukan siaran langsung tanpa izin dari orang tua mereka. Selain itu, gambar yang berpotensi mengandung ketelanjangan akan otomatis diburamkan. Fitur ini hanya bisa dimatikan dengan persetujuan orang tua.
Peluncuran fitur ini melengkapi sistem perlindungan yang telah dikenalkan Meta sejak menghadirkan akun remaja di Instagram pada 2024. Akun remaja dirancang untuk menciptakan ruang yang lebih aman dan sesuai usianya.
Akun remaja ini dilengkapi pengaturan otomatis terkait siapa yang dapat menghubungi remaja dan jenis konten yang dapat mereka lihat. Bahkan, remaja di bawah 16 tahun membutuhkan persetujuan orang tua untuk mengubah pengaturan bawaan tersebut.
VP & Global Head of Safety Meta Antigone Davis mengatakan, Meta berkomitmen untuk menjaga keamanan remaja tanpa menunggu regulasi untuk mengambil langkah. “Kami percaya bahwa akun remaja mampu menjawab kekhawatiran dari pemerintah Indonesia dan para orang tua,” kata Davis.
Menurutnya, orang tua adalah pihak yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi remaja mereka. Untuk itu, perusahaan berupaya memastikan mereka punya suara dalam pembentukan regulasi yang berkaitan dengan anak-anak,
Sejak peluncurannya secara global pada September 2024, fitur ini telah diadopsi oleh lebih dari 54 juta pengguna remaja dengan 97 persen pengguna usia 13–15 tahun memilih tetap menggunakan pembatasan standar. Capaian ini dianggap Meta sebagai bukti bahwa pendekatan perlindungan proaktif dapat diterima oleh generasi muda.
Tak hanya berhenti di Instagram, Meta juga mengumumkan perluasan akun remaja ke Facebook dan Messenger. Di Indonesia, fitur ini akan tersedia pada akhir tahun dengan membawa sistem perlindungan otomatis yang membatasi paparan konten tidak pantas, mengurangi risiko kontak yang tidak diinginkan, dan mendorong kebiasaan digital yang sehat.
Sejalan dengan peluncuran fitur baru ini, Meta juga menggandeng komunitas Keluarga Kita untuk kembali menghadirkan program Cerdas Digital 2025. Program ini dirancang untuk memberdayakan orang tua melalui lokakarya dan diskusi panel yang memberikan panduan praktis dalam mendampingi anak menghadapi tantangan dunia digital.
Program ini dimulai di Jakarta dan akan berlangsung beberapa bulan ke depan dengan menghadirkan para ahli untuk membahas berbagai topik penting seperti manajemen waktu layar, pencegahan interaksi digital yang berisiko, dan cara membangun komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak.
Baca juga: Cek Cara Bikin Gambar & Karakter Kecerdasan Buatan Pribadi Pakai Meta AI
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Langkah ini bermaksud memperkuat perlindungan yang sudah ada, sekaligus merespons kekhawatiran orang tua serta pemerintah mengenai pengalaman digital anak muda yang makin kompleks.
Dalam pengumuman resminya, Meta menjelaskan bahwa pembaruan ini mencakup pembatasan baru untuk Instagram Live dan pengiriman gambar tidak diinginkan melalui Direct Message (DM).
Baca juga: Meta Rilis Llama 4, Model Tercanggih Multimodal AI yang Punya Kemampuan Ini
Kini, remaja di bawah usia 16 tahun tidak akan bisa melakukan siaran langsung tanpa izin dari orang tua mereka. Selain itu, gambar yang berpotensi mengandung ketelanjangan akan otomatis diburamkan. Fitur ini hanya bisa dimatikan dengan persetujuan orang tua.
Peluncuran fitur ini melengkapi sistem perlindungan yang telah dikenalkan Meta sejak menghadirkan akun remaja di Instagram pada 2024. Akun remaja dirancang untuk menciptakan ruang yang lebih aman dan sesuai usianya.
Akun remaja ini dilengkapi pengaturan otomatis terkait siapa yang dapat menghubungi remaja dan jenis konten yang dapat mereka lihat. Bahkan, remaja di bawah 16 tahun membutuhkan persetujuan orang tua untuk mengubah pengaturan bawaan tersebut.
VP & Global Head of Safety Meta Antigone Davis mengatakan, Meta berkomitmen untuk menjaga keamanan remaja tanpa menunggu regulasi untuk mengambil langkah. “Kami percaya bahwa akun remaja mampu menjawab kekhawatiran dari pemerintah Indonesia dan para orang tua,” kata Davis.
Menurutnya, orang tua adalah pihak yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi remaja mereka. Untuk itu, perusahaan berupaya memastikan mereka punya suara dalam pembentukan regulasi yang berkaitan dengan anak-anak,
Sejak peluncurannya secara global pada September 2024, fitur ini telah diadopsi oleh lebih dari 54 juta pengguna remaja dengan 97 persen pengguna usia 13–15 tahun memilih tetap menggunakan pembatasan standar. Capaian ini dianggap Meta sebagai bukti bahwa pendekatan perlindungan proaktif dapat diterima oleh generasi muda.
Tak hanya berhenti di Instagram, Meta juga mengumumkan perluasan akun remaja ke Facebook dan Messenger. Di Indonesia, fitur ini akan tersedia pada akhir tahun dengan membawa sistem perlindungan otomatis yang membatasi paparan konten tidak pantas, mengurangi risiko kontak yang tidak diinginkan, dan mendorong kebiasaan digital yang sehat.
Sejalan dengan peluncuran fitur baru ini, Meta juga menggandeng komunitas Keluarga Kita untuk kembali menghadirkan program Cerdas Digital 2025. Program ini dirancang untuk memberdayakan orang tua melalui lokakarya dan diskusi panel yang memberikan panduan praktis dalam mendampingi anak menghadapi tantangan dunia digital.
Program ini dimulai di Jakarta dan akan berlangsung beberapa bulan ke depan dengan menghadirkan para ahli untuk membahas berbagai topik penting seperti manajemen waktu layar, pencegahan interaksi digital yang berisiko, dan cara membangun komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak.
Baca juga: Cek Cara Bikin Gambar & Karakter Kecerdasan Buatan Pribadi Pakai Meta AI
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.