Apple Lindungi Privasi Pengguna dengan Fitur Personalized Ads di iOS 15
03 September 2021 |
08:57 WIB
Apakah kalian sering merasa terganggu dengan iklan yang muncul di ponsel? Apalagi jika iklan yang muncul itu tidak relevan atau bahkan menampilkan hal-hal yang tidak pantas seperti konten berbau pornografi atau perjudian.
Jika memang demikian, ada angin segar untuk kalian, khususnya para pengguna iPhone. Karena dalam waktu dekat Apple akan menghadirkan fitur privasi baru yang memungkinkan kalian memilah-milah mana iklan yang boleh muncul di peramban atau media sosial.
Fitur yang diberi nama Personalized Ads itu akan hadir dalam pembaruan sistem operasi iOS 15 dalam beberapa pekan ke depan. Saat ini, fitur tersebut sudah bisa digunakan oleh pengguna iOS 15 versi beta ke delapan.
Melansir 9to5Mac pada Jumat (3/9/2021), informasi mengenai keberadaan fitur Personalized Ads akan muncul untuk pertama kalinya di laman utama AppStore di iOS 15. Kalian bisa langsung mengaktifkannya saat pop-up fitur tersebut muncul tanpa perlu masuk ke setelan terlebih dahulu.
Cara kerja dari fitur ini sebenarnya sederhana saja, kalian diminta untuk menentukan mana aplikasi yang boleh merekam aktivitas di ponsel kalian atau iklan apa saja yang boleh ditampilkan.
Seperti diketahui, iklan yang muncul di ponsel kalian selama ini ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan, khususnya terkait aplikasi yang diunduh dan riwayat pencarian. Dengan adanya Personalized Ads, aplikasi tidak boleh merekam aktivitas di ponsel pengguna tanpa ada persetujuan terlebih dahulu.
Menurut Apple kehadiran Personalized Ads adalah dimulainya transparansi perekaman data atau aktivitas oleh aplikasi atau App Tracking Transparency. Tak bisa dipungkiri, dalam hal perlindungan privasi pengguna Apple memang selangkah lebih maju dibandingkan Android.
Namun, di sisi lain upaya ini dikeluhkan oleh para pengembang aplikasi. Selain lamanya waktu yang mereka butuhkan untuk verifikasi sebelum nantinya bisa diunduh di AppStore, kebijakan keamanan Apple juga membuat mereka sedikit kesulitan untuk berkembang.
Sebagai contoh, dengan adanya Personalized Ads pengembang aplikasi tidak bisa memperoleh data mengenai aktivitas pengguna sepenuhnya untuk keperluan pengembangan. Demikian halnya, ketika mereka akan meluncurkan produk terbaru, mereka akan sedikit kesulitan untuk mempromosikannnya ke pengguna yang tepat.
Editor: Fajar Sidik
Jika memang demikian, ada angin segar untuk kalian, khususnya para pengguna iPhone. Karena dalam waktu dekat Apple akan menghadirkan fitur privasi baru yang memungkinkan kalian memilah-milah mana iklan yang boleh muncul di peramban atau media sosial.
Fitur yang diberi nama Personalized Ads itu akan hadir dalam pembaruan sistem operasi iOS 15 dalam beberapa pekan ke depan. Saat ini, fitur tersebut sudah bisa digunakan oleh pengguna iOS 15 versi beta ke delapan.
Melansir 9to5Mac pada Jumat (3/9/2021), informasi mengenai keberadaan fitur Personalized Ads akan muncul untuk pertama kalinya di laman utama AppStore di iOS 15. Kalian bisa langsung mengaktifkannya saat pop-up fitur tersebut muncul tanpa perlu masuk ke setelan terlebih dahulu.
Cara kerja dari fitur ini sebenarnya sederhana saja, kalian diminta untuk menentukan mana aplikasi yang boleh merekam aktivitas di ponsel kalian atau iklan apa saja yang boleh ditampilkan.
Seperti diketahui, iklan yang muncul di ponsel kalian selama ini ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan, khususnya terkait aplikasi yang diunduh dan riwayat pencarian. Dengan adanya Personalized Ads, aplikasi tidak boleh merekam aktivitas di ponsel pengguna tanpa ada persetujuan terlebih dahulu.
Menurut Apple kehadiran Personalized Ads adalah dimulainya transparansi perekaman data atau aktivitas oleh aplikasi atau App Tracking Transparency. Tak bisa dipungkiri, dalam hal perlindungan privasi pengguna Apple memang selangkah lebih maju dibandingkan Android.
Namun, di sisi lain upaya ini dikeluhkan oleh para pengembang aplikasi. Selain lamanya waktu yang mereka butuhkan untuk verifikasi sebelum nantinya bisa diunduh di AppStore, kebijakan keamanan Apple juga membuat mereka sedikit kesulitan untuk berkembang.
Sebagai contoh, dengan adanya Personalized Ads pengembang aplikasi tidak bisa memperoleh data mengenai aktivitas pengguna sepenuhnya untuk keperluan pengembangan. Demikian halnya, ketika mereka akan meluncurkan produk terbaru, mereka akan sedikit kesulitan untuk mempromosikannnya ke pengguna yang tepat.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.