Film Better Man. (Sumber gambar: Paramount Pictures)

Ini Penyebab Film Better Man Gagal Total di Box Office

26 January 2025   |   11:28 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Film Better Man gagal total di box office global pada awal tahun ini. Pasalnya, film musikal biografi ini dibuat dengan anggaran yang cukup fantastis yakni US$110 juta atau sekira Rp1,7 triliun. Namun, film yang disutradarai oleh Michael Gracey ini hanya meraup pendapatan US$16,2 juta atau sekira Rp261 miliar.

Better Man adalah film musikal biografi yang mengangkat kisah kehidupan penyanyi Inggris yang populer era 1990-an, Robbie Williams. Dalam film yang ditulis dan disutradarai oleh Michael Gracey itu, Williams digambarkan sebagai simpanse antropomorfik dengan citra buatan komputer (CGI), yang diperankan oleh Jonno Davies menggunakan penangkapan gerak, dan disuarakan oleh Williams dan Davies.

Film ini mendapatkan ulasan positif dari para kritikus, dan di Academy Awards ke-97 atau Piala Oscar 2025, film ini masuk dalam nominasi kategori Best Visual Effects. Namun, Better Man gagal total di box office global lantaran hanya meraup US$16,2 juta atau sekira Rp261 miliar dari anggaran produksi sebesar US$110 juta atau sekira Rp1,7 triliun.

Baca juga: Nominasi Best Pictures Oscar ke-97, Film Terlaris 2024 Tak Masuk Daftar

 



Bahkan, pendapatan tersebut kalah jauh dengan film drama musikal biografi sebelumnya yang digarap oleh sutradara Michael Gracey yakni The Greatest Showman (2017). Film yang dibintangi oleh Hugh Jackman itu berhasil meraup US$469 juta  atau sekira Rp7,5 triilun, dengan bujet produksi hanya US$84 juta atau sekira Rp135 miliar.

Ada sejumlah hal yang disinyalir menjadi penyebab gagalnya Better Man melejit di tangga box office. Menurut ulasan dari Screen Rant, meskipun Robbie Williams telah meraih karier musik yang cemerlang di berbagai belahan dunia terutama di Inggris, sang penyanyi dianggap tidak pernah benar-benar mampu membuat dampak signifikan di Amerika Serikat.

Oleh karena itu, meskipun mendapat nilai bagus dari para kritikus, Better Man tidak memiliki nama yang cukup besar untuk menarik penonton Amerika, sekalipun menampilkan sisi kreatif yang aneh dengan menampilkan Williams sebagai seekor monyet.

Bahkan di Inggris, Williams mungkin telah melewati puncak ketenarannya, dan karena itu, memutuskan untuk menceritakan kisahnya di film layar lebar dengan konsep yang cukup aneh seperti itu akan lebih membingungkan di kalangan penonton.

Sebagai perbandingan, The Greatest Showman misalnya, menampilkan salah satu nama terbesar di Hollywood yakni Phineas Taylor Barnum (PT Barnum) yang dibintangi oleh Hugh Jackman. Meskipun PT Barnum mungkin bukan nama yang dikenal luas pada saat film tersebut dirilis, The Greatest Showman tidak pernah mengklaim sebagai kisah yang akurat tentang kehidupan sang pemain sandiwara tersebut. 

Sebaliknya, film ini lebih menonjolkan kemampuan akting yang mumpuni dari Hugh Jackman dengan sejumlah pemain lainnya seperti Zac Efron, Michelle Williams, dan Zendaya, diiringi soundtrack original hingga akhirnya meraih sejumlah penghargaan. Singkatnya, Better Man hampir tidak memiliki formulasi yang sebagaimana Gracey  terapkan untuk film The Greatest Showman.
 

Sementara itu, Analis Media Senior Comscore Paul Dergarabedian menilai kegagalan Better Man disebabkan konsep filmnya yang sangat tinggi sehingga membuat banyak orang tidak memahaminya, yang berujung membuat semakin sulit untuk dipasarkan.

Menurutnya, menjadi sebuah langkah yang cukup berani dan berisiko ketika film Better Man yang menggambarkan kisah perjalanan seorang superstar Inggris yang kurang terkenal di Amerika, disajikan dengan menampilkan seekor simpanse CGI yang bernyanyi, menari, hingga kecanduan kokain.

"Orang mengatakan rumah produksi adalah mesin tak berperasaan yang hanya peduli dengan keuntungan. Jika itu benar, Anda tidak akan mendapatkan film seperti Better Man," katanya dikutip dari Vulture.

Selain itu, film Better Man juga dinilai memakan bujet produksi terlalu tinggi. Menurut Analis Box Office Senior David A. Gross, US$110 juta merupakan jumlah anggaran yang sangat besar untuk visi seperti film Better Man.

"Pengambilan risikonya sangat bagus, tetapi US$110 juta tidak realistis untuk genre atau artis musikal tersebut. US$25 hingga US$30 juta akan lebih masuk akal," katanya.

Di sisi lain, sulitnya pergerakan film Better Man untuk menanjak di box office global juga diperkirakan lantaran bencana kebakaran hebat yang terjadi di Los Angeles pada awal tahun ini. Seperti diketahui, film ini tayang pada akhir pekan tepat saat kebakaran hutan dahsyat melanda kota tersebut.

Meskipun kebakaran itu tidak mengakibatkan penutupan bioskop secara luas, sebagian besar penduduk Los Angeles menjauhi bioskop.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Simak Cara Cek Daya Tampung Prodi SNBP & SNBT PTN 2025

BERIKUTNYA

Baim Wong Umumkan Film Kedua Berjudul Sukma, Bertabur Pemeran Bertalenta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: