Tip Aman Bawa Mobil saat Liburan dengan Cuaca Tak Menentu, Cek Bagian-bagian Ini

Libur panjang menyambut perayaan Imlek dan Isra Miraj berlangsung akhir pekan ini. Untuk menikmati waktu tersebut, akan sangat asyik berkendara bersama keluarga atau orang-orang terkasih ke luar kota, mengunjungi tempat-tempat menarik, terutama yang menyuguhkan panorama alam.

Kendati demikian, berkendara ke luar kota terutama menggunakan roda empat saat momentum libur panjang, sangat perlu persiapan matang. Jalanan padat, jarak tempuh yang jauh, dan cuaca yang tidak menentu terutama curah hujan yang tinggi, menjadi tantangan bagi pengendara saat ini.

Menurut Pengamat Otomotif Bebin Djuana, di tengah cuaca yang ekstrem, Genhype harus mempersiapkan kendaraan untuk menghadapi kondisi terburuk. Paling utama, memeriksa tekanan angin ban mobil sebelum dikendarai. 

Kali ini, perhatikan kondisi motif ban apakah sudah ada berapa tambalan dan pastikan ban serep dalam kondisi yang baik. “Seringkali ban serep motifnya sudah habis atau dinding ban sudah rusak, alasan hanya serep. Berani berangkat dengan persiapan ala kadarnya?” sebut Bebin kepada Hypeabis.id beberapa waktu lalu. 

Baca juga: Tip Merawat Kendaraan Agar Tetap Prima Saat Ditinggal Liburan

Di tengah curah hujan yang tinggi ini, pastikan karet wiper tidak rusak dan cairan pembersih cukup, serta tambahkan sedikit sabun cair. Jika biasanya pengendara menganggap cukup ganti oli sebelum berangkat, ada baiknya periksa kendaraan secara menyeluruh. Sediakan tali untuk menarik kendaraan sebagai persiapan. 

Adapun yang tidak kalah penting menurut Bebin, persiapkan diri sebaik-baiknya. Cuaca buruk yang menghadang, bisa membuyarkan konsentrasi. Bebin juga menyarankan untuk berkendara pada siang hari. Kalaupun memilih malam, pastikan cukup istirahat sebelumnya. 

Pengamat Otomotif Yannes Martinus Pasaribu, menilai agenda liburan seringkali diwarnai dengan peningkatan volume lalu lintas yang signifikan. Kemacetan jelas menjadi tantangan utama bagi pengendara mobil, terutama di jalur utama dan tol, yang memperpanjang waktu tempuh, meningkatkan konsumsi bahan bakar, dan memicu kelelahan.

Selain itu, kondisi jalan yang rusak atau sempit di beberapa rute menuju destinasi wisata dapat mengurangi kenyamanan dan meningkatkan risiko kerusakan kendaraan. Perilaku berkendara yang tidak aman, seperti mengebut atau menyalip sembarangan, sering muncul dan meningkatkan risiko kecelakaan. Situasi ini penting untuk dihindari. 

Faktor kelelahan juga menjadi perhatian, terutama pada perjalanan jauh yang dipersulit oleh macet dan jalanan kurang ideal. Ditambah lagi, musim hujan yang sering kali bersamaan dengan libur nataru, pasti membuat tantangan saat mengemudi, seperti jalan licin, jarak pandang terbatas, serta risiko banjir bahkan longsor.

“Semua ini perlu diantisipasi sejak awal,” imbaunya. 

Nah, memasuki musim hujan, berkendara memang membutuhkan perhatian ekstra karena jalanan yang licin dan visibilitas yang terbatas. Untuk itu, penting guna memastikan sistem pengereman berfungsi optimal dengan minyak rem cukup, kampas rem tebal, dan pedal yang responsif, serta cek tapak dan tekanan angin ban untuk memastikan daya cengkram maksimal di jalan basah. Wiper pun harus bekerja sempurna dan air washer tersedia untuk menjaga kaca tetap bersih. 

Lampu kendaraan yang terang juga sangat penting untuk visibilitas. Selain itu, bawa perlengkapan seperti jas hujan dan payung untuk kenyamanan. Kurangi kecepatan seraya menjaga jarak aman dengan kendaraan lain, agar sedikit lebih waspada terhadap adanya kendaraan besar seperti truk dan bus. 

“Hindari genangan air dalam untuk mengurangi risiko aquaplaning yang sangat berbahaya bagi mobil kita saat berkecepatan cukup tinggi di jalan tol,” imbaunya. 

Berlibur menggunakan kendaraan pribadi memang paling tepat jika menggunakan mobil berkapasitas bagasi besar. Dengan demikian, mempermudah membawa barang bawaan yang biasanya cukup banyak.

Yannes menyarankan untuk tidak menaruh barang bawaan di atas atap kendaraan, karena dapat memengaruhi stabilitas dan aerodinamika kendaraan. Beban di atap meningkatkan pusat gravitasi kendaraan, yang membuatnya lebih rentan terguling, terutama saat menikung tajam atau menghindar mendadak. 

Selain itu, penempatan barang di atap meningkatkan hambatan angin, sehingga mengurangi efisiensi bahan bakar. Barang bawaan di atap juga lebih berisiko tergelincir, jatuh, atau terpapar cuaca buruk seperti hujan, yang dapat merusak barang atau menyebabkan masalah di jalan. 

“Jika harus membawa barang di atap, gunakan roof box atau rak yang dirancang khusus dan pastikan pemasangannya kokoh untuk mengurangi risiko tersebut,” imbaunya. 

Dia menambahkan, sebelum memulai perjalanan liburan ke luar kota, penting untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima agar perjalanan berjalan lancar tanpa kendala. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. 

Pertama, pastikan mobil dalam keadaan baik dengan memeriksa oli, cairan pendingin, aki, serta sabuk mesin untuk mencegah risiko overheat atau kerusakan serius. Kedua, sistem pengereman dengan mengecek minyak rem, kondisi kampas, dan respons pedal untuk memastikan keamanan saat berkendara. 

Ketiga, kondisi ban mulai dari tekanan angin, ketebalan tapak, hingga kesiapan ban serep. Keempat, cek aksesoris di dalam mobil. Pastikan semua lampu, AC, wiper, dan klakson berfungsi optimal untuk menunjang visibilitas dan komunikasi selama perjalanan. 

Kelima, lengkapi dokumen kendaraan seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Surat Izin Mengemudi (SIM), dan kartu asuransi serta peralatan darurat seperti dongkrak dan kotak P3K. “Sebaiknya mulai merencanakan rute perjalanan dengan matang serta pastikan kita cukup cukup istirahat saat mulai berkendara jarak jauh,” tambah Yannes. 

Baca juga: Panduan Perawatan Rutin Kendaraan, Sederhana Tapi Penting

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah