Kena Sengketa Merek Dagang, Merek Ikonik Australia UGG Terpaksa Ganti Nama
17 January 2025 |
15:30 WIB
Sebuah perusahaan alas kaki Australia harus mengganti namanya akibat gugatan hukum dengan Deckers Brands, pemilik merek dagang Ugg. Menurut unggahan TikTok Todd Watts, penerus UGG Since 1974, gugatan ini telah menyulitkan perusahaannya untuk menceritakan sejarah dan memasarkan sepatu bot mereka secara global.
Seperti dilaporkan oleh The Conversation, meskipun pengadilan di Australia dan Selandia Baru memutuskan bahwa kata "ugg" dapat digunakan oleh merek lokal sebagai istilah umum untuk sepatu bot kulit domba, Deckers memiliki hak atas nama tersebut di tingkat internasional.
Baca juga: Evolusi Sepatu Bot UGG dan Dampak Abadinya Terhadap Tren Fesyen Dunia
Saat ini, Deckers sedang menggugat UGG Since 1974 karena menggunakan nama itu di luar pasar domestiknya. Watts, cucu dari pendiri perusahaan Arthur dan Faye Springthorpe, menyatakan bahwa sangat sulit melawan gugatan dari perusahaan multinasional bernilai miliaran dolar, terutama bagi bisnis keluarga yang memproduksi produk asli buatan Australia.
Sebagai konsekuensi, UGG Since 1974 akan mengganti namanya menjadi Since 74 untuk produk yang dijual di luar Australia dan Selandia Baru. Menurut Watts, nama Since 74 adalah penghormatan terhadap warisan keluarga yang telah merancang sepatu bot kulit domba Australia selama 50 tahun dan tidak akan mengubah kualitas produk ke depannya.
Video TikTok yang diunggah pada Senin (13/1/2025), telah memperoleh lebih dari 1,2 juta likes saat berita ini ditulis. Sebelumnya, perubahan nama ini diumumkan oleh perusahaan melalui blog resmi pada 20 Agustus 2024. Dalam unggahannya, perusahaan Australia itu menyatakan bahwa untuk menghindari masalah hukum terkait merek dagang UGG di luar negeri, mereka melabeli produk yang dikirim ke luar Australia atau Selandia Baru dengan logo Since 74.
“Jadi, meskipun Anda menerima produk yang sama persis, dibuat di workshop yang sama, dengan bahan kulit domba yang sama, dan oleh pengrajin yang sama—jika Anda tinggal di luar Australia atau Selandia Baru, produk Anda akan diberi label Since 74,” tulis UGG Since 1974.
Dilansir dari Footwear News, berita ini muncul setelah perdebatan daring di TikTok pada akhir 2023 ketika banyak pengguna membahas soal "UGG "asli". Pengguna TikTok membandingkan sepatu UGG mereka dari tahun 2010-an dengan pembelian baru, mengkritik perubahan kualitas dan detail desain. Perbedaan utama yang membingungkan konsumen adalah perubahan logo pada sepatu buatan Deckers Brands, yang berbasis di Goleta, California.
Hal ini memunculkan spekulasi bahwa Ugg yang diproduksi saat ini adalah "palsu," sementara UGG Since 1974 disebut-sebut sebagai "UGG asli". Menanggapi kebingungan ini, UGG Since 1974 merilis klarifikasi di situs webnya, menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki afiliasi dengan merek Ugg yang dimiliki oleh Deckers.
Di Australia, kata "ugg" memang digunakan secara umum untuk menyebut sepatu bot kulit domba dengan lapisan bulu. Namun, di Amerika Serikat, seorang pengusaha Australia bernama Brian Smith mendaftarkan kata tersebut sebagai merek dagang pada 1980-an. Dokumen pengadilan mengungkap bahwa Deckers membeli hak atas nama tersebut dari Smith dan mendaftarkan merek dagang "Ugg Australia" pada 1995.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Dika Irawan
Seperti dilaporkan oleh The Conversation, meskipun pengadilan di Australia dan Selandia Baru memutuskan bahwa kata "ugg" dapat digunakan oleh merek lokal sebagai istilah umum untuk sepatu bot kulit domba, Deckers memiliki hak atas nama tersebut di tingkat internasional.
Baca juga: Evolusi Sepatu Bot UGG dan Dampak Abadinya Terhadap Tren Fesyen Dunia
Saat ini, Deckers sedang menggugat UGG Since 1974 karena menggunakan nama itu di luar pasar domestiknya. Watts, cucu dari pendiri perusahaan Arthur dan Faye Springthorpe, menyatakan bahwa sangat sulit melawan gugatan dari perusahaan multinasional bernilai miliaran dolar, terutama bagi bisnis keluarga yang memproduksi produk asli buatan Australia.
Sebagai konsekuensi, UGG Since 1974 akan mengganti namanya menjadi Since 74 untuk produk yang dijual di luar Australia dan Selandia Baru. Menurut Watts, nama Since 74 adalah penghormatan terhadap warisan keluarga yang telah merancang sepatu bot kulit domba Australia selama 50 tahun dan tidak akan mengubah kualitas produk ke depannya.
Video TikTok yang diunggah pada Senin (13/1/2025), telah memperoleh lebih dari 1,2 juta likes saat berita ini ditulis. Sebelumnya, perubahan nama ini diumumkan oleh perusahaan melalui blog resmi pada 20 Agustus 2024. Dalam unggahannya, perusahaan Australia itu menyatakan bahwa untuk menghindari masalah hukum terkait merek dagang UGG di luar negeri, mereka melabeli produk yang dikirim ke luar Australia atau Selandia Baru dengan logo Since 74.
@uggsince1974 We’re being sued by Deckers Outdoor Corporation - you know them as UGG with the big G in the middle. Watch the whole video for the details. We can’t thank you enough for welcoming our SINCE 74 mark with open arms. SINCE 74 is an ode to our heritage, handcrafting the world’s most bespoke Australian made sheepskin boots for 50 years. More information to follow. Stay tuned and be sure to sign up to our mailing list for our major updates. #uggsince1974 ? original sound - UGG Since 1974
“Jadi, meskipun Anda menerima produk yang sama persis, dibuat di workshop yang sama, dengan bahan kulit domba yang sama, dan oleh pengrajin yang sama—jika Anda tinggal di luar Australia atau Selandia Baru, produk Anda akan diberi label Since 74,” tulis UGG Since 1974.
Dilansir dari Footwear News, berita ini muncul setelah perdebatan daring di TikTok pada akhir 2023 ketika banyak pengguna membahas soal "UGG "asli". Pengguna TikTok membandingkan sepatu UGG mereka dari tahun 2010-an dengan pembelian baru, mengkritik perubahan kualitas dan detail desain. Perbedaan utama yang membingungkan konsumen adalah perubahan logo pada sepatu buatan Deckers Brands, yang berbasis di Goleta, California.
Hal ini memunculkan spekulasi bahwa Ugg yang diproduksi saat ini adalah "palsu," sementara UGG Since 1974 disebut-sebut sebagai "UGG asli". Menanggapi kebingungan ini, UGG Since 1974 merilis klarifikasi di situs webnya, menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki afiliasi dengan merek Ugg yang dimiliki oleh Deckers.
Di Australia, kata "ugg" memang digunakan secara umum untuk menyebut sepatu bot kulit domba dengan lapisan bulu. Namun, di Amerika Serikat, seorang pengusaha Australia bernama Brian Smith mendaftarkan kata tersebut sebagai merek dagang pada 1980-an. Dokumen pengadilan mengungkap bahwa Deckers membeli hak atas nama tersebut dari Smith dan mendaftarkan merek dagang "Ugg Australia" pada 1995.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.