Suasana siswa kelas 4 SDN 02 Susukan menikmati makan bergizi gratis pada Rabu (8/1/2025). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Cerita Makan Bergizi Gratis, Siswa Minta Susu hingga Perlunya Jaminan Kualitas Makanan

08 January 2025   |   21:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Mobil Gran Max berwarna silver tampak memasuki halaman sekolah SDN 02 Susukan pada Rabu (8/1/2025) siang. Mobil itu membawa makanan sebanyak 381 kotak untuk dinikmati para siswa saat jam makan siang. Di halaman depan sekolah, beberapa guru sudah menunggu untuk membantu menurunkan tumpukan kotak makanan.
 
Ratusan kotak makan itu diangkut dari mobil lalu disusun di sebuah meja panjang yang diletakkan di depan ruang kelas. Sebaliknya, tumpukan kotak makan kosong bekas sesi makan pagi, diangkut kembali oleh petugas ke dalam mobil. Guru-guru saling bergerak untuk mengangkut dan menyusun kotak makan, sementara siswa antusias melihat rutinitas yang baru mereka lihat selama tiga hari itu.

Baca juga: Cek Standar Keamanan Pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Kemenkes
 
Tak lama paket makanan tersebut disusun, bunyi bel di sekolah berdering. Tanda para siswa telah memasuki jam istirahat. Guru-guru pun bergegas mengambil puluhan kotak makanan untuk dibagikan kepada para siswa. Sementara siswa bergegas merapikan mejanya, serta menyiapkan alat makan dan minum mereka masing-masing.
 
Menu makan siang hari itu berisi nasi putih, tumis sawi dan wortel, ayam kecap, tahu goreng, dan buah semangka. Para siswa kelas 4 SDN 02 Susukan tampak lahap menikmati makan siang mereka yang ditaruh dalam kotak makan berbahan stainless steel itu. 
 

Suasana siswa kelas 4 SDN 02 Susukan menikmati makan bergizi gratis pada Rabu (8/1/2025). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.

Proses distribusi makan bergizi gratis di SDN 02 Susukan pada Rabu (8/1/2025). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.

Salah satu siswa, Hasbi (10), berkata bahwa dia menikmati makan siang gratis yang diberikan selama tiga hari terakhir. Dari lauk dan sayur yang ada, dia mengaku tidak menemukan masalah baik dari segi rasa ataupun porsi. Semua makanan lahap dia habiskan. "Enak makanannya. Tapi pengen ada susunya," katanya.
 
Begitupun dengan Alika (10). Dia mengaku menikmati makan siang yang diberikan, dan tidak menemukan rasa yang aneh atau kurang sesuai dari menu-menu yang diberikan selama tiga hari terakhir. "Enak semua makanannya. Enggak ada yang enggak enak," ucapnya.
 
Paket makanan yang dinikmati para siswa SDN 02 Susukan itu merupakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan secara bertahap oleh pemerintah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mulai 6 Januari 2025. 
 
Sebagaimana informasi dari situs Badan Gizi Nasional (BGN), menu makanan yang disediakan dalam program ini telah dirancang untuk memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian, dengan porsi makan pagi menyumbang 20 persen-25 persen kebutuhan gizi harian dan makan siang 30 persen-35 persen.
 

Suasana siswa kelas 4 SDN 02 Susukan menikmati makan bergizi gratis pada Rabu (8/1/2025). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.

Suasana siswa kelas 4 SDN 02 Susukan menikmati makan bergizi gratis pada Rabu (8/1/2025). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.

Program MBG bertujuan meningkatkan status gizi peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita melalui penyediaan makanan bergizi sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.
 
Selain itu, program ini juga memprioritaskan sosialisasi dan edukasi gizi untuk masyarakat. Melalui program MBG, pemerintah tidak hanya bertujuan menyediakan makanan bergizi, tetapi juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang.
 
"Dengan adanya edukasi ini, diharapkan masyarakat dapat menerapkan kebiasaan gizi yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, program ini juga mendorong pemberdayaan ekonomi lokal melalui pengadaan bahan pangan dari petani, nelayan, dan UMKM setempat," demikian tulis BGN.
 

Suasana siswa kelas 4 SDN 02 Susukan menikmati makan bergizi gratis pada Rabu (8/1/2025). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.

Menu makan bergizi gratis kelas 4 SDN 02 Susukan pada Rabu (8/1/2025). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.

 


Orang Tua Harap Kualitas Makanan Dijaga

Ayunda (34), salah satu orang tua siswa di SDN 02 Susukan, mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) cukup membantu dirinya untuk membiasakan sang anak makan dengan teratur. Selain itu, program ini juga dirasa bisa membantu sang anak terlatih makan sayur, lantaran termotivasi dari teman-teman sekelasnya.
 
"Cukup membantu ya dengan adanya program makan bergizi gratis. Biasanya kan anak-anak susah tuh suruh makan kalau mau berangkat sekolah, dengan adanya program ini jadi dia mau makan sayur bareng temen-temennya. Kalau di rumah dia enggak mau, susah," katanya.
 
Dia juga menilai bahwa menu makan yang diberikan kepada para siswa sudah memenuhi gizi yang cukup, lantaran terdiri dari karbohidrat, protein, sayuran, dan buah. Selain itu, sang anak juga tidak memiliki alergi tertentu terhadap makanan, sehingga selama tiga terakhir bisa menikmati setiap menu makan yang diberikan.
 
Meski demikian, dia berkata bahwa sang anak menanyakan susu gratis yang dijanjikan pemerintah untuk diberikan dalam menu makan bergizi gratis. "Katanya kan ada susu ya, cuma kurang susunya doang ya," kata perempuan yang memiliki dua anak itu.
 
Sebagai orang tua, Ayunda berharap bahwa makanan yang diberikan setiap harinya kepada para siswa di sekolah terjamin kualitas dan keamanannya. Pasalnya, menurutnya, anak-anak belum memiliki kemampuan untuk bisa menilai kualitas suatu makanan, sehingga perlu petugas SPPG atau pihak sekolah yang memastikan hal tersebut.
 
"Takutnya sayurannya itu basi, asem gitu. Namanya anak-anak [usia] segitu kan enggak tahu rasa ya, dan main makan-makan aja gitu. Jadi sebelum dikasih ke anak-anak, mungkin di-testing dulu kali ya, biar anak-anak aman lah mengonsumsi makanan itu. Takutnya sakit perut, apalagi kalau dapat makannya siang," ucapnya.
 

Suasana siswa kelas 4 SDN 02 Susukan menikmati makan bergizi gratis pada Rabu (8/1/2025). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.

Para guru di SDN 02 Susukan membagikan makan bergizi gratis untuk para siswa pada Rabu (8/1/2025). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.

Kepala Sekolah SDN 02 Susukan Retno Lidiawati menjelaskan proses pendistribusian makan bergizi gratis di SDN 02 Susukan terbagi menjadi dua sesi sesuai jadwal istirahat, yakni sesi pagi pada pukul 08.30 WIB untuk siswa kelas 1, 3, 5, dan 6, sementara sesi siang pukul 12.30 WIB untuk kelas 2, 3, dan 4. 
 
Setiap harinya, SDN 02 Susukan menerima sebanyak 381 paket makan siang sebagaimana jumlah siswa di sekolah tersebut. Sebanyak 221 paket makanan dibagikan untuk sesi pertama, sementara sisanya sebanyak 160 paket didistribusikan untuk sesi kedua.
 
Retno menyampaikan bahwa selama tiga hari terakhir, rata-rata para siswa di SDN 02 Susukan menikmati makan siang yang diberikan oleh pemerintah. "Rata-rata mereka menyukai, tapi kadang ada yang bersisa, paling nasinya atau sayurnya," katanya.
 
Bila ada makanan yang tersisa, tetap diletakkan di kotak makan sebagai bahan evaluasi untuk pihak SPPG. "Untuk selanjutnya seperti apa, atau besoknya mungkin menu sayurnya diganti, atau nasinya kebanyakan. Jadi apabila ada sisa sayur atau nasi, atau menunya yang lainnya, tahu atau lauknya seperti ayam, itu tetap di situ [tempat makan] dan tidak dibuang," jelasnya.
 
Sebagai kepala sekolah, Retno menilai makan bergizi gratis merupakan program yang sangat baik terutama untuk meningkatkan gizi anak-anak. Terlebih, katanya, rata-rata siswa yang bersekolah di SDN 02 Susukan berasal dari keluarga menengah ke bawah.
 
"Setidaknya anak-anak itu untuk selanjutnya, kita berharap anak-anak akan bertambah menjadi sehat dengan adanya makan bergizi gratis seperti ini," katanya.
 
Retno pun mengatakan untuk mengontrol kualitas makanan yang diberikan, guru-guru di sekolah mencoba makanan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada para siswa. Hal ini lantaran adanya beberapa komplain dari beberapa siswa yang menyebut terdapat sayur yang sudah asam dalam paket makanan yang mereka terima.
 
"Apabila ada peristiwa seperti itu, kami akan menginfokannya, memberi tahu kepada pihak dapur yang ada di sana, supaya jadi bahan evaluasi untuk kedepannya, supaya lebih baik," ucapnya.
 
Berkaca dari hal tersebut, Retno pun berharap baik SPPG maupun pemerintah bisa lebih memperhatikan waktu pengolahan makanan yang akan diberikan kepada siswa. Jangan sampai jarak waktu dari proses pembuatan makanan sampai proses pendistribusian terlalu lama, sehingga dapat mempengaruhi rasa dan kualitas dari makanan.
 
"Mungkin akan diatur jamnya pada waktu kapan itu mengolah masakannya supaya tidak ada terjadi lagi sayur asem atau bagaimana. Jadi, jarak antara masak dan dikonsumsi oleh anak itu ada aturannya, supaya tidak terjadi hal seperti itu," imbuhnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

PSSI Resmi Tunjuk Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Baru Timnas Indonesia

BERIKUTNYA

7 Fakta Menarik Bukalapak, Unicorn yang Pamit dari e-Commerce

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: