Tomiko Itooka, Orang Tertua di Dunia Meninggal pada Usia 116 Tahun
05 January 2025 |
15:49 WIB
Tomiko Itooka, perempuan asal Jepang yang dinobatkan sebagai orang tertua di dunia, meninggal dunia di kota tempat tinggalnya di Ashiya, Prefektur Hyogo, pada Minggu (29/12/2024) waktu setempat. Perempuan yang memiliki empat anak dan lima cucu itu berpulang di usia 116 tahun.
Baca juga: Berkenalan dengan Cobo, Atlet Tertua di Olimpiade Paris 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kabar wafatnya Itooka diumumkan oleh Wali kota Ashiya Ryosuke Takashima pada Sabtu (4/1/2025). Dalam keterangannya, dilaporkan bahwa Itooka meninggal dunia pada Sabtu (29/12/2024) di panti jompo di Ashiya, Prefektur Hyogo, yang dia tinggali sejak 2019.
Dia tidak menyebutkan penyebab kematian Itooka. Tetapi sejumlah media lokal memberitakan bahwa Itooka meninggal dengan tenang karena komplikasi yang berkaitan dengan usia lanjut.
"Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Ibu Itooka memberi kami keberanian dan harapan sepanjang hidupnya yang panjang. Kami berterima kasih padanya atas hal itu," kata Takashima dikutip dari The Japan Times.
Baca juga: Harun bin Senar, Jemaah Haji Tertua dari Indonesia Berusia 119 Tahun
Baca juga: Harun bin Senar, Jemaah Haji Tertua dari Indonesia Berusia 119 Tahun
Orang tertua di dunia, Tomiko Itooka (tengah), berusia 116 tahun. (Sumber gambar: Gerontology Research Group)
Itooka dinobatkan sebagai orang tertua yang masih hidup oleh Guinness World Records pada September 2024, setelah kematian Maria Branyas Morera dari Spanyol pada usia 117 tahun.
Dikutip dari New York Times, Itooka lahir dengan nama asli Tomiko Yano di kota Osaka pada 23 Mei 1908, enam tahun sebelum pecahnya perang dunia pertama, dan pada tahun yang sama dengan peluncuran Ford Model T.
Pada masa mudanya, Itooka pernah menjadi pemain bola voli di sekolah menengah, dan merupakan seorang pendaki gunung yang tangguh. Dia diketahui merupakan salah satu dari tiga bersaudara dalam keluarganya yang mengelola toko pakaian.
Saat itu, Jepang merupakan negara kekaisaran yang sedang bangkit dan baru saja mengalahkan Rusia yang berhaluan Tsar dalam perang, serta sedang memulai ekspansi ke daratan Asia.
Pada tahun kelahirannya, Jepang menandatangani perjanjian dengan menteri luar negeri Presiden Theodore Roosevelt yang mencegah konflik dengan Amerika Serikat, sebagai imbalan atas pengakuan Washington atas pencaplokan Semenanjung Korea oleh Jepang.
Tomiko Itooka saat berusia 94 tahun. (Sumber gambar: Gerontology Research Group)
Selama hidupnya, Itooka menyaksikan negaranya bangkit sebagai kekaisaran kolonial Asia, jatuh dalam kekalahan yang membara pada 1945, termasuk bangkit kembali sebagai raksasa industri dan demokrasi yang damai.
Itooka menikah dengan pemilik perusahaan tekstil, Kenji Itooka, yang memberinya dua anak perempuan dan dua anak laki-laki. Selama Perang Dunia II, Itooka tinggal di Jepang untuk menjalankan bisnis, sementara suaminya pergi ke Korea, yang saat itu merupakan koloni Jepang, untuk mengawasi pabrik di sana.
“Dia seorang diri mengelola kantor Jepang dan membesarkan anak-anaknya selama periode ini,” sebagaimana catatan Gerontology Research Group, kelompok penelitian di AS yang menyimpan basis data orang-orang tertua di dunia.
Pada 1979, suaminya meninggal setelah 51 tahun menikah dengan Itooka. Dia pun kemudian pindah ke Ashiya, sebuah kota di luar Osaka. Di Ashiya, Itooka tetap giat menjadi pendaki hingga usia 80-an. Di usianya yang ke-100, dia disebut-sebut masih menaiki tangga batu kuil Shinto setempat tanpa tongkat.
Ketika ditanya oleh media berita lokal tentang rahasia umur panjangnya, dia dilaporkan mengonsumsi pisang dan minum Calpis, minuman susu khas Jepang.
Wanita di Jepang umumnya memiliki umur panjang. Namun, Negeri Sakura kini menghadapi krisis demografi yang makin memburuk karena populasi lansia yang terus bertambah, menyebabkan melonjaknya biaya medis dan kesejahteraan. Sementara tenaga kerja yang harus menanggungnya pun menyusut.
Pada September 2024, Jepang mencatat lebih dari 95.000 orang yang berusia 100 tahun atau lebih dimana 88 persen di antaranya adalah wanita. Dari 124 juta penduduk negara itu, hampir sepertiganya berusia 65 tahun atau lebih.
Adapun, setelah kematian Itooka, orang tertua di dunia kini adalah biarawati Brasil berusia 116 tahun bernama Inah Canabarro Lucas, yang lahir pada 8 Juni 1908, menurut Gerontology Research Group.
Baca juga: Berkenalan dengan Cobo, Atlet Tertua di Olimpiade Paris 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.