Viral di TikTok, Tas Birkin Low Budget Produksi Walmart Terancam Kena Gugatan Merek
03 January 2025 |
12:48 WIB
Aldehead Marinda Merfonsina Uparatu
Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran
Perusahaan ritel multinasional asal Amerika Serikat, Walmart pada penghujung 2024 menjadi berita utama karena memperkenalkan alternatif yang lebih murah dari tas Hermès Birkin. Tas yang diberi nama Wirkin ini lantas viral di media sosial utamanya TikTok.
Tas Birkin hasil produksi rumah mode terkenal Hermes asal Prancis terkenal ke santero dunia dengan harganya yang selangit. Sering kali rerata harganya melebihi US$9.000 (setara Rp 143 juta). Menenteng tas Birkin Hermes umumnya dilekatkan dengan konsep kemewahan dan eksklusifitas oleh para penggunanya.
Baca juga: Tas Birkin Hermès, Investasi Fantastis yang Melampaui Emas & Saham
Di sisi lain, tas Wirkin hasil produksi Walmart dibanderol dengan harga sekitar US$78 (setara Rp 1,2 juta). Terobosan ini membuatnya dapat dijangkau oleh khalayak yang lebih luas dan menghilangkan konsep eksklusifitas seperti yang lekat pada merek Hermes.
Dilansir dari media gaya hidup Fortune kemunculan Wirkin di pasaran adalah gambaran yang sering terjadi di industri fesyen. Di mana kehadiran barang-barang mewah dan cenderung eksklusif kemudian ditiru oleh merek-merek lain dengan terobosan harga yang lebih terjangkau.
Reaksi para fashion enthusiast di media sosial juga beragam. Ada yang menyebut bahwa Birkin versi Walmart dirancang sangat mirip dengan aslinya. Wirkin disebut menampilkan estetika yang berhasil menarik penggemar fesyen untuk menjadikannya alternatif, jika belum memiliki bujet sekelas Birkin aslinya.
Kondisi ini pula yang membuat banyak konsumen melihatnya sebagai alternatif yang layak. Ada pula yang berpendapat bahwa tren ini secara efektif dapat mendemokratisasi akses terhadap dunia mode yang dulunya hanya diperuntukkan bagi kaum elit.
Di sini, kehadiran media sosial memainkan peran penting dalam popularitas Wirkin di kalangan penggemar mode. Para pengguna aplikasi TikTok membanjiri platform dengan video unboxing dan tips gaya dengan tagar seperti #walmartbirkin. Mereka memamerkan pembelian mereka dan memuji kualitas serta desain tas produksi Walmart tersebut.
Meski demikian, beberapa kritikus fesyen justru mengungkapkan bahwa kemunculan Wirkin tak lain adalah bentuk penghinaan terhadap karya aslinya yakni Birkin Hermes. Dilansir dari Woman’s Wear Daily (WWD) sebuah media fesyen, kesuksesan Walmart atas produksi Wirkin miliknya menghadapi tantangan terkait potensi dampak hukum dari Hermès.
Pengacara mode Douglas Hand mencatat bahwa Hermès secara historis termasuk merek yang agresif dalam melindungi hak merek dagangnya dan dapat mengambil tindakan hukum jika merasa bahwa Wirkin mengurangi nilai mereknya.
Douglas menilai akan ada potensi di mana konsumen mungkin mengasosiasikan Wirkin yang berkualitas lebih rendah dengan Hermès karena penampilannya yang sangat mirip tersebut. Dia menegaskan, ke depan Hermes mungkin akan mengambil tindakan terhadap Walmart atau penjual pihak ketiga yang menawarkan Wirkin di pasar mode global.
“Reputasi Hermès dapat dirugikan oleh orang-orang yang melihat orang lain membawa tas tersebut [Wirkin] dan mengira Hermès membuat produk yang jelek,” ujar Douglas seperti dikutip WWD.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Tas Birkin hasil produksi rumah mode terkenal Hermes asal Prancis terkenal ke santero dunia dengan harganya yang selangit. Sering kali rerata harganya melebihi US$9.000 (setara Rp 143 juta). Menenteng tas Birkin Hermes umumnya dilekatkan dengan konsep kemewahan dan eksklusifitas oleh para penggunanya.
Baca juga: Tas Birkin Hermès, Investasi Fantastis yang Melampaui Emas & Saham
Di sisi lain, tas Wirkin hasil produksi Walmart dibanderol dengan harga sekitar US$78 (setara Rp 1,2 juta). Terobosan ini membuatnya dapat dijangkau oleh khalayak yang lebih luas dan menghilangkan konsep eksklusifitas seperti yang lekat pada merek Hermes.
Dilansir dari media gaya hidup Fortune kemunculan Wirkin di pasaran adalah gambaran yang sering terjadi di industri fesyen. Di mana kehadiran barang-barang mewah dan cenderung eksklusif kemudian ditiru oleh merek-merek lain dengan terobosan harga yang lebih terjangkau.
Reaksi para fashion enthusiast di media sosial juga beragam. Ada yang menyebut bahwa Birkin versi Walmart dirancang sangat mirip dengan aslinya. Wirkin disebut menampilkan estetika yang berhasil menarik penggemar fesyen untuk menjadikannya alternatif, jika belum memiliki bujet sekelas Birkin aslinya.
Kondisi ini pula yang membuat banyak konsumen melihatnya sebagai alternatif yang layak. Ada pula yang berpendapat bahwa tren ini secara efektif dapat mendemokratisasi akses terhadap dunia mode yang dulunya hanya diperuntukkan bagi kaum elit.
Di sini, kehadiran media sosial memainkan peran penting dalam popularitas Wirkin di kalangan penggemar mode. Para pengguna aplikasi TikTok membanjiri platform dengan video unboxing dan tips gaya dengan tagar seperti #walmartbirkin. Mereka memamerkan pembelian mereka dan memuji kualitas serta desain tas produksi Walmart tersebut.
Meski demikian, beberapa kritikus fesyen justru mengungkapkan bahwa kemunculan Wirkin tak lain adalah bentuk penghinaan terhadap karya aslinya yakni Birkin Hermes. Dilansir dari Woman’s Wear Daily (WWD) sebuah media fesyen, kesuksesan Walmart atas produksi Wirkin miliknya menghadapi tantangan terkait potensi dampak hukum dari Hermès.
Pengacara mode Douglas Hand mencatat bahwa Hermès secara historis termasuk merek yang agresif dalam melindungi hak merek dagangnya dan dapat mengambil tindakan hukum jika merasa bahwa Wirkin mengurangi nilai mereknya.
Douglas menilai akan ada potensi di mana konsumen mungkin mengasosiasikan Wirkin yang berkualitas lebih rendah dengan Hermès karena penampilannya yang sangat mirip tersebut. Dia menegaskan, ke depan Hermes mungkin akan mengambil tindakan terhadap Walmart atau penjual pihak ketiga yang menawarkan Wirkin di pasar mode global.
“Reputasi Hermès dapat dirugikan oleh orang-orang yang melihat orang lain membawa tas tersebut [Wirkin] dan mengira Hermès membuat produk yang jelek,” ujar Douglas seperti dikutip WWD.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.