7 Tip Persiapan Kerja setelah Libur Panjang

Libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 akan segera berakhir. Masyarakat akan kembali menjalani rutinitas harian masing-masing termasuk bekerja. Meski demikian, tidak dipungkiri masuk kerja hari pertama usai libur panjang bukanlah hal yang mudah.

Rasa bahagia yang didapat selama liburan sirna, tergantikan dengan realitas yang melelahkan. Kondisi tersebut memang rentan terjadi setelah liburan. Namun, jangan biarkan perasaan tersebut berlarut-larut sehingga menurunkan motivasi dan produktivitas dalam bekerja. Penting untuk segera menumbuhkan lagi semangat dalam bekerja, agar tugas-tugas dan pekerjaan yang kalian jalankan dapat terselesaikan dengan baik.

Baca juga: 4 Poin Penting Resolusi Karier 2025, Siap Hadapi Tantangan Dunia Kerja

Setelah libur panjang, sebaiknya beristirahat di rumah minimal 1 hari sebelum kembali bekerja. Hal ini bertujuan agar tubuh bisa lebih rileks dan berenergi setelah liburan, untuk kembali ke rutinitas sehari-hari termasuk bekerja. Selain istirahat, ada beberapa cara lagi yang bisa dilakukan untuk membangkitkan semangat, sebagai kiat persiapan kerja setelah libur panjang seperti berikut ini.

1. Melakukan persiapan sejak malam hari

Untuk sebagian orang, satu kesalahan kecil di pagi hari bisa merusak mood seharian. Guna mencegah hal ini, kalian bisa menyiapkan semua keperluan atau barang yang akan dibawa ke kantor sejak malam hari, sehingga bisa berangkat kerja dengan lebih santai keesokan harinya. 

Dengan mempersiapkan diri lebih awal, kalian juga tidak perlu buru-buru dan kerepotan dalam perjalanan menuju kantor ataupun mengejar transportasi umum, sehingga hari pertama kembali bekerja setelah liburan bisa lebih santai dan menyenangkan.

2. Mulai dengan olahraga ringan

Sebelum mulai kerja hari pertama usai liburan, sempatkan diri untuk melakukan aktivitas olahraga ringan pada pagi hari. Mengutip dari Kemenkes BPAFK Surakarta, aktivitas tersebut membantu melepaskan hormon stres, termasuk mengurangi risiko post holiday blues yakni perasaan sedih dan kehilangan setelah kembali ke rutinitas kerja. Olahraga ringan yang dapat dilakukan pada pagi hari sebelum bekerja seperti jogging, jalan santai, yoga, maupun meditasi singkat.

3. Siapkan makanan favorit

Cara lain untuk mendorong semangat kerja setelah libur panjang adalah dengan menyiapkan makanan favorit, untuk sarapan ataupun makan siang di kantor. Kalian bisa menyiapkan makanan, camilan ataupun kopi kesukaan yang bisa mendorong semangat untuk bekerja. Namun, pastikan hidangan yang dikonsumsi merupakan makanan bergizi, dan porsinya tidak terlalu banyak yang justru akan membuat lelah dan mengantuk.

4. Pikirkan hal-hal yang membuat bahagia

Untuk menjaga suasana hati tetap baik, bayangkanlah hal-hal yang membuat bahagia sebelum berangkat ke kantor, alih-alih langsung memikirkan tugas-tugas pekerjaan yang menanti. Misalnya, obrolan menyenangkan dengan teman kantor, makan siang yang nikmat, atau suasana kerja yang nyaman. Hal-hal ringan namun membahagiakan seperti ini bisa menjadi pompa semangat untuk bekerja setelah liburan.

5. Merapikan meja kerja

Cara mendorong semangat kerja setelah libur panjang tidak harus dengan hal mewah. Bisa dengan merapikan meja kerja untuk meningkatkan mood. Jika suasana hati membaik, semangat untuk bekerja pun meningkat dan hari pertama kerja tidak dibayangi rasa penyesalan akan liburan yang telah usai. 

6. Mulai dari pekerjaan paling mudah

Pilih pekerjaan ringan pada hari pertama usai liburan panjang, atau menyelesaikan tugas-tugas lama yang belum selesai. Pemilihan tugas yang ringan ini akan membantu kalian mempersiapkan fokus secara perlahan. Selain itu, tugas-tugas ringan akan membangun kepercayaan diri untuk mengerjakan tugas pekerjaan usai liburan panjang.

7. Berinteraksi dengan rekan kantor

Agar lebih santai dan rileks dalam bekerja setelah liburan, kalian bisa memulainya dengan berbagi kabar dengan rekan kantor, alih-alih langsung fokus pada pekerjaan. Berinteraksi dengan rekan kantor dapat membantu memupuk semangat sebelum bekerja. Misalnya dengan saling membagikan pengalaman liburan yang menyenangkan, ataupun membahas hal-hal menarik lainnya di luar pekerjaan.

Baca juga: Bukan Resign, Tapi Terasing: Mengupas Fenomena The Great Detachment di Dunia Kerja

Editor: Dika Irawan