Fakta Menarik Film Mufasa: The Lion King, Tayang 18 Desember 2024 di Bioskop
18 December 2024 |
10:46 WIB
Film terbaru studio Disney bertajuk Mufasa: The Lion King mulai tayang di bioskop Indonesia secara serentak pada Rabu, 18 Desember 2024. Ini adalah film yang menjadi sekuel sekaligus prekuel dari remake The Lion King yang dirilis pada 2019.
Melalui film ini, Disney akan menceritakan beberapa detail yang tak muncul pada film pertamanya, terutama terkait dengan hidup Mufasa yang dibunuh oleh Scar. Naskah skenario film ini ditulis oleh Jeff Nathanson, sedangkan sutradaranya adalah Barry Jenkins.
Baca juga: 5 Film Live-Action Terlaris dari Disney, Ada Cinderella hingga Lion King
Mengusung genre drama musikal, film ini akan menggabungkan teknis pembuatan film live action dan gambar komputer realistis. Film Mufasa: The Lion King akan mengikuti kehidupan Mufasa, seorang singa muda yang kehilangan orang tua dan kelompoknya di dataran savanah Benua Afrika.
Hidup seorang diri membuat Mufasa kerap berkelahi dengan hewan lain dan kelompok singa lain yang ditemuinya. Semua hanya demi tetap bertahan hidup. Suatu hari, Mufasa bertemu dengan Taka, seorang singa muda yang menjadi pewaris tahta kerajaan. Sebelum menonton filmnya di bioskop, yuk simak beberapa fakta menarik dari film Mufasa: The Lion King.
The Lion King merupakan adaptasi bebas dari karya William Shakespeare berjudul Hamlet. Dalam versi animasi, Disney pernah juga merilis dua sekuel, yakni The Lion King II: Simba's Pride (1998) dan The Lion King 1 1/2 (2004). Seluruhnya mendapat sambutan yang hangat dari para penonton di seluruh dunia.
Pride Lands merupakan nama sebuah kerajaan dalam film Disney The Lion King yang dihuni oleh berbagai spesies hewan. Ini adalah wilayah sabana yang luas dan subur, serta memiliki banyak sumber daya. Di Pride Lands, singa merupakan hewan dengan peringkat tertinggi.
Film Mufasa: The Lion King tampak akan menyuguhkan cerita berbeda tentang Pride Lands yang belum pernah dimunculkan sebelumnya. Penonton akan diajak menyelami karakter Mufasa, Zazu, Sarabi, dan Rafiki serta karakter-karakter lain yang tampaknya punya peran menarik di Pride Lands.
Kendati demikian, film ini tampaknya akan memiliki rasa ganda. Meski diplot sebagai sekuel, film ini tampak akan seperti prekuel. Sebab film ini akan membahas masa lalu Mufasa, ayah Simba yang mendapat title The Lion King dan saudaranya, Taka.
Disutradarai oleh Barry Jenkins, film ini akan menyuguhkan pendekatan sinematik yang mewah, dengan menggabungkan visual live action dan teknologi CGI yang realistis. Dalam aspek musikal, komponis Lin Manuel Miranda akan terlibat.
Lin Manuel sangat berpengalaman dalam menggarap musik di film-film besar, seperti The Little Mermaid, Hamilton, Moana, Encanto, hingga In The Heights. Terlebih, versi aslinya, film ini juga punya banyak lagu yang penuh kenangan, seperti "Hakuna Matata", "Circle of Life", dan "Can You Feel the Love Tonight".
Untuk memeriahkan penayangan film, Disney Indonesia secara spesial telah membuat dua instalagi megah. Pertama bertajuk Instalasi Shadow Latern di Gelora Bung Karno. Terletak di Pintu 6 GBK, unstalasi ini menampilkan lentera raksasa dengan ukiran perjalanan Mufasa yang bercahaya di malam hari.
Instalasi kedua bertajuk A Journey that Forged a Kingdom di Senayan City. Instalasi ini menghadirkan pengalaman imersif dengan empat area utama, yakni Night Savannah, Rafiki's Tree, Pride Rock, dan Snowy Mountain. Seluruh area ini bisa dinikmati hingga 5 Januari 2025.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Melalui film ini, Disney akan menceritakan beberapa detail yang tak muncul pada film pertamanya, terutama terkait dengan hidup Mufasa yang dibunuh oleh Scar. Naskah skenario film ini ditulis oleh Jeff Nathanson, sedangkan sutradaranya adalah Barry Jenkins.
Baca juga: 5 Film Live-Action Terlaris dari Disney, Ada Cinderella hingga Lion King
Mengusung genre drama musikal, film ini akan menggabungkan teknis pembuatan film live action dan gambar komputer realistis. Film Mufasa: The Lion King akan mengikuti kehidupan Mufasa, seorang singa muda yang kehilangan orang tua dan kelompoknya di dataran savanah Benua Afrika.
Hidup seorang diri membuat Mufasa kerap berkelahi dengan hewan lain dan kelompok singa lain yang ditemuinya. Semua hanya demi tetap bertahan hidup. Suatu hari, Mufasa bertemu dengan Taka, seorang singa muda yang menjadi pewaris tahta kerajaan. Sebelum menonton filmnya di bioskop, yuk simak beberapa fakta menarik dari film Mufasa: The Lion King.
1. Peringatan 30 tahun rilisnya The Lion King
Dirilisnya film Mufasa: The Lion King pada 2024 tampak cukup spesial. Kemunculan film ini bertepatan dengan perayaan 30 tahun, sejak debut animasi The Lion King pada 1994. The Lion King menjadi salah satu film animasi yang paling sukses. Di Amerika Serikat, film ini menambah pemasukan Disney sebesar US$328.541.776, dan US$783.841.776 untuk seluruh duniaThe Lion King merupakan adaptasi bebas dari karya William Shakespeare berjudul Hamlet. Dalam versi animasi, Disney pernah juga merilis dua sekuel, yakni The Lion King II: Simba's Pride (1998) dan The Lion King 1 1/2 (2004). Seluruhnya mendapat sambutan yang hangat dari para penonton di seluruh dunia.
2. Ungkap sisi lain Pride Lands
Pride Lands merupakan nama sebuah kerajaan dalam film Disney The Lion King yang dihuni oleh berbagai spesies hewan. Ini adalah wilayah sabana yang luas dan subur, serta memiliki banyak sumber daya. Di Pride Lands, singa merupakan hewan dengan peringkat tertinggi. Film Mufasa: The Lion King tampak akan menyuguhkan cerita berbeda tentang Pride Lands yang belum pernah dimunculkan sebelumnya. Penonton akan diajak menyelami karakter Mufasa, Zazu, Sarabi, dan Rafiki serta karakter-karakter lain yang tampaknya punya peran menarik di Pride Lands.
3. Banyak karakter baru muncul
Film Mufasa: The Lion King bakal memperkenalkan deretan karakter baru seperti Afia dan Masego, orang tua Mufasa, serta Eshe dan Obasi yang merupakan orang tua Taka. Dengan adanya karakter baru ini, tentu cerita akan makin berkembang dan lebih menarik.Kendati demikian, film ini tampaknya akan memiliki rasa ganda. Meski diplot sebagai sekuel, film ini tampak akan seperti prekuel. Sebab film ini akan membahas masa lalu Mufasa, ayah Simba yang mendapat title The Lion King dan saudaranya, Taka.
4. Suguhkan aspek musikal yang mewah
Disutradarai oleh Barry Jenkins, film ini akan menyuguhkan pendekatan sinematik yang mewah, dengan menggabungkan visual live action dan teknologi CGI yang realistis. Dalam aspek musikal, komponis Lin Manuel Miranda akan terlibat. Lin Manuel sangat berpengalaman dalam menggarap musik di film-film besar, seperti The Little Mermaid, Hamilton, Moana, Encanto, hingga In The Heights. Terlebih, versi aslinya, film ini juga punya banyak lagu yang penuh kenangan, seperti "Hakuna Matata", "Circle of Life", dan "Can You Feel the Love Tonight".
5. 2 Instalasi Megah Mufasa Hadir di Indonesia
Untuk memeriahkan penayangan film, Disney Indonesia secara spesial telah membuat dua instalagi megah. Pertama bertajuk Instalasi Shadow Latern di Gelora Bung Karno. Terletak di Pintu 6 GBK, unstalasi ini menampilkan lentera raksasa dengan ukiran perjalanan Mufasa yang bercahaya di malam hari.Instalasi kedua bertajuk A Journey that Forged a Kingdom di Senayan City. Instalasi ini menghadirkan pengalaman imersif dengan empat area utama, yakni Night Savannah, Rafiki's Tree, Pride Rock, dan Snowy Mountain. Seluruh area ini bisa dinikmati hingga 5 Januari 2025.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.