Cerita di Balik Layar Penulisan Naskah Film 2nd Miracle in Cell No.7
16 December 2024 |
12:42 WIB
Film 2nd Miracle in Cell No.7 produksi Falcon Pictures akan tayang di bioskop Indonesia mulai 25 Desember 2024. Kehadiran film sekuel ini cukup menarik dan dinantikan banyak penggemar. Pasalnya, film adaptasi dari Korea Selatan berjudul sama karya Hwan Kyung-lee ini sebenarnya tidak memiliki sekuel.
Akan tetapi, rumah produksi Falcon Pictures memutuskan untuk membuat kelanjutan cerita dari film ini. Salah satu alasannya adalah karena film pertamanya mendapat antusiasme yang tinggi dari penonton Indonesia.
Sebagai informasi, film adaptasi dari Indonesia untuk Miracle in Cell No.7 dirilis pada 2022. Kala itu, film ini memang sukses besar dengan berhasil mendatangkan lebih dari 5 juta penonton.
Untuk menggarap sekuel versi Indonesia ini, Falcon Pictures menggandeng Herwin Novianto untuk menyutradarai film ini. Sebelumnya, pada versi pertama, film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Adapun untuk penulisan skenarionya akan diramu oleh Alim Sudio.
Baca juga: Mahalini Aransemen Ulang Lagu Mencintaimu jadi Soundtrack film 2nd Miracle in Cell No. 7
Proses di balik layar produksi 2nd Miracle in Cell No.7 pun menarik. Lantaran versi aslinya tidak memiliki sekuel, pihak Indonesia tentu diberi keleluasaan besar untuk menggarap cerita lanjutannya akan menjadi seperti apa. Kendati demikian, tetap ada beberapa pakem yang perlu diperhatikan.
Penulis skenario Alim Sudio mengatakan proses membuat sekuel sebuah film yang versi aslinya tidak memiliki kelanjutan cerita ini sangat menarik, Menurutnya, ini jadi suatu pengalaman yang cukup menantang.
Secara teknis, tentu proses awalnya adalah rumah produksi Falcon Pictures meminta izin terlebih dahulu dengan Fineworks/CL Entertainment, selaku produksi di Korea untuk membuat sekuel film ini. Setelah mendapat lampu hijau, barulah proses penulisan naskah dimulai.
“Pancingan pemantik ide ceritanya dari produser, kemudian saya mencoba menguraikan itu dalam sebuah cerita sih. Dari ide, kemudian jadi plot, lalu jadi baru naskah,” ucap Alim kepada Hypeabis.id.
Ketika menulis film ini, Alim mengaku banyak berdiskusi dengan produser, terutama untuk menemukan visi yang sama mengapa karya ini mesti punya sekuel. Dalam diskusi itu, ada banyak hal menarik muncul.
Alim mengatakan tokoh Dodo dan Kartika di film ini merupakan dua karakter kunci. Kedua tokoh ini punya karakter yang sangat kuat. Dibalut dengan cerita yang apik, dua karakter ini mampu membuat banyak penonton Indonesia merasakan empati pada apa yang dialami oleh mereka.
Dengan kombinasi itu, yakni cerita yang menarik dan karakter yang kuat, film pertamanya kemudian mendapat lebih dari 5 juta penonton. Oleh karena itu, ketika membuat sekuel, formula tersebut mesti dipertahankan.
“Setelah film pertama, masih banyak yang bertanya dan komenter terkait bagaimana nasib kedua karakter itu. Jadi, itu yang membuat kita merasa film kedua ini memang harus ada, syukur-syukur bisa mendawab rasa ingin tahu terhadap kehidupan Dodo dan Kartika,” imbuhnya.
Alim mengatakan film ini akan mengambil latar dua tahun setelah Pak Dodo dinyatakan dihukum mati. Kemudian, drama akan berpusat kepada bagaimana kehidupan Kartika setelah Pak Dodo tiada.
Dalam film pertama, adegan ini langsung loncat ke fase ketika Kartika sudah dewasa dan menjadi pengacara. Dia menyebut, eksplorasi cerita film ini akan bertumpu pada fase yang hilang ini, yakni periode ketika Pak Dodo dinyatakan dihukum mati sampai Kartika Dewasa.
Menurutnya, fase ini cukup menarik karena akan menggambarkan bagaimana tokoh Kartika ini tumbuh tanpa Pak Dodo. Sebab, Kartika memang digambarkan belum mengetahui bahwa karakter Pak Dodo ini dinyatakan terkena hukuman mati. Di film pertama, dia hanya tahu ayahnya pergi di tempat yang jauh.
“Ide ini menjadi dasar pijakan kisah Kartika berlanjut dan bagaimana pula hubungannya dengan Pak Hendro, orang tua yang sayang sama Kartika. Apakah mungkin diadopsi? Dan banyak pertanyaan lain, seperti kok bisa sih Pak Dodo nikah sama Ibu Juwita, apa yang sebenarnya terjadi? Itu akan terjawab,” jelasnya.
Film 2nd Miracle in Cell No.7 akan kembali dibintangi oleh aktor dan aktris ternama, seperti Vino G. Bastian, Marsha Timothy, Indro Warkop, Indra Jegel, Rigen Rakelna, Bryan Domani, Ayushita, Muhadkly Acho, dan Coki Pardede. Film ini direncanakan tayang pada 25 Desember 2024.
Baca juga: Sinopsis & Daftar Pemain Film Modal Nekad, Debut Imam Darto Jadi Sutradara
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Akan tetapi, rumah produksi Falcon Pictures memutuskan untuk membuat kelanjutan cerita dari film ini. Salah satu alasannya adalah karena film pertamanya mendapat antusiasme yang tinggi dari penonton Indonesia.
Sebagai informasi, film adaptasi dari Indonesia untuk Miracle in Cell No.7 dirilis pada 2022. Kala itu, film ini memang sukses besar dengan berhasil mendatangkan lebih dari 5 juta penonton.
Untuk menggarap sekuel versi Indonesia ini, Falcon Pictures menggandeng Herwin Novianto untuk menyutradarai film ini. Sebelumnya, pada versi pertama, film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Adapun untuk penulisan skenarionya akan diramu oleh Alim Sudio.
Baca juga: Mahalini Aransemen Ulang Lagu Mencintaimu jadi Soundtrack film 2nd Miracle in Cell No. 7
Proses di balik layar produksi 2nd Miracle in Cell No.7 pun menarik. Lantaran versi aslinya tidak memiliki sekuel, pihak Indonesia tentu diberi keleluasaan besar untuk menggarap cerita lanjutannya akan menjadi seperti apa. Kendati demikian, tetap ada beberapa pakem yang perlu diperhatikan.
Penulis skenario Alim Sudio mengatakan proses membuat sekuel sebuah film yang versi aslinya tidak memiliki kelanjutan cerita ini sangat menarik, Menurutnya, ini jadi suatu pengalaman yang cukup menantang.
Secara teknis, tentu proses awalnya adalah rumah produksi Falcon Pictures meminta izin terlebih dahulu dengan Fineworks/CL Entertainment, selaku produksi di Korea untuk membuat sekuel film ini. Setelah mendapat lampu hijau, barulah proses penulisan naskah dimulai.
“Pancingan pemantik ide ceritanya dari produser, kemudian saya mencoba menguraikan itu dalam sebuah cerita sih. Dari ide, kemudian jadi plot, lalu jadi baru naskah,” ucap Alim kepada Hypeabis.id.
Ketika menulis film ini, Alim mengaku banyak berdiskusi dengan produser, terutama untuk menemukan visi yang sama mengapa karya ini mesti punya sekuel. Dalam diskusi itu, ada banyak hal menarik muncul.
Alim mengatakan tokoh Dodo dan Kartika di film ini merupakan dua karakter kunci. Kedua tokoh ini punya karakter yang sangat kuat. Dibalut dengan cerita yang apik, dua karakter ini mampu membuat banyak penonton Indonesia merasakan empati pada apa yang dialami oleh mereka.
Dengan kombinasi itu, yakni cerita yang menarik dan karakter yang kuat, film pertamanya kemudian mendapat lebih dari 5 juta penonton. Oleh karena itu, ketika membuat sekuel, formula tersebut mesti dipertahankan.
“Setelah film pertama, masih banyak yang bertanya dan komenter terkait bagaimana nasib kedua karakter itu. Jadi, itu yang membuat kita merasa film kedua ini memang harus ada, syukur-syukur bisa mendawab rasa ingin tahu terhadap kehidupan Dodo dan Kartika,” imbuhnya.
Alim mengatakan film ini akan mengambil latar dua tahun setelah Pak Dodo dinyatakan dihukum mati. Kemudian, drama akan berpusat kepada bagaimana kehidupan Kartika setelah Pak Dodo tiada.
Dalam film pertama, adegan ini langsung loncat ke fase ketika Kartika sudah dewasa dan menjadi pengacara. Dia menyebut, eksplorasi cerita film ini akan bertumpu pada fase yang hilang ini, yakni periode ketika Pak Dodo dinyatakan dihukum mati sampai Kartika Dewasa.
Menurutnya, fase ini cukup menarik karena akan menggambarkan bagaimana tokoh Kartika ini tumbuh tanpa Pak Dodo. Sebab, Kartika memang digambarkan belum mengetahui bahwa karakter Pak Dodo ini dinyatakan terkena hukuman mati. Di film pertama, dia hanya tahu ayahnya pergi di tempat yang jauh.
“Ide ini menjadi dasar pijakan kisah Kartika berlanjut dan bagaimana pula hubungannya dengan Pak Hendro, orang tua yang sayang sama Kartika. Apakah mungkin diadopsi? Dan banyak pertanyaan lain, seperti kok bisa sih Pak Dodo nikah sama Ibu Juwita, apa yang sebenarnya terjadi? Itu akan terjawab,” jelasnya.
Film 2nd Miracle in Cell No.7 akan kembali dibintangi oleh aktor dan aktris ternama, seperti Vino G. Bastian, Marsha Timothy, Indro Warkop, Indra Jegel, Rigen Rakelna, Bryan Domani, Ayushita, Muhadkly Acho, dan Coki Pardede. Film ini direncanakan tayang pada 25 Desember 2024.
Baca juga: Sinopsis & Daftar Pemain Film Modal Nekad, Debut Imam Darto Jadi Sutradara
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.