Cerita Muhammad Khan Soal Koreografi Tarian Mistikal di Film Hutang Nyawa
10 December 2024 |
19:30 WIB
Setelah mencuri perhatian sejak menyabet Piala Citra 2019 sebagai Aktor Terbaik, Muhammad Khan terus mengeksplorasi diri dalam dunia seni peran. Kali ini, lewat film terbarunya bertajuk Hutang Nyawa, Khan kembali menunjukkan kepiawaiannya merentangkan layer emosi dari karakter yang dimainkannya.
Dalam film Hutang Nyawa, Khan berperan sebagai Awang. Dia digambarkan sebagai seorang pekerja yang sudah cukup lama berada di pabrik pembuatan batik. Karakter Awam cukup misterius dan penuh teka-teki, seperti menyimpan satu rahasia besar.
Baca juga: 7 Rekomendasi Film Indonesia yang Dijamin Bikin Genhype Nangis Bombay
Khan mengatakan menghidupkan karakter Awang itu cukup kompleks. Pasalnya, dalam beberapa adegan awal, karakter ini sebenarnya tidak cukup banyak diberi ruang berbicara, tetapi lewat permainan mimik muka dan gerakan tertentu, dirinya harus tetap menjadi sorotan.
Dalam film ini, dirinya juga mendapat tantangan untuk menciptakan satu koreografi tarian di sebuah adegan. Khan mengatakan koreografi tarian tersebut tercipta dengan cara yang cukup unik.
Sebab, proses diskusi tarian itu sudah dimulai sejak reading. Namun, hingga memasuki proses syuting, dirinya sebenarnya masih belum menemukan bentuk tarian apa yang akan ditampilkan olehnya di adegan itu.
“Jadi, tarian itu sebenarnya baru tercipta di lokasi. Sebelum-sebelumnya itu belum kebayang akan gimana. Akan tetapi, setelah melihat set lokasi, baru aku kebayang untuk merespons itu dengan bagaimana,” ucapnya.
Khan mengatakan sebagai seorang aktor, set lokasi memang punya peran penting. Ketika dirinya berada di lokasi set, proses masuk ke dalam karakternya menjadi lebih mudah. Sebab, secara visual, dirinya bisa membayangkan apa yang terjadi oleh karakter-karakternya di sana.
Ketika adegan pertama dan kedua diambil di lokasi tersebut, dirinya langsung bisa membayangkan bentuk koreografi seperti apa untuk merespons hal tersebut. Akhirnya, itulah yang muncul di layar.
“Jadi, aku cuma nanya ke sutradara, nanti framing-nya akan seperti apa. Ketika tahu kebanyakan akan medium, maka aku kemudian lebih banyak menampilkan gerakan tubuh ke atas,” jelasnya.
Khan menyebut tarian ini benar-benar muncul secara spontan dan terkonsep ketika berada di lokasi syuting. Bahkan, sutradara sebelumnya belum mengetahui gerakannya akan seperti apa.
Dalam beberapa hal, Khan mengatakan proses satu kali take, tanpa banyak latihan perlu di dalam syuting. Hal ini untuk menjaga energi dan emosi yang muncul.
Kendati demikian, gerakan-gerakan yang dimainkan olehnya tidak muncul dari ruang hampa. Khan mengaku sebelumnya banyak mempelajari tari balet dan tari kontemporer. Gerakan-gerakan tersebut kemudian jadi tabungan memori baginya, sebelum melepaskannya di adegan di film ini.
Film Hutang Nyawa akan disutradarai oleh Billy Christian. Film produksi Visinema Pictures ini naskah skenarionya digarap oleh Calvin Ramelan. Adapun aktor yang terlibat di dalamnya ada Taskya Namya (Pemeran Erwina), Rachel Vennya (Pemeran Tri), Muhammad Khan (Pemeran Awang), Mike Lucock (Pemeran Pak Ilyasa), Nagra Pakusadewo (Pemeran Rian)
Baca juga: Rachel Vennya Ungkap Proses Eksplorasi Peran di Film Hutang Nyawa
Flm Hutang Nyawa diangkat dari thread viral di media sosial X karya Yosep Anggi Noen yang membongkar praktik tumbal pabrik. Hutang Nyawa dijanjikan menghadirkan cerita yang segar dan penuh teror.
Film ini mengisahkan Erwina (Taskya Namya), seorang ibu yang terjebak dalam situasi hidup atau mati ketika keluarganya terlilit hutang. Demi menyelamatkan anaknya, Erwina terpaksa bekerja di sebuah pabrik tua yang menyimpan rahasia kelam, hingga akhirnya menghadapi hantu-hantu dan teror yang mencekam.
Editor: Fajar Sidik
Dalam film Hutang Nyawa, Khan berperan sebagai Awang. Dia digambarkan sebagai seorang pekerja yang sudah cukup lama berada di pabrik pembuatan batik. Karakter Awam cukup misterius dan penuh teka-teki, seperti menyimpan satu rahasia besar.
Baca juga: 7 Rekomendasi Film Indonesia yang Dijamin Bikin Genhype Nangis Bombay
Khan mengatakan menghidupkan karakter Awang itu cukup kompleks. Pasalnya, dalam beberapa adegan awal, karakter ini sebenarnya tidak cukup banyak diberi ruang berbicara, tetapi lewat permainan mimik muka dan gerakan tertentu, dirinya harus tetap menjadi sorotan.
Dalam film ini, dirinya juga mendapat tantangan untuk menciptakan satu koreografi tarian di sebuah adegan. Khan mengatakan koreografi tarian tersebut tercipta dengan cara yang cukup unik.
Sebab, proses diskusi tarian itu sudah dimulai sejak reading. Namun, hingga memasuki proses syuting, dirinya sebenarnya masih belum menemukan bentuk tarian apa yang akan ditampilkan olehnya di adegan itu.
“Jadi, tarian itu sebenarnya baru tercipta di lokasi. Sebelum-sebelumnya itu belum kebayang akan gimana. Akan tetapi, setelah melihat set lokasi, baru aku kebayang untuk merespons itu dengan bagaimana,” ucapnya.
Khan mengatakan sebagai seorang aktor, set lokasi memang punya peran penting. Ketika dirinya berada di lokasi set, proses masuk ke dalam karakternya menjadi lebih mudah. Sebab, secara visual, dirinya bisa membayangkan apa yang terjadi oleh karakter-karakternya di sana.
Ketika adegan pertama dan kedua diambil di lokasi tersebut, dirinya langsung bisa membayangkan bentuk koreografi seperti apa untuk merespons hal tersebut. Akhirnya, itulah yang muncul di layar.
“Jadi, aku cuma nanya ke sutradara, nanti framing-nya akan seperti apa. Ketika tahu kebanyakan akan medium, maka aku kemudian lebih banyak menampilkan gerakan tubuh ke atas,” jelasnya.
Khan menyebut tarian ini benar-benar muncul secara spontan dan terkonsep ketika berada di lokasi syuting. Bahkan, sutradara sebelumnya belum mengetahui gerakannya akan seperti apa.
Dalam beberapa hal, Khan mengatakan proses satu kali take, tanpa banyak latihan perlu di dalam syuting. Hal ini untuk menjaga energi dan emosi yang muncul.
Kendati demikian, gerakan-gerakan yang dimainkan olehnya tidak muncul dari ruang hampa. Khan mengaku sebelumnya banyak mempelajari tari balet dan tari kontemporer. Gerakan-gerakan tersebut kemudian jadi tabungan memori baginya, sebelum melepaskannya di adegan di film ini.
Still photo film Hutang Nyawa (Sumber gambar: dok Visinema Pictures)
Film Hutang Nyawa akan disutradarai oleh Billy Christian. Film produksi Visinema Pictures ini naskah skenarionya digarap oleh Calvin Ramelan. Adapun aktor yang terlibat di dalamnya ada Taskya Namya (Pemeran Erwina), Rachel Vennya (Pemeran Tri), Muhammad Khan (Pemeran Awang), Mike Lucock (Pemeran Pak Ilyasa), Nagra Pakusadewo (Pemeran Rian)
Baca juga: Rachel Vennya Ungkap Proses Eksplorasi Peran di Film Hutang Nyawa
Flm Hutang Nyawa diangkat dari thread viral di media sosial X karya Yosep Anggi Noen yang membongkar praktik tumbal pabrik. Hutang Nyawa dijanjikan menghadirkan cerita yang segar dan penuh teror.
Film ini mengisahkan Erwina (Taskya Namya), seorang ibu yang terjebak dalam situasi hidup atau mati ketika keluarganya terlilit hutang. Demi menyelamatkan anaknya, Erwina terpaksa bekerja di sebuah pabrik tua yang menyimpan rahasia kelam, hingga akhirnya menghadapi hantu-hantu dan teror yang mencekam.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.