Kopikir Untuk Diminum, Karya Kolaborasi Tentang Kopi
29 August 2021 |
21:45 WIB
Kopikir Untuk Diminum adalah sebuah proyek kolaborasi dari tiga kolektif yang berasal dari tiga kota yang berbeda. Ketiganya adalah, It’s In Your Hands Collective menjadi representasi Jakarta, Forum Sudut Pandang dari Palu, dan Studio Malya mewakili Yogyakarta.
Ketiga kolektif ini adalah peserta “Studi Kolektif” tahun 2020-2021 yang diselenggarakan Gudskul loh Genhype.
Muara dari kolaborasi ini adalah sebuah video performer berjudul “Yang Berlalu dari Kopi” dan sebuah zine berjudul “Kisah-kisah yang Bertaut dengan Kopi”. Kedua karya ini menjadi bagian dari pameran online Payon, yang sekaligus menjadi tugas akhir dari masa studi kolektif ini.
Baybot, dalam diskusi daring Gudskul, mengungkapkan ada 2 hal yang menjadi alasan tema kopi yang diangkat dalam tugas akhir ini.
Pertama, kopi selalu ada dalam setiap kumpul-kumpul yang dilakukan atau yang terjadi. Kopi juga kerap menjadi ajakan untuk berkumpul.
Kedua, adalah saat ini kegiatan berkumpul tidak bisa dilakukan. Sebagai ganti hal itu, mereka menggunakan medium kopi untuk pertemuan.
Pertemuan itu diwakili oleh kopi itu yang dibicarakan ulang bukan dengan diminum, tapi dengan cara lain, yakni ditulis, digambar, dan dibuat video.
Video performer dan zine dipilih sebagai medium karya karena studi kolektif yang berlangsung secara daring. Kemudian, pameran yang pada awalnya direncanakan luring di Jakarta pun pada akhirnya daring.
Alasan daring ini yang membuat mereka mencari medium yang cocok, yang bisa disajikan dilayar laptop atau gawai. Video dan zine adalah medium yang ramah terhadap daring. Kedua medium itu juga bisa disajikan saat pameran dapat terlaksana secara luring.
Sebelumnya, Gudskul, sebuah studi kolektif dan ekosistem seni rupa kontemporer, menyelenggarakan pameran tugas akhir peserta studi kolektif 2020/2021. Pameran yang diberi tajuk Payon ini diselenggarakan selama 1 bulan, dari 27 Agustus sampai 27 September 2021.
Dalam pembukaannya, Kepala Sekolah Gudskul MG Pringgotono mengungkapkan dalam pameran yang bertajuk Payon, para kolektif menampilkan kolaborasi antara para kolektif yang terbagi menjadi 5 kelompok kolaborasi.
Kelompok tersebut dibentuk berdasarkan ketertarikan setiap kolektif terhadap latar belakang dan praktik artistik satu sama lain.
"Pameran ini menampilkan desiminasi pengetahuan dan nilai-nilai kolektif yang muncul dari proses belajar tiap kolektif selama 1 tahun di Gudskul," katanya.
Editor: Indyah Sutriningrum
Ketiga kolektif ini adalah peserta “Studi Kolektif” tahun 2020-2021 yang diselenggarakan Gudskul loh Genhype.
Muara dari kolaborasi ini adalah sebuah video performer berjudul “Yang Berlalu dari Kopi” dan sebuah zine berjudul “Kisah-kisah yang Bertaut dengan Kopi”. Kedua karya ini menjadi bagian dari pameran online Payon, yang sekaligus menjadi tugas akhir dari masa studi kolektif ini.
Baybot, dalam diskusi daring Gudskul, mengungkapkan ada 2 hal yang menjadi alasan tema kopi yang diangkat dalam tugas akhir ini.
Pertama, kopi selalu ada dalam setiap kumpul-kumpul yang dilakukan atau yang terjadi. Kopi juga kerap menjadi ajakan untuk berkumpul.
Kedua, adalah saat ini kegiatan berkumpul tidak bisa dilakukan. Sebagai ganti hal itu, mereka menggunakan medium kopi untuk pertemuan.
Pertemuan itu diwakili oleh kopi itu yang dibicarakan ulang bukan dengan diminum, tapi dengan cara lain, yakni ditulis, digambar, dan dibuat video.
Video performer dan zine dipilih sebagai medium karya karena studi kolektif yang berlangsung secara daring. Kemudian, pameran yang pada awalnya direncanakan luring di Jakarta pun pada akhirnya daring.
Alasan daring ini yang membuat mereka mencari medium yang cocok, yang bisa disajikan dilayar laptop atau gawai. Video dan zine adalah medium yang ramah terhadap daring. Kedua medium itu juga bisa disajikan saat pameran dapat terlaksana secara luring.
Sebelumnya, Gudskul, sebuah studi kolektif dan ekosistem seni rupa kontemporer, menyelenggarakan pameran tugas akhir peserta studi kolektif 2020/2021. Pameran yang diberi tajuk Payon ini diselenggarakan selama 1 bulan, dari 27 Agustus sampai 27 September 2021.
Dalam pembukaannya, Kepala Sekolah Gudskul MG Pringgotono mengungkapkan dalam pameran yang bertajuk Payon, para kolektif menampilkan kolaborasi antara para kolektif yang terbagi menjadi 5 kelompok kolaborasi.
Kelompok tersebut dibentuk berdasarkan ketertarikan setiap kolektif terhadap latar belakang dan praktik artistik satu sama lain.
"Pameran ini menampilkan desiminasi pengetahuan dan nilai-nilai kolektif yang muncul dari proses belajar tiap kolektif selama 1 tahun di Gudskul," katanya.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.