Taman Safari Indonesia Kedatangan Warga Baru, Ada Bayi Penguin dan Harimau
02 December 2024 |
21:05 WIB
Taman Safari Indonesia Group kedatangan penghuni baru setelah beberapa spesies hewan di tiga unit berbeda melahirkan bayinya dengan selamat menjelang akhir 2024. Kehadiran para penghuni baru tersebut juga merupakan bentuk upaya konservasi yang berkelanjutan.
Alexander Zulkarnain, SVP Marketing Taman Safari Indonesia, mengatakan bahwa kelahiran bayi spesies-spesies hewan di Taman Safari Group ini merupakan wujud nyata dari keberhasilan program pengembangbiakan dan konservasi yang dijalankan.
“Kami terus berupaya memberikan yang terbaik untuk melestarikan satwa-satwa langka, menjaga kesejahteraan mereka, dan memastikan keanekaragaman genetik yang esensial bagi ekosistem global, “ ujarnya dalam siaran pers yang diterima Hypeabis.id pada Senin (2/12/2024).
Baca juga: Hewan-hewan Ini Sudah Pernah ke Luar Angkasa, Apa Misinya?
Dia menuturkan, kelahiran pertama berada di Jakarta Aquarium & Safari (JAQS), yaitu 2 bayi penguin humboldt (Spheniscus humboldti). Kedua bayi penguin dengan kelamin jantan ini telah diberi nama Flip dan Flop.
Kehadiran keduanya membuat jumlah pengeuin Humboldt di Jakarta Aquarium & Safari menjadi 8 ekor. Penguin humboldt adalah binatang yang berasal dari pantai Pasifik Peru dan Chile.
Selain itu, kelahiran lainnya terjadi unit Solo Safari. Di tempat ini, seekor bayi owa aligis atau owa ungko (Hylobates agilis) lahir dari pasangan yang bernama Galih dan Shinta.
Bayi jantan tersebut mendapatkan nama Ron dan kehadirannya membuat jumlah owa ungko di Solo Safari menjadi enam ekor. Menurutnya, Ron lahir dengan kondisi sehat dan sudah dapat disaksikan langsung oleh para pengunjung.
“Kehadiran Ron menjadi tonggak penting dalam upaya konservasi spesies ini, yang dikenal terancam oleh perburuan dan hilangnya habitat akibat deforestasi. Ron sekarang berumur 3 bulan,” ujarnya.
Unit lainnya dari Taman Safari Group yang juga kedatangan penghuni baru adalah The Grand Taman Safari Prigen. Di tempat ini, dua bayi harimau benggala atau patnhera tigris lahir ke dunia.
Bayi harimau yang mendapatkan nama Bima dan Bisma tersebut masih berada dalam perawatan intensif dan pemantauan ketat dari tim konservasi. Kedatangan kedua bayi tersebut membuat jumlah harimau benggala sebanyak 17 ekor.
Tidak hanya itu, 2 bayi harimau tersebut juga memperkuat peran penting Taman Safari Group dalam kegiatan konservasi spesies yang memiliki status rentan di alam liar pada saat ini.
Pada saat ini, dia mengatakan bahwa manajemen selalu melibatkan pengunjung dalam berbagai kegiatan yang memiliki tujuan meningkatkan kesadaran tentang perlindungan satwa sebagai bagian dari program edukasi dan konservasi.
Dalam upaya menginspirasi generasi mendatang agar mencintai dan melindungi satwa liar, manajemen menggunakan pendekatan yang menggabungkan antara hiburan dan pendidikan.
Editor: Fajar Sidik
Alexander Zulkarnain, SVP Marketing Taman Safari Indonesia, mengatakan bahwa kelahiran bayi spesies-spesies hewan di Taman Safari Group ini merupakan wujud nyata dari keberhasilan program pengembangbiakan dan konservasi yang dijalankan.
“Kami terus berupaya memberikan yang terbaik untuk melestarikan satwa-satwa langka, menjaga kesejahteraan mereka, dan memastikan keanekaragaman genetik yang esensial bagi ekosistem global, “ ujarnya dalam siaran pers yang diterima Hypeabis.id pada Senin (2/12/2024).
Baca juga: Hewan-hewan Ini Sudah Pernah ke Luar Angkasa, Apa Misinya?
Dia menuturkan, kelahiran pertama berada di Jakarta Aquarium & Safari (JAQS), yaitu 2 bayi penguin humboldt (Spheniscus humboldti). Kedua bayi penguin dengan kelamin jantan ini telah diberi nama Flip dan Flop.
Kehadiran keduanya membuat jumlah pengeuin Humboldt di Jakarta Aquarium & Safari menjadi 8 ekor. Penguin humboldt adalah binatang yang berasal dari pantai Pasifik Peru dan Chile.
Selain itu, kelahiran lainnya terjadi unit Solo Safari. Di tempat ini, seekor bayi owa aligis atau owa ungko (Hylobates agilis) lahir dari pasangan yang bernama Galih dan Shinta.
Bayi jantan tersebut mendapatkan nama Ron dan kehadirannya membuat jumlah owa ungko di Solo Safari menjadi enam ekor. Menurutnya, Ron lahir dengan kondisi sehat dan sudah dapat disaksikan langsung oleh para pengunjung.
“Kehadiran Ron menjadi tonggak penting dalam upaya konservasi spesies ini, yang dikenal terancam oleh perburuan dan hilangnya habitat akibat deforestasi. Ron sekarang berumur 3 bulan,” ujarnya.
Unit lainnya dari Taman Safari Group yang juga kedatangan penghuni baru adalah The Grand Taman Safari Prigen. Di tempat ini, dua bayi harimau benggala atau patnhera tigris lahir ke dunia.
Bayi harimau yang mendapatkan nama Bima dan Bisma tersebut masih berada dalam perawatan intensif dan pemantauan ketat dari tim konservasi. Kedatangan kedua bayi tersebut membuat jumlah harimau benggala sebanyak 17 ekor.
Tidak hanya itu, 2 bayi harimau tersebut juga memperkuat peran penting Taman Safari Group dalam kegiatan konservasi spesies yang memiliki status rentan di alam liar pada saat ini.
Pada saat ini, dia mengatakan bahwa manajemen selalu melibatkan pengunjung dalam berbagai kegiatan yang memiliki tujuan meningkatkan kesadaran tentang perlindungan satwa sebagai bagian dari program edukasi dan konservasi.
Dalam upaya menginspirasi generasi mendatang agar mencintai dan melindungi satwa liar, manajemen menggunakan pendekatan yang menggabungkan antara hiburan dan pendidikan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.