Tarif pesawat dinilai menjadi salah satu biang kerok perjalanan wisata masyarakat akan berkurang (Sumber gambar/ilustrasi: Pexels/ pixabay)

Kabar Gembira Genhype, Maskapai Kompak Dukung Penurunan Tarif Pesawat Sambut Nataru 2024/2025

01 December 2024   |   15:30 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Sejumlah maskapai penerbangan mendukung penurunan tarif naik transportasi umum pesawat pada masa libur Natal 2024 dan Tahun baru 2025. Mereka berharap dapat menjadi bagian dalam memberikan dukungan peningkatan pergerakan wisatawan.

Veranita Yosephine, Direktur Utama Indonesia AirAsia, mengatakan manajemen mendukung penuh arahan pemerintah untuk menciptakan transportasi udara yang lebih terjangkau, terutama di momen penting seperti libur Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Tips Liburan Akhir Tahun: Hemat, Praktis, dan Penuh Kenangan

“Dengan langkah-langkah yang telah kami implementasikan, kami optimis dapat membantu masyarakat mengakses layanan penerbangan yang lebih terjangkau sekaligus berkontribusi pada peningkatan mobilitas dan pertumbuhan sektor pariwisata domestik,” katanya dalam siaran pers pada Minggu (1/12/2024).

Menurutnya, langkah manajemen sejalan dengan arahan Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang ingin membantu masyarakat mengurangi beban biaya perjalanan dan mendukung pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

Dia juga meyakinkan bahwa perusahaan tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa kebijakan penurunan tarif naik pesawat tidak akan mengurangi kualitas layanan dengan fokus terhadapa keselamatan dan kenyamanan penerbanangan.

Selain mendorong tarif naik pesawat yang lebih terjangkau, manajemen juga menyambut baik koordinasi intensif dengan para pemangku kepentingan dalam memastikan kelancaran implementasi kebijakan ini. “Indonesia AirAsia percaya, kolaborasi solid antar-stakeholder akan memperkuat dampak positif kebijakan ini terhadap masyarakat dan industri penerbangan,” ujarnya.

Sebelumnya, ada Lion Group dan juga Garuda Indonesia yang sudah menyatakan kesiapannya dalam mengimplementasikan tarif naik moda transportasi udara tersebut lebih murah.

Dalam siaran pers yang dilihat hypeabis.id, Lion Group juga mengungkapkan dukungan penuh terhadap kebijakan Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk menurunkan tarif tiket pesawat kelas ekonomi pada penerbangan domestik selama periode Natal dan Tahun Baru mulai 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

Corporate Communications Strategic of Lion Group Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan bahwa Lion Group menyambut baik langkah ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan asta cita Presiden untuk memperkuat konektivitas nasional. “Mendukung mobilitas masyarakat, serta membangun perekonomian negara melalui sektor transportasi udara,” ujarnya.

Dia berharap, penurunan kebijakan tarif 10 persen yang diterapkan di seluruh bandar udara di Indonesia diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang bepergian selama periode liburan Natal dan Tahun Baru.

Menurutnya, kebijakan yang dirancang dengan mempertimbangkan keseimbangan antara kepentingan publik dan keberlanjutan operasional maskapai tersebut dapat memiliki berbagai dampak positif.

Pertama, penuruan tarif naik pesawat diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas masyarakat ketika melakukan perjalanan udara dengan biaya lebih terjangkau. Kedua, meningkatkan aktivitas pariwisata domestik dan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia.

Adapun, harapan lainnya adalah penurunan tarif tiket dapat memberikan peluang yang lebih besar terhadap sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk berpartisipasi dalam peningkatan ekonomi lokal selama masa kebutuhan keagamaan, keluarga dan liburan.

Dia menuturkan, manajemen terus melakukan koordinasi intensif dengan Kementerian Perhubungan atau lainnya serta seluruh stakeholder penerbangan untuk memastikan kebijakan penurunan tarif tiket pesawat ini dapat diimplementasikan dengan baik tanpa mengurangi kualitas layanan kepada pelanggan.

Danang mengungkapkan, manajemen akan mengatur ulang sistem harga tiket, mengoptimalkan efisiensi operasional, serta tetap mengutamakan keselamatan penerbangan sebagai bagian dari persiapan teknis.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan mengungkapkan, manajemen memahami kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi udara dengan harga terjangkau, terutama di tengah persiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru nanti.

“Oleh karena itu, hingga saat ini upaya koordinasi intensif terus diperkuat bersama seluruh pemangku kepentingan untuk membahas lebih lanjut petunjuk pelaksanaan kebijakan tersebut guna memastikan kelancaran implementasi secara teknis di lapangan," ujarnya.

Sesuai dengan rencana penurunan harga tiket yang telah disampaikan Kementerian Perhubungan, tarif pesawat diperkirakan turun mencapai 10 persen dengan adanya sejumlah perubahan biaya  yang menjadi komponen penunjang tiket di beberapa bandara, seperti fuel surcharge, PJP2U dan PJP4U, serta penyesuaian avtur di sejumlah bandara.

Dengan penurunan tiket tersebut, manajemen pun optimistis volume penumpang Garuda Indonesia akan mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan membuat kinerja perusahaan berdampak.

“Rencana implementasi penerapan kebijakan penurunan harga tiket pesawat yang sebelumnya telah dikaji secara menyeluruh oleh Pemerintah RI, dalam hal ini Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat diharapkan menjadi langkah konkret yang berdampak positif bagi langkah peningkatan mobilitas masyarakat utamanya di momen peak season liburan akhir tahun nanti," ujarnya.

Ramai tentang pernyataan dukungan terhadap penurunan tarif naik pesawat pada masa libur Natal dan Tahun Baru bermunculan setelah pemerintah mengumumkan penurunannya.

Dalam siaran persnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Elba Damhuri mengatakan,  kebijakan terkait penurunan tarif pesawat angkutan udara merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto untuk membantu masyarakat dalam rangka mengurangi beban biaya tiket di seluruh bandara di Indonesia.

“Kemarin, Presiden Prabowo mengadakan ratas (rapat terbatas) dengan Menteri Perhubungan dan sejumlah Menteri di Istana Merdeka untuk membahas penurunan harga tiket pesawat selama masa Nataru. Hasilnya, Pemerintah sepakat menurunkan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik sebesar 10 persen saat Nataru, di seluruh bandara di Indonesia,” ujarnya.

Dia menuturkan, penurunan tarif naik pesawat tanpa pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) memerlukan peran maskapai, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina, dan Airnav guna menurunkan fuel surcharge, PJP2U dan avtur di beberapa bandara.

Dengan penurunan biaya-biaya tersebut, tarif tiket pesawat secara keseluruhan dapat mencapai target penurunan sebesar minimal 10 persen.
Adapun, pemberlakuan penyesuaian tarif akan berlaku selama 16 hari pada masa periode Nataru 2024/2025, yakni dari 19 Desember 2024  sampai 03 Januari 2025 untuk tiket yang belum terjual.

“Bagi penumpang yang sudah membeli tiket untuk penerbangan pada periode tersebut, dapat diberikan insentif sesuai kebijakan masing-masing maskapai jika masih memungkinkan,” ujarnya.

Sementara terkait harga Avtur, dia mengungkapkan PT Pertamina Persero Group akan menurunkan harganya di 19 lokasi bandara, yakni bandara Denpasar, Surabaya, Medan, Silangit, Lombok, Labuan Bajo, Manado, Yogyakarta Kulon Progo, Pontianak, Ambon, Makassar, Balikpapan, Kupang, Sorong, Timika, Jayapura, Maumere, Nabire, dan Biak.

Mereka akan melakukan penurunan harga Avtur pada rentang 7,5 persen-10 persen. “Harga avtur setelah penurunan harga akan mendekati harga jual avtur di Bandara Soekarno-Hatta (CGK). Jika terdapat kenaikan harga jual avtur di Desember 2024, tidak akan berdampak pada maskapai yang melayani publik,” ujarnya.

Sementara itu, PT Angkasa Pura Indonesia dan seluruh UPBU (Unit Pelayanan Bandar Udara) yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan akan menurunkan tarif PJP2U menjadi sebesar 50 persen dan tarif PJP4U menjadi sebesar 50 persen.

Dia mengatakan bahwa maskapai penerbangan sepakat untuk memberikan diskon fuel surcharge jet sebesar 8 persen sehingga menjadi 2 persen dan discount propeller 5 persen menjadi menjadi 20 persen.

Kemudian, AirNav juga akan memberikan layanan advance dan extend selama periode Nataru untuk mendukung operating hours yang lebih panjang  sesuai kebutuhan maskapai.

Hasil analisa dan perhitungan pemerintah terkait dengan pengurangan sejumlah biaya dan pertimbangan rute serta volume penerbangan menunjukkan akan terdapat penurunan tarif tiket pesawat sekitar 10 persen. Analisa dan perhitungan tersebut juga belum menyertakan insentif PPN karena menjadi kewenangan dari Kementerian Keuangan.

Baca juga: Siap Lebih Awal, Tiket Kereta Api Libur Natal & Tahun Baru Sudah Bisa Dipesan

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

7 Tontonan Seru yang Tayang Desember 2024 di Prime Video

BERIKUTNYA

Panduan Lengkap Merawat Rantai Motor untuk Performa Optimal

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: