Sejarah Fenomena Belanja Black Friday dan Cyber Monday, Digelar Tiap Akhir Tahun
29 November 2024 |
14:31 WIB
Memasuki penghujung tahun, istilah Black Friday dan Cyber Monday kembali populer. Keduanya dikenal sebagai hari dimulainya musim belanja liburan akhir tahun. Pada periode tersebut banyak toko, baik online maupun offline menawarkan diskon besar-besaran dan promosi khusus.
Black Friday diperingati setiap Jumat setelah Hari Thanksgiving. Lantaran Thanksgiving selalu jatuh pada Kamis keempat bulan November, Black Friday biasanya terjadi antara tanggal 23 hingga 29 November setiap tahunnya. Pada 2024 ini, jatuh pada 29 November.
Baca juga: Fakta Menarik Black Friday yang Viral di Medsos Setiap Akhir November
Mengutip Britannica, istilah Black Friday pertama kali digunakan pada 1960-an oleh polisi di Philadelphia untuk menggambarkan kekacauan yang terjadi sehari setelah Thanksgiving. Hari ini ditandai oleh lonjakan besar turis dan pembeli yang menyebabkan kemacetan lalu lintas, pencurian, kerusuhan yang membuat petugas keamanan setempat sangat sibuk.
Sampai akhirnya pada era 1980-an, makna istilah ini berubah secara positif dalam dunia ritel. Black Friday mulai diasosiasikan dengan hari ketika bisnis beralih dari kondisi "merugi", dalam istilah akuntansi disebut "in the red" menjadi untung atau "in the black" karena tingginya volume penjualan.
Black Friday kini tidak hanya populer di Amerika Serikat, tapi sudah diadopsi oleh berbagai negara. Terlebih, momen ini berdekatan dengan liburan Natal dan Tahun Baru, membuat orang-orang ingin berburu promo menarik untuk belanja hadiah-hadiah, serta barang penting lainnya.
Popularitas Black Friday, melahirkan istilah Cyber Monday sebagai fenomena belanja secara daring setelah perayaan Thanksgiving. Cyber Monday jatuh pada hari Senin setelah Black Friday, dengan demikian tahun ini dirayakan pada 2 Desember 2024.
Cyber Monday diperkenalkan sejak 2005 oleh asosiasi perdagangan National Retail Federation sebagai cara untuk mendorong orang-orang berbelanja online. Konsep ini muncul setelah dilakukan pengamatan terhadap tren belanja online yang meningkat setelah momen Thanksgiving.
Meskipun awalnya Black Friday fokus pada penjualan fisik dan Cyber Monday pada e-commerce, kini keduanya sering tumpang tindih karena banyak penjual menawarkan diskon yang berlaku baik secara online maupun offline. Periode belanja ini kemudian diperpanjang menjadi Cyber Week, sehingga memberikan lebih banyak waktu kepada pembeli untuk menikmati promosi.
Mengutip Investopedia, dalam beberapa tahun terakhir, penjualan online pada Cyber Monday sering kali melebihi Black Friday. Ini mencerminkan perubahan besar dalam kebiasaan belanja konsumen yang semakin bergantung pada e-commerce.
Langkah awal yang penting adalah membuat daftar belanja. Tentukan barang yang benar-benar dibutuhkan sebelum belanja untuk menghindari pembelian impulsif. Prioritaskan barang dengan diskon besar atau barang yang biasanya jarang diobral.
Selanjutnya tentukan anggaran maksimum untuk belanja dan hindari penggunaan kartu kredit secara berlebihan agar tidak menyesal di kemudian hari. Pastikan sudah melakukan riset harga barang yang diincar dan diskonnya benar-benar ada.
Saat berbelanja online, kunjungi banyak situs e-commerce sekaligus untuk menemukan penawaran terbaik. Simpan detail pembayaran untuk mempercepat proses checkout supaya tidak tergoda untuk belanja lebih banyak.
Sementara, saat belanja offline, datanglah lebih awal untuk menghindari keramaian dan tetap waspada dengan kondisi di sekitar. Dengan perencanaan yang baik, kita dapat memanfaatkan diskon Black Friday dan Cyber Monday secara maksimal tanpa mengorbankan anggaran atau membeli barang yang tidak diperlukan.
Baca juga: 5 Gim PS5 yang Dapat Diskon Besar di Black Friday, Elden Ring Harga Miring
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Black Friday diperingati setiap Jumat setelah Hari Thanksgiving. Lantaran Thanksgiving selalu jatuh pada Kamis keempat bulan November, Black Friday biasanya terjadi antara tanggal 23 hingga 29 November setiap tahunnya. Pada 2024 ini, jatuh pada 29 November.
Baca juga: Fakta Menarik Black Friday yang Viral di Medsos Setiap Akhir November
Mengutip Britannica, istilah Black Friday pertama kali digunakan pada 1960-an oleh polisi di Philadelphia untuk menggambarkan kekacauan yang terjadi sehari setelah Thanksgiving. Hari ini ditandai oleh lonjakan besar turis dan pembeli yang menyebabkan kemacetan lalu lintas, pencurian, kerusuhan yang membuat petugas keamanan setempat sangat sibuk.
Sampai akhirnya pada era 1980-an, makna istilah ini berubah secara positif dalam dunia ritel. Black Friday mulai diasosiasikan dengan hari ketika bisnis beralih dari kondisi "merugi", dalam istilah akuntansi disebut "in the red" menjadi untung atau "in the black" karena tingginya volume penjualan.
Black Friday kini tidak hanya populer di Amerika Serikat, tapi sudah diadopsi oleh berbagai negara. Terlebih, momen ini berdekatan dengan liburan Natal dan Tahun Baru, membuat orang-orang ingin berburu promo menarik untuk belanja hadiah-hadiah, serta barang penting lainnya.
Popularitas Black Friday, melahirkan istilah Cyber Monday sebagai fenomena belanja secara daring setelah perayaan Thanksgiving. Cyber Monday jatuh pada hari Senin setelah Black Friday, dengan demikian tahun ini dirayakan pada 2 Desember 2024.
Cyber Monday diperkenalkan sejak 2005 oleh asosiasi perdagangan National Retail Federation sebagai cara untuk mendorong orang-orang berbelanja online. Konsep ini muncul setelah dilakukan pengamatan terhadap tren belanja online yang meningkat setelah momen Thanksgiving.
Meskipun awalnya Black Friday fokus pada penjualan fisik dan Cyber Monday pada e-commerce, kini keduanya sering tumpang tindih karena banyak penjual menawarkan diskon yang berlaku baik secara online maupun offline. Periode belanja ini kemudian diperpanjang menjadi Cyber Week, sehingga memberikan lebih banyak waktu kepada pembeli untuk menikmati promosi.
Mengutip Investopedia, dalam beberapa tahun terakhir, penjualan online pada Cyber Monday sering kali melebihi Black Friday. Ini mencerminkan perubahan besar dalam kebiasaan belanja konsumen yang semakin bergantung pada e-commerce.
Tips Berburu Promo Black Friday & Cyber Monday
Berbelanja saat Black Friday dan Cyber Monday, membuka kesempatan bagi orang-orang untuk mendapatkan barang dengan harga lebih murah. Namun, kita butuh strategi supaya tidak terjebak dalam konsumerisme berlebihan yang pada akhirnya akan membuat pengeluaran jadi tak terkendali.Langkah awal yang penting adalah membuat daftar belanja. Tentukan barang yang benar-benar dibutuhkan sebelum belanja untuk menghindari pembelian impulsif. Prioritaskan barang dengan diskon besar atau barang yang biasanya jarang diobral.
Selanjutnya tentukan anggaran maksimum untuk belanja dan hindari penggunaan kartu kredit secara berlebihan agar tidak menyesal di kemudian hari. Pastikan sudah melakukan riset harga barang yang diincar dan diskonnya benar-benar ada.
Saat berbelanja online, kunjungi banyak situs e-commerce sekaligus untuk menemukan penawaran terbaik. Simpan detail pembayaran untuk mempercepat proses checkout supaya tidak tergoda untuk belanja lebih banyak.
Sementara, saat belanja offline, datanglah lebih awal untuk menghindari keramaian dan tetap waspada dengan kondisi di sekitar. Dengan perencanaan yang baik, kita dapat memanfaatkan diskon Black Friday dan Cyber Monday secara maksimal tanpa mengorbankan anggaran atau membeli barang yang tidak diperlukan.
Baca juga: 5 Gim PS5 yang Dapat Diskon Besar di Black Friday, Elden Ring Harga Miring
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.