Tantangan Sutradara Meira Anastasia Produksi Film Cinta Tak Seindah Drama Korea
26 November 2024 |
18:28 WIB
Ada tradisi menarik yang diterapkan oleh rumah produksi Imajinari setiap kali membuat film, yakni sutradara dan penulis skenario selalu orang yang sama. Formula ini sudah dipakai di enam karya yang diproduksi oleh PH (production house) milik Ernest Prakasa dan Dipa Andika.
Terbaru, film Cinta Tak Seindah Drama Korea (CTSDK) juga menerapkan formula yang sama. Film ini disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Meira Anastasia. CTSDK akan menjadi karya debut dari sineas perempuan yang juga istri Ernest Prakasa tersebut.
Sutradara Meira Anastasia mengatakan formula penulis skenario sekaligus menyutradarai film seperti dua mata koin. Menurutnya, ada beberapa hal yang akhirnya menjadi memudahkan di produksi, tetapi ada pula yang jadi cukup menantang.
“Sebagai sutradara baru, tetapi langsung menyuguhkan naskah cerita yang berlokasi di luar negeri, itu menantang sekali sih. Jadinya, proses belajarnya dua kali lipat,” ungkap Meira.
Baca juga: Menilik Proses Syuting Aktris Sung Byung Sook di Film Cinta Tak Seindah Drama Korea
Untuk mematangkan naskah skenarionya, Meira membutuhkan waktu sekitar satu tahun lamanya. Dirinya pun mesti beberapa kali pergi ke Korea Selatan untuk melakukan survei lokasi tempat syuting yang akan dipakai.
Tak hanya itu, tujuannya ke lokasi syuting juga bukan sekadar memastikan lokasi cocok dengan cerita. Sebaliknya, kata Meira, dirinya juga mesti mencocokan cerita dengan lokasi yang dipilih.
Diakui olehnya, dengan mengunjungi langsung lokasi syuting, dirinya lebih merasakan nuansa yang akan dibangun di dalam ceritanya. Oleh karena itu, proses naskahnya pun akan menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
“Sistem syutingnya tuh kemarin kita ambil dahulu di Korea Selatan, setelah itu baru di Jakarta. Jadi, aku harus keep up dahulu nih dengan syuting di luar negeri, wah belajar cepat deh, baru setelah itu aman-amannya di Indonesia,” imbuhnya.
Meski harus mengalami berbagai tantangan yang ada, Meira mengaku sangat menikmati prosesnya. Terlebih, dia mendapatkan tim produksi serta pemain yang sangat profesional dalam bekerja.
Di luar itu, dengan menulis langsung ceritanya, dirinya sebagai sutradara juga jadi lebih paham terkait dengan treatment syuting, pemilihan angle, hingga seberapa besar emosi yang dibangun setiap adegannya. “Jadi, setelah menulis itu, aku sudah tahu apa yang aku mau. Semua sudah ada di kepala aku. Jadi, ketika reading dan syuting, prosesnya jadi lebih mudah,” tuturnya.
Kendati semua adegan sudah ada di dalam bayangannya, Meira mengatakan proses diskusi dengan pemain dan kru jadi sesuatu yang menarik. Pasalnya, dari obrolan itu, dirinya bisa mendapatkan banyak imbuhan atau saran baru.
Menurutnya, hal ini cukup penting untuk diperhatikan. Sebab, ketika sebuah ide akan dieksekusi menjadi film, dirinya merasa perlu untuk mematangkan apa yang dibayangkannya dengan para profesional lain di bidang masing-masing.
Film Cinta Tak Seindah Drama Korea akan mengikuti kisah Dhea (Lutesha) yang mendapat kejutan manis dari pacarnya, Bimo (Ganindra Bimo). Dia dihadiahi sebuah perjalanan ke Seoul bersama dua sahabatnya, Kikan (Dea Panendra) dan Tara (Anya Geraldine). Sebagai penyuka drakor, tentu mereka sangat antusias dengan perjalanan ini.
Di Korea, Dhea bersenang-senang dan semua berjalan dengan baik. Sampai akhirnya Dhea secara tidak sengaja bertemu kembali dengan mantan semasa SMA-nya, Julian (Jerome Kurnia), yang belum bisa dilupakannya. Perjalanan liburan pun berubah jadi polemik cinta segitiga khas drakor.
Film yang dibintangi oleh Ganindra Bimo, Lutesha, Anya Geraldine, Dea Panendra, dan Sung Byung Sook ini bakal tayang di bioskop mulai 5 Desember 2024.
Baca juga: Syuting di Luar Negeri, Film Cinta Tak Seindah Drama Korea Jadi Produksi Termahal Imajinari
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Terbaru, film Cinta Tak Seindah Drama Korea (CTSDK) juga menerapkan formula yang sama. Film ini disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Meira Anastasia. CTSDK akan menjadi karya debut dari sineas perempuan yang juga istri Ernest Prakasa tersebut.
Sutradara Meira Anastasia mengatakan formula penulis skenario sekaligus menyutradarai film seperti dua mata koin. Menurutnya, ada beberapa hal yang akhirnya menjadi memudahkan di produksi, tetapi ada pula yang jadi cukup menantang.
“Sebagai sutradara baru, tetapi langsung menyuguhkan naskah cerita yang berlokasi di luar negeri, itu menantang sekali sih. Jadinya, proses belajarnya dua kali lipat,” ungkap Meira.
Baca juga: Menilik Proses Syuting Aktris Sung Byung Sook di Film Cinta Tak Seindah Drama Korea
Untuk mematangkan naskah skenarionya, Meira membutuhkan waktu sekitar satu tahun lamanya. Dirinya pun mesti beberapa kali pergi ke Korea Selatan untuk melakukan survei lokasi tempat syuting yang akan dipakai.
Tak hanya itu, tujuannya ke lokasi syuting juga bukan sekadar memastikan lokasi cocok dengan cerita. Sebaliknya, kata Meira, dirinya juga mesti mencocokan cerita dengan lokasi yang dipilih.
Diakui olehnya, dengan mengunjungi langsung lokasi syuting, dirinya lebih merasakan nuansa yang akan dibangun di dalam ceritanya. Oleh karena itu, proses naskahnya pun akan menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
“Sistem syutingnya tuh kemarin kita ambil dahulu di Korea Selatan, setelah itu baru di Jakarta. Jadi, aku harus keep up dahulu nih dengan syuting di luar negeri, wah belajar cepat deh, baru setelah itu aman-amannya di Indonesia,” imbuhnya.
Meski harus mengalami berbagai tantangan yang ada, Meira mengaku sangat menikmati prosesnya. Terlebih, dia mendapatkan tim produksi serta pemain yang sangat profesional dalam bekerja.
Di luar itu, dengan menulis langsung ceritanya, dirinya sebagai sutradara juga jadi lebih paham terkait dengan treatment syuting, pemilihan angle, hingga seberapa besar emosi yang dibangun setiap adegannya. “Jadi, setelah menulis itu, aku sudah tahu apa yang aku mau. Semua sudah ada di kepala aku. Jadi, ketika reading dan syuting, prosesnya jadi lebih mudah,” tuturnya.
Kendati semua adegan sudah ada di dalam bayangannya, Meira mengatakan proses diskusi dengan pemain dan kru jadi sesuatu yang menarik. Pasalnya, dari obrolan itu, dirinya bisa mendapatkan banyak imbuhan atau saran baru.
Menurutnya, hal ini cukup penting untuk diperhatikan. Sebab, ketika sebuah ide akan dieksekusi menjadi film, dirinya merasa perlu untuk mematangkan apa yang dibayangkannya dengan para profesional lain di bidang masing-masing.
Film Cinta Tak Seindah Drama Korea akan mengikuti kisah Dhea (Lutesha) yang mendapat kejutan manis dari pacarnya, Bimo (Ganindra Bimo). Dia dihadiahi sebuah perjalanan ke Seoul bersama dua sahabatnya, Kikan (Dea Panendra) dan Tara (Anya Geraldine). Sebagai penyuka drakor, tentu mereka sangat antusias dengan perjalanan ini.
Di Korea, Dhea bersenang-senang dan semua berjalan dengan baik. Sampai akhirnya Dhea secara tidak sengaja bertemu kembali dengan mantan semasa SMA-nya, Julian (Jerome Kurnia), yang belum bisa dilupakannya. Perjalanan liburan pun berubah jadi polemik cinta segitiga khas drakor.
Film yang dibintangi oleh Ganindra Bimo, Lutesha, Anya Geraldine, Dea Panendra, dan Sung Byung Sook ini bakal tayang di bioskop mulai 5 Desember 2024.
Baca juga: Syuting di Luar Negeri, Film Cinta Tak Seindah Drama Korea Jadi Produksi Termahal Imajinari
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.