Apa Itu Skin Barrier dan Fungsinya untuk Melindungi & Menjaga Kelembapan Kulit
23 November 2024 |
20:00 WIB
Skin barrier menjadi salah satu istilah dalam bidang kecantikan yang sering muncul, terutama dalam edukasi mengenai rutinitas perawatan kulit. Adapun skin barrier mengacu pada lapisan terluar kulit yang dikenal juga sebagai stratum corneum.
Mengutip Dermnetnz, fungsi skin barrier adalah sebagai pelindung utama tubuh dari paparan faktor eksternal seperti polutan, alergen, bakteri. Selain itu juga mencegah kehilangan air dan mempertahankan kelembapan.
Struktur skin barrier terdiri dari sel-sel kulit (corneocytes) yang mengandung keratin dan Natural Moisturizing Factors (NMFs) yang membantu menjaga kelembapan kulit. Corneocytes berfungsi sebagai "bata" dalam analogi struktur dinding sementara lipid atau lemak kulit berperan sebagai "mortar" yang mengikat kelembapan.
Baca juga: 5 Tips Menjaga Lapisan Pelindung Kulit
Lipid terdiri dari ceramide, kolesterol, dan asam lemak bebas yang membentuk lapisan hidrofobik untuk mencegah kehilangan air dan melindungi kulit dari mikroorganisme serta zat berbahaya. Struktur ini bekerja bersama untuk melindungi tubuh dari faktor eksternal dan menjaga kadar air di dalam kulit.
Apabila lapisan ini terganggu, kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi, kekeringan, bahkan peradangan seperti yang terjadi pada kondisi jerawat atau eksim. Kerusakan skin barrier dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari, produk pembersih yang keras, suhu ekstrem, atau perawatan kulit yang berlebihan. Nah Genhype, yuk simak tips menjaga skin barrier berikut ini.
Pilih pembersih wajah yang mengandung glycerin atau hyaluronic acid sebagai menjaga hidrasi kulit. Selain itu kandungan ceramides dan panthenol untuk memperkuat lapisan pelindung kulit dan menenangkan iritasi. Hindari pembersih dengan kandungan sulfat, alkohol, atau pewangi sintetis karena bahan ini dapat menghilangkan minyak alami kulit.
Gunakan eksfoliator yang lembut, misalnya yang mengandung asam alfa hidroksi (AHA) seperti asam laktat atau glikolat. Bahan aktif ini akan membantu mengangkat sel kulit mati tanpa merusak lapisan kelembapan kulit. Lakukan eksfoliasi maksimal dua kali seminggu.
Selain itu, penggunaan asam kuat seperti AHA atau BHA dalam konsentrasi tinggi tanpa panduan yang tepat dapat mengikis lapisan pelindung kulit. Retinoid yang terlalu kuat atau digunakan tanpa adaptasi bertahap juga berpotensi menyebabkan iritasi, terutama pada kulit yang sensitif.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Mengutip Dermnetnz, fungsi skin barrier adalah sebagai pelindung utama tubuh dari paparan faktor eksternal seperti polutan, alergen, bakteri. Selain itu juga mencegah kehilangan air dan mempertahankan kelembapan.
Struktur skin barrier terdiri dari sel-sel kulit (corneocytes) yang mengandung keratin dan Natural Moisturizing Factors (NMFs) yang membantu menjaga kelembapan kulit. Corneocytes berfungsi sebagai "bata" dalam analogi struktur dinding sementara lipid atau lemak kulit berperan sebagai "mortar" yang mengikat kelembapan.
Baca juga: 5 Tips Menjaga Lapisan Pelindung Kulit
Lipid terdiri dari ceramide, kolesterol, dan asam lemak bebas yang membentuk lapisan hidrofobik untuk mencegah kehilangan air dan melindungi kulit dari mikroorganisme serta zat berbahaya. Struktur ini bekerja bersama untuk melindungi tubuh dari faktor eksternal dan menjaga kadar air di dalam kulit.
Apabila lapisan ini terganggu, kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi, kekeringan, bahkan peradangan seperti yang terjadi pada kondisi jerawat atau eksim. Kerusakan skin barrier dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari, produk pembersih yang keras, suhu ekstrem, atau perawatan kulit yang berlebihan. Nah Genhype, yuk simak tips menjaga skin barrier berikut ini.
1. Gunakan Pembersih yang Lembut
Membersihkan wajah merupakan langkah penting dalam perawatan kulit. Hindari produk pembersih wajah atau facial wash berbahan keras dapat merusak skin barrier. Produk yang mengandung sulfat, alkohol, atau bahan abrasif seringkali menghilangkan minyak alami kulit, menyebabkan kekeringan, dan mengiritasi.Pilih pembersih wajah yang mengandung glycerin atau hyaluronic acid sebagai menjaga hidrasi kulit. Selain itu kandungan ceramides dan panthenol untuk memperkuat lapisan pelindung kulit dan menenangkan iritasi. Hindari pembersih dengan kandungan sulfat, alkohol, atau pewangi sintetis karena bahan ini dapat menghilangkan minyak alami kulit.
2. Hidrasi Kulit dengan Pelembap yang Tepat
Pelembap adalah kunci untuk mempertahankan skin barrier yang sehat. Pelembap yang mengandung ceramide dapat membantu memperkuat lapisan pelindung kulit. Selain itu, bahan seperti hyaluronic acid atau glycerin dapat menarik kelembapan ke dalam kulit. Gunakan pelembap segera setelah mandi untuk mengunci kelembapan kulit.3. Eksfoliasi dengan Rutin
Eksfoliasi membantu mengangkat sel kulit mati, tetapi melakukannya terlalu sering atau dengan produk berbahan kasar dapat mengikis stratum corneum. Akibatnya, kulit kehilangan kelembapan dan menjadi rentan terhadap iritasi.Gunakan eksfoliator yang lembut, misalnya yang mengandung asam alfa hidroksi (AHA) seperti asam laktat atau glikolat. Bahan aktif ini akan membantu mengangkat sel kulit mati tanpa merusak lapisan kelembapan kulit. Lakukan eksfoliasi maksimal dua kali seminggu.
4. Lindungi Kulit dari Sinar Matahari
Paparan sinar UV bisa merusak skin barrier dengan menyebabkan oksidasi lipid dan mempercepat proses penuaan. Selalu gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30, bahkan saat cuaca mendung. Sunscreen berbasis mineral seperti zinc oxide atau titanium dioxide cocok untuk kulit sensitif. Selain itu, jangan lupa gunakan topi dan hindari paparan langsung matahari saat bepergian ke luar.5. Hindari Produk Kecantikan yang Mengiritasi
Beberapa bahan dalam produk skincare dan make up seperti sulfat misalnya, sodium lauryl sulfate (SLS) dapat menghilangkan minyak alami kulit. Alkohol keras seperti ethanol atau SD alcohol juga perlu dihindari karena dapat mengeringkan kulit dan merusak lipid pelindungnya. Pewangi buatan dan pewarna sintetis sering kali menjadi pemicu alergi atau iritasi pada kulit sensitif.Selain itu, penggunaan asam kuat seperti AHA atau BHA dalam konsentrasi tinggi tanpa panduan yang tepat dapat mengikis lapisan pelindung kulit. Retinoid yang terlalu kuat atau digunakan tanpa adaptasi bertahap juga berpotensi menyebabkan iritasi, terutama pada kulit yang sensitif.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.