Rawat Ekosistem Musik, Wamenbud Giring Ganesha Bakal Bikin Konvensi Musik Nasional
14 November 2024 |
15:22 WIB
1
Like
Like
Like
Untuk memetakan jalan masa depan industri musik secara menyeluruh, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha mengusulkan diadakannya kembali Konvensi Musik Nasional. Giring menyebut, ajang yang direncanakan digelar tahunan itu akan dimulai pada 2025.
Giring mengatakan ide konvensi musik nasional bukanlah hal baru. Ajang yang berfungsi untuk mempertemukan para pelaku musik untuk berbagi informasi, berunding, atau bertukar pendapat mengenai topik tertentu ini sudah pernah dijalankan pada 2018 lalu.
Giring menyebut ide ini sempat dijalankan mendiang Glenn Fredy dan digelar di Ambon. Kala pertama digelar, Giring juga mengaku ikut terlibat di dalamnya. Menurutnya, konvensi tersebut punya nilai penting untuk terus diadakan hingga sekarang.
Baca juga; Royalti Musik Indonesia Tertinggal Jauh, Menteri Kebudayaan Fadli Zon Siap Revisi Regulasi
“Jadi, saya ingin meneruskan itu kembali. Ini sudah saatnya, tahun depan kita akan memulai konvensi musik nasional,” ucap Giring dalam acara Ngopi Pagi bersama Insan Musik, Kamis (14/11/2024).
Menurut eks vokalis Nidji tersebut, visi utama yang akan didorong ialah menjadikan Konvensi Musik Nasional sebagai rumah bagi semua warna. Dia tak ingin ajang tersebut menjadi spotlight untuk musik tertentu dan melupakan jenis yang lainnya.
Dia pun akan mengundang seluruh stakeholder musik tanpa terkecuali, dari asosiasi musisi, asosiasi musik, platform musik, studio rekaman, dan berbagai bidang musik lainnya. Tak terkecuali, lanjutnya, pelaku musik-musik tradisional.
Menurut Giring, saat ini yang paling penting dilakukan ialah bergerak seirama dan kompak. Sebab, sekarang ini Indonesia telah memiliki Kementerian Kebudayan. Dengan demikian, urusan-urusan terkait kebudayaan pun tentu saja akan menjadi fokus pemerintahan saat ini.
Dirinya menyebut saat ini koordinasi terkait pemajuan kebudayaan memang akan jauh lebih cair dengan adanya Kementerian Kebudayaan. Menurutnya, Kemenbud adalah alat dan para pelaku budaya-lah yang mesti memanfaatkannya.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan salah satu hal penting dalam pemajuan musik ialah menciptakan iklim dan ekosistem yang baik. Menurutnya, musik, sebagai salah satu budaya populer punya potensi besar untuk lebih mudah diterima di masyarakat.
Menurutnya, musik juga bisa jadi wujud diplomasi baru yang menarik. Terlebih, Indonesia memiliki 280 juta penduduk dengan kekayaan bahasa yang tentunya membuat proses kreatif bisa lebih meluas lagi.
Menurutnya, Kementerian Kebudayaan secara umum telah menyusun mengenai kerangka kerja musik Indonesia dengan sasaran terwujudnya pemajuan musik yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dari tujuan tersebut, diharapkan memberi hasil makin menguatkan ekosistem musik nasional. “Jadi, kita juga suatu hari erharap msuik Indonesia tentu saja selain menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tetapi juga bisa diterima oleh negara-negara lain,” imbuhnya.
Fadli bercerita, beberapa waktu lalu, dirinya menghadiri pertemuan dengan menteri-menteri kebudayaan pada acara G20 di Brazil. Dalam pertemuan tersebut, dirinya bertemu dengan menteri kebudayaan Korea Selatan.
Dari situ, dirinya menyadari bahwa budaya K-pop bisa begitu mendunia karena satu hal. Pemerintah di sana, lanjutnya, tidak terlalu campur tangan. Namun, tugas mereka adalah menciptakan iklim yang baik untuk berkarya.
Baca juga:5 Konser & Festival Musik Akhir Tahun 2024, Genre Rock sampai EDM
Editor: Puput Ady Sukarno
Giring mengatakan ide konvensi musik nasional bukanlah hal baru. Ajang yang berfungsi untuk mempertemukan para pelaku musik untuk berbagi informasi, berunding, atau bertukar pendapat mengenai topik tertentu ini sudah pernah dijalankan pada 2018 lalu.
Giring menyebut ide ini sempat dijalankan mendiang Glenn Fredy dan digelar di Ambon. Kala pertama digelar, Giring juga mengaku ikut terlibat di dalamnya. Menurutnya, konvensi tersebut punya nilai penting untuk terus diadakan hingga sekarang.
Baca juga; Royalti Musik Indonesia Tertinggal Jauh, Menteri Kebudayaan Fadli Zon Siap Revisi Regulasi
“Jadi, saya ingin meneruskan itu kembali. Ini sudah saatnya, tahun depan kita akan memulai konvensi musik nasional,” ucap Giring dalam acara Ngopi Pagi bersama Insan Musik, Kamis (14/11/2024).
Menurut eks vokalis Nidji tersebut, visi utama yang akan didorong ialah menjadikan Konvensi Musik Nasional sebagai rumah bagi semua warna. Dia tak ingin ajang tersebut menjadi spotlight untuk musik tertentu dan melupakan jenis yang lainnya.
Dia pun akan mengundang seluruh stakeholder musik tanpa terkecuali, dari asosiasi musisi, asosiasi musik, platform musik, studio rekaman, dan berbagai bidang musik lainnya. Tak terkecuali, lanjutnya, pelaku musik-musik tradisional.
Menurut Giring, saat ini yang paling penting dilakukan ialah bergerak seirama dan kompak. Sebab, sekarang ini Indonesia telah memiliki Kementerian Kebudayan. Dengan demikian, urusan-urusan terkait kebudayaan pun tentu saja akan menjadi fokus pemerintahan saat ini.
Dirinya menyebut saat ini koordinasi terkait pemajuan kebudayaan memang akan jauh lebih cair dengan adanya Kementerian Kebudayaan. Menurutnya, Kemenbud adalah alat dan para pelaku budaya-lah yang mesti memanfaatkannya.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan salah satu hal penting dalam pemajuan musik ialah menciptakan iklim dan ekosistem yang baik. Menurutnya, musik, sebagai salah satu budaya populer punya potensi besar untuk lebih mudah diterima di masyarakat.
Menurutnya, musik juga bisa jadi wujud diplomasi baru yang menarik. Terlebih, Indonesia memiliki 280 juta penduduk dengan kekayaan bahasa yang tentunya membuat proses kreatif bisa lebih meluas lagi.
Menurutnya, Kementerian Kebudayaan secara umum telah menyusun mengenai kerangka kerja musik Indonesia dengan sasaran terwujudnya pemajuan musik yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dari tujuan tersebut, diharapkan memberi hasil makin menguatkan ekosistem musik nasional. “Jadi, kita juga suatu hari erharap msuik Indonesia tentu saja selain menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tetapi juga bisa diterima oleh negara-negara lain,” imbuhnya.
Fadli bercerita, beberapa waktu lalu, dirinya menghadiri pertemuan dengan menteri-menteri kebudayaan pada acara G20 di Brazil. Dalam pertemuan tersebut, dirinya bertemu dengan menteri kebudayaan Korea Selatan.
Dari situ, dirinya menyadari bahwa budaya K-pop bisa begitu mendunia karena satu hal. Pemerintah di sana, lanjutnya, tidak terlalu campur tangan. Namun, tugas mereka adalah menciptakan iklim yang baik untuk berkarya.
Baca juga:5 Konser & Festival Musik Akhir Tahun 2024, Genre Rock sampai EDM
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.