MIWA Pattern Kolaborasi dengan Kedubes Sri Lanka Luncurkan Koleksi Charity Manaram
08 November 2024 |
09:08 WIB
Jenama fesyen MIWA Pattern kembali berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Sri Lanka dalam merilis koleksi baru bertajuk Manaram. Ini menjadi kerja sama kedua setelah MIWA Pattern sukses meluncurkan koleksi Blue Lotus guna penggalangan dana membantu pendidikan di Sri Lanka pada 2023.
Koleksi Manaram hadir dengan motif yang terinspirasi dari keindahan alam, budaya, dan orang-orang Sri Lanka yang ditemui Mira selama berkunjung ke negara tersebut, untuk meresmikan sekolah yang dibuat dari kolaborasi pertama. Sama seperti sebelumnya, sebagian keuntungan penjualan dalam koleksi kolaborasi kedua ini akan didonasikan untuk membantu pendirian sekolah di Sri Lanka.
Baca juga: Hypeprofil Mira Hoeng: Menghidupkan Mimpi & Berbagi Kebahagiaan lewat Jenama MIWA Pattern
Baca juga: Hypeprofil Mira Hoeng: Menghidupkan Mimpi & Berbagi Kebahagiaan lewat Jenama MIWA Pattern
"Banyak orang bertanya kenapa Sri Lanka. Di Indonesia juga banyak anak-anak yang tidak punya sekolah atau kondisinya parah, di pedalaman timur, di dalam hutan. Jawaban aku selalu, karena aku dikasih kesempatannya di Sri Lanka. Kita jodoh, enggak ada yang tahu. Menurut aku, membantu orang itu tidak mengenal ras, agama, nationality, dan bahkan warna kulit," kata Mira Hoeng, pendiri & desainer MIWA Pattern dalam acara peluncuran Manaram di kantor Kedubes Sri Lanka, Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia H.E. Admiral Professor Jayanath Colombage (kiri) & Mira Hoeng selaku pendiri sekaligus desainer MIWA Pattern di acara peluncurkan MIWA Manaram di kantor Kedubes Sri Lanka, Jakarta, Kamis (7/11/2024). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.
Mira menjelaskan bahwa motif-motif yang ada di koleksi Manaram merepresentasikan keindahan alam, budaya, dan arsitektur Sri Lanka. Nama 'manaram' sendiri diambil dari bahasa Sri Lanka yang berarti sangat cantik.
Inspirasi itu pun diwujudkan ke dalam berbagai desain visual unik, salah satunya bentuk gajah menggunakan baju. Gambar ini dibuat terinspirasi dari salah satu upacara tradisi keagamaan di Sri Lanka yakni The Kandy Esala Perahera Parade, di mana gajah-gajah akan berjalan di sekitar kota menggunakan baju dengan motif warna-warni.
Selain itu, ada pula elemen visual Punkalasa, yakni salah satu tanaman pot di Sri Lanka yang biasanya hadir dalam tempat-tempat yang disucikan seperti kuil. Tanaman ini dipercaya sebagai simbol kemakmuran bagi masyarakat setempat.
Motif lainnya termasuk elemen visual ukiran yang terinspirasi dari keindahan arsitektur kuil-kuil di Sri Lanka, yang relah ada sejak ribuan tahun silam. Adapun, pemilihan palet warn pada koleksi Manaram terinspirasi dari warna bendera Sri Lanka yang terdiri dari hijau, oranye, maroon, dan emas.
Warna emas menyimbolkan Buddha sebagai agama mayoritas di Sri Lanka sekaligus merangkul seluruh kepercayaan lainnya, hijau merepresentasikan kelompok Muslim, oranye mewakili agama Hindu, serta maroon menyimbolkan Sinhalese, kelompok etnis terbesar di Sri Lanka.
Motif itu pun mewujud dalam koleksi yang terdiri dari berbagai item fesyen seperti kemeja panjang, rok, blazer, blouse, kemeja, one set, dan long sleeve.
"Ada begitu banyak elemen dekoratif yang memiliki detail menarik di hampir setiap bangunan yang saya kunjungi. Semua detail dekorasi tersebut melekat kuat dalam benak saya bahkan ketika saya sudah kembali ke Indonesia. Saya begitu tergerak menuangkan impresi saya terhadap keindahan dekoratif Sri Lanka tersebut ke dalam motif tekstil,” jelas Mira.
Tekstil, menurut Mira, sejak berabad lamanya, telah digunakan sebagai medium penceritaan melalui gambar, simbol dan motif-motif dekoratif, seperti yang dalam ranah budaya Indonesia juga dapat dilihat pada batik atau wayang beber.
Mira menuangkan kesannya atas begitu banyaknya simbol keberuntungan dan kemakmuran yang dia temui di hampir setiap sudut Sri Lanka yang disinggahinya.
“Kesan sangat cantik langsung muncul tiap kali melihat berbagai simbol dekoratif yang tertatah di bangunan-bangunan di Sri Lanka. Saya berharap motif MIWA Manaram ini akan pula membawa keberuntungan, kemakmuran serta aura positif bagi setiap pemakainya,” katanya.
Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia H.E. Admiral Professor Jayanath Colombage, mengungkapkan kegembiraannya karena keindahan budaya Sri Lanka dapat menjadi sumber inspirasi bagi penciptaan karya MIWA Manaram. Dia pun mengapresiasi upaya Mira menerjemahkan kesannya atas berbagai detail dekorasi Sri Lanka ke dalam citra visual motif yang selama ini menjadi keutamaan dalam karya seninya.
“Rasanya bangga dan haru melihat bagaimana budaya kami bisa menginspirasi Mira menciptakan karya seni. Mira mengubah hal-hal yang dilihatnya menjadi kreasi yang indah," ujar Duta Besar Jayanath yang juga mengapresiasi inisiatif penggalangan dana untuk membantu pendidikan di Sri Lanka yang digagas Mira.
Adapun, dari program perdana yang dilakukan sebelumnya, sebagian hasil penjualan produk-produk Blue Lotus yang diserahkan, berhasil membantu pembangunan sekolah di sebuah provinsi terpencil di timur Sri Lanka dengan jumlah siswa sebanyak 150 orang.
Untuk program kedua ini, sebagian penjualan koleksi motif MIWA Manaram juga akan digunakan untuk membantu pembangunan sekolah di Sri Lanka yang kali ini memiliki sekitar 400 orang siswa.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.