Hanni NewJeans Beri Kesaksian Atas Perundungan di HYBE Labels
16 October 2024 |
20:30 WIB
Alya Hafilah Salsabila
Mahasiswi Universitas Padjadjaran
Satu lagi momen bersejarah bagi industri K-Pop yang terjadi pada Selasa (15/10/24). Setelah mengumumkan bahwa dirinya akan hadir sebagai saksi referensi dalam Majelis Nasional Korea Selatan, akhirnya Hanni, salah satu anggota NewJeans turun langsung untuk membahas masalah diskriminasi dan perundungan di tempat kerja.
Dalam kesaksiannya, penyanyi berkewarganegaraan Vietnam-Australia ini mengatakan bagaimana dirinya merasa dikucilkan dan diremehkan dalam perusahaannya sendiri. Tak hanya membagikan ulang ceritanya tentang seorang manajer dari grup idola di bawah naungan HYBE Labels yang mengajak orang lain untuk mengabaikan anggota NewJeans, Hanni juga merinci apa saja perbuatan perusahaan yang menurutnya tidak pantas.
Baca juga: Ini Pernyataan Lengkap NewJeans Soal Konflik Min Hee-jin vs HYBE
“Saya mengerti dari pengalaman hidup di Korea bahwa saya harus bersikap sopan kepada orang yang lebih tua dan para senior, itu adalah bagian dari budaya. Namun, saya pikir tidak sopan sebagai manusia untuk tidak memberikan respon terhadap sapaan kami, terlepas status profesional kami,” tuturnya.
Hanni juga menambahkan bahwa awalnya dia berpikir beberapa orang tidak menanggapi sapaannya karena status kewarganegaraannya yang merupakan pendatang dan bukan warga negara Korea Selatan, tetapi dia juga menyadari bahwa orang-orang tersebut hanya membencinya beserta rekan-rekannya apapun alasannya.
Dalam sebuah aplikasi untuk komunikasi internal antar karyawan perusahaan bernama Blind, Hanni mengaku bahwa dia melihat beberapa karyawan yang membicarakan hal-hal negatif terkait NewJeans. Menurut BBC, Hanni juga mengatakan bahwa departemen humas HYBE juga telah menghubungi jurnalis untuk mengurangi pencapaian NewJeans dalam sebuah artikel tentang rekor penjualan mereka.
Bukan hanya Hanni yang diundang sebagai saksi dalam persidangan tersebut, melainkan telah hadir pula CEO Ador Entertainment yang baru, Kim Ju Young, yang mengatakan bahwa dirinya telah melakukan segalanya untuk NewJeans, namun mendengar kesaksian Hanni saat ini membuatnya bertanya-tanya apakah ada hal lain yang bisa dirinya lakukan untuk NewJeans.
Kim Ju Young juga mengatakan bahwa dirinya percaya akan cerita Hanni, namun dia tidak menemukan bukti konkret yang dapat membuktikan cerita tersebut. Disebutkan bahwa rekaman CCTV kejadian tersebut telah kedaluwarsa atau terhapus dari arsip sebelum dirinya sempat memintanya.
Dilansir dalam Billboard, saat ini Komite Lingkungan dan Ketenagakerjaan Majelis Nasional Korea Selatan saat ini sedang menyelidiki sektor hiburan. Nyatanya, di negara tersebut, undang-undang ketenagakerjaan tidak mencakup artis dalam beberapa kategori. An Ho Young selaku ketua panel, juga menekankan perlunya anggota parlemen untuk melindungi hak-hak para penghibur di industri hiburan Korea.
Menanggapi pernyataan dari Kim Ju Young, Hanni mengatakan bahwa dirinya merasa sebagai CEO Ador Entertainment, Kim Ju Young belum melakukan yang terbaik untuk NewJeans, terutama dalam menanggapi isu yang membuat grupnya menjadi perbincangan hangat masyarakat.
“Para artis dan trainee memang memiliki kontrak yang berbeda. Namun walau berbeda, kami masih merupakan seorang manusia, mungkin Anda melewatkan hal itu. Aku harap tak ada senior, rekan, junior, atau trainee yang khawatir dengan masalah seperti ini kedepannya,” ucap penyanyi berusia 20 tahun itu sembari bercucur air mata.
Dikutip dari The Korea Times, tuduhan Hanni ini kemudian memicu perdebatan tentang apakah artis di bawah perusahaan hiburan berhak atas perlindungan yang diberikan oleh undang-undang tersebut, mengingat bahasan utama yang diperdebatkan saat itu adalah apakah anggota NewJeans memenuhi syarat sebagai pekerja berdasarkan Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan.
Kendati demikian, kehadiran Hanni dalam forum tersebut disambut baik oleh para penggemar yang setia memberikan dukungan dan menantinya di depan gedung tempat forum tersebut dilaksanakan.
Baca juga: Korsel Sahkan UU Perlindungan Bintang K-Pop di Bawah Umur
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Dalam kesaksiannya, penyanyi berkewarganegaraan Vietnam-Australia ini mengatakan bagaimana dirinya merasa dikucilkan dan diremehkan dalam perusahaannya sendiri. Tak hanya membagikan ulang ceritanya tentang seorang manajer dari grup idola di bawah naungan HYBE Labels yang mengajak orang lain untuk mengabaikan anggota NewJeans, Hanni juga merinci apa saja perbuatan perusahaan yang menurutnya tidak pantas.
Baca juga: Ini Pernyataan Lengkap NewJeans Soal Konflik Min Hee-jin vs HYBE
“Saya mengerti dari pengalaman hidup di Korea bahwa saya harus bersikap sopan kepada orang yang lebih tua dan para senior, itu adalah bagian dari budaya. Namun, saya pikir tidak sopan sebagai manusia untuk tidak memberikan respon terhadap sapaan kami, terlepas status profesional kami,” tuturnya.
Hanni juga menambahkan bahwa awalnya dia berpikir beberapa orang tidak menanggapi sapaannya karena status kewarganegaraannya yang merupakan pendatang dan bukan warga negara Korea Selatan, tetapi dia juga menyadari bahwa orang-orang tersebut hanya membencinya beserta rekan-rekannya apapun alasannya.
Dalam sebuah aplikasi untuk komunikasi internal antar karyawan perusahaan bernama Blind, Hanni mengaku bahwa dia melihat beberapa karyawan yang membicarakan hal-hal negatif terkait NewJeans. Menurut BBC, Hanni juga mengatakan bahwa departemen humas HYBE juga telah menghubungi jurnalis untuk mengurangi pencapaian NewJeans dalam sebuah artikel tentang rekor penjualan mereka.
Bukan hanya Hanni yang diundang sebagai saksi dalam persidangan tersebut, melainkan telah hadir pula CEO Ador Entertainment yang baru, Kim Ju Young, yang mengatakan bahwa dirinya telah melakukan segalanya untuk NewJeans, namun mendengar kesaksian Hanni saat ini membuatnya bertanya-tanya apakah ada hal lain yang bisa dirinya lakukan untuk NewJeans.
Kim Ju Young juga mengatakan bahwa dirinya percaya akan cerita Hanni, namun dia tidak menemukan bukti konkret yang dapat membuktikan cerita tersebut. Disebutkan bahwa rekaman CCTV kejadian tersebut telah kedaluwarsa atau terhapus dari arsip sebelum dirinya sempat memintanya.
Dilansir dalam Billboard, saat ini Komite Lingkungan dan Ketenagakerjaan Majelis Nasional Korea Selatan saat ini sedang menyelidiki sektor hiburan. Nyatanya, di negara tersebut, undang-undang ketenagakerjaan tidak mencakup artis dalam beberapa kategori. An Ho Young selaku ketua panel, juga menekankan perlunya anggota parlemen untuk melindungi hak-hak para penghibur di industri hiburan Korea.
Menanggapi pernyataan dari Kim Ju Young, Hanni mengatakan bahwa dirinya merasa sebagai CEO Ador Entertainment, Kim Ju Young belum melakukan yang terbaik untuk NewJeans, terutama dalam menanggapi isu yang membuat grupnya menjadi perbincangan hangat masyarakat.
“Para artis dan trainee memang memiliki kontrak yang berbeda. Namun walau berbeda, kami masih merupakan seorang manusia, mungkin Anda melewatkan hal itu. Aku harap tak ada senior, rekan, junior, atau trainee yang khawatir dengan masalah seperti ini kedepannya,” ucap penyanyi berusia 20 tahun itu sembari bercucur air mata.
Dikutip dari The Korea Times, tuduhan Hanni ini kemudian memicu perdebatan tentang apakah artis di bawah perusahaan hiburan berhak atas perlindungan yang diberikan oleh undang-undang tersebut, mengingat bahasan utama yang diperdebatkan saat itu adalah apakah anggota NewJeans memenuhi syarat sebagai pekerja berdasarkan Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan.
Kendati demikian, kehadiran Hanni dalam forum tersebut disambut baik oleh para penggemar yang setia memberikan dukungan dan menantinya di depan gedung tempat forum tersebut dilaksanakan.
Baca juga: Korsel Sahkan UU Perlindungan Bintang K-Pop di Bawah Umur
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.