Profil Wang Ning, Crazy Rich Pendiri Pop Mart yang Viral Berkat Boneka Labubu
01 October 2024 |
13:43 WIB
Boneka Labubu dari Pop Mart belakangan menjadi viral gegara Lisa Blackpink dan banyak orang memburunya. Di balik boneka tersebut, terdapat pengusaha muda bernama Wang Ning yang merupakan pendiri, chairman, dan juga Chief Executive Officer Pop Mart International Group.
Dikutip dari SCMP dan berbagai sumber, Wang Ning mendirikan Pop Mart pada 2010 atau sekitar 14 tahun lalu di Zhongguancun, Beijing, China. Pada saat itu, Pop Mart menawarkan berbagai macam produk ke pasar.
Baca juga: Cerita Boneka Labubu dari Pop Mart yang Harganya Melambung Gara-gara Lisa Blackpink
Tidak seperti yang diharapkan, Wang harus menghadapi berbagai persoalan dalam menjalankan bisnisnya, dari masalah kepegawaian, layanan terhadap pelanggan, dan sebagainya.
Berselang 4 tahun atau pada 2014, dia memutuskan untuk menempuh pendidikan di Universitas Peking yang merupakan salah satu kampus terbaik bagi warga China untuk menimba ilmu manajemen.
Wang pun bertemu dengan orang-orang yang memiliki satu visi dan misi. Beberapa di antara mereka bergabung dengan tim manajemen Pop Mart pada kemudian hari.
Pendidikan di sekolah manajemen tersebut membuatnya memiliki jalan keluar atas masalah bisnis yang dihadapinya. Dia pun memutuskan untuk mengurangi jenis produk yang dijual di Pop Mart guna mempertahankan keuntungan pada 2014.
Dia lebih memilih hanya menjual mainan lantaran menjadi produk yang paling diminati oleh pelanggan kala itu. Tidak hanya itu, dia juga menjalankan strategi menjual figur mainan dalam kotak buta.
Strategi penjualan itu membuat pembeli tidak mengetahui dengan pasti figur mainan yang ada di dalamnya, sehingga pada akhirnya memancing rasa penasaran banyak orang untuk melakukan pembelian.
Tidak cukup memancing rasa penasaran konsumen, Wang menggandeng berbagai macam seniman untuk membuat figur-figur mainan kecilnya. Pada saat ini, nama-nama seperti Xiongmiao, Lang, Libby Frame, Kenny Wong, Kasing Lung, Ayan Deng, Pucky, Two Clouds, dan Hiroto Ohkubo adalah seniman yang membuat karakter-karakter figur di Pop Mart.
Sebagai contoh, Kasing Lung adalah kreator The Monsters, Ayan Deng pembuat figur Dimoo, Two Clouds pembuat Azura, Kenny Wong membuat Molly, dan sebagainya.
Langkah Wang menjalankan strategi-strategi itu ternyata ampuh. Figur Molly karya dari Wong - seniman pertama yang diajak bergabung - berhasil menarik perhatian konsumen, sehingga membuat penjualan perusahaan mengalami peningkatan signifikan mencapai puluhan juta dolar Amerika Serikat.
Seiring berjalannya waktu, pendapatan Pop Mart juga terus mengalami pertumbuhan. Perusahaan di bawah pimpinan Wang ini juga berhasil bertahan dari tekanan akibat pandemi Covid-19.
Sebelum melantai di bursa saham dan menjadi perusahaan terbuka pada 2020 di Hong Kong, Pop Mart disebut-sebut memperoleh pendapatan hingga ratusan juta dolar Amerika. Pop Mart juga disebut menguasai lebih dari 8 persen pasar mainan di Negeri Panda tersebut.
Baca juga: 5 Koleksi Boneka Labubu Terunik yang Viral Berkat Lisa Blackpink
Kesuksesan Pop Mart menempatkan Wang menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Berdasarkan data Forbes, Wang menempati posisi 775 sebagai orang terkaya di dunia pada usianya yang sampai saat ini menyentuh 37 tahun. Dia disebut-sebut memiliki kekayaan bersih sebesar US$4,5 miliar.
Produk figur mini yang dijual Pop Mart pun telah merambah pasar luar China, yakni seperti Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat. Adapun, Dimoo, Molly, dan Skullpanda adalah figur yang menjadi best selling di antara produk-produk figur mainan yang dirilis Pop Mart.
Editor: Fajar Sidik
Dikutip dari SCMP dan berbagai sumber, Wang Ning mendirikan Pop Mart pada 2010 atau sekitar 14 tahun lalu di Zhongguancun, Beijing, China. Pada saat itu, Pop Mart menawarkan berbagai macam produk ke pasar.
Baca juga: Cerita Boneka Labubu dari Pop Mart yang Harganya Melambung Gara-gara Lisa Blackpink
Tidak seperti yang diharapkan, Wang harus menghadapi berbagai persoalan dalam menjalankan bisnisnya, dari masalah kepegawaian, layanan terhadap pelanggan, dan sebagainya.
Berselang 4 tahun atau pada 2014, dia memutuskan untuk menempuh pendidikan di Universitas Peking yang merupakan salah satu kampus terbaik bagi warga China untuk menimba ilmu manajemen.
Wang pun bertemu dengan orang-orang yang memiliki satu visi dan misi. Beberapa di antara mereka bergabung dengan tim manajemen Pop Mart pada kemudian hari.
Pendidikan di sekolah manajemen tersebut membuatnya memiliki jalan keluar atas masalah bisnis yang dihadapinya. Dia pun memutuskan untuk mengurangi jenis produk yang dijual di Pop Mart guna mempertahankan keuntungan pada 2014.
Dia lebih memilih hanya menjual mainan lantaran menjadi produk yang paling diminati oleh pelanggan kala itu. Tidak hanya itu, dia juga menjalankan strategi menjual figur mainan dalam kotak buta.
Strategi penjualan itu membuat pembeli tidak mengetahui dengan pasti figur mainan yang ada di dalamnya, sehingga pada akhirnya memancing rasa penasaran banyak orang untuk melakukan pembelian.
Tidak cukup memancing rasa penasaran konsumen, Wang menggandeng berbagai macam seniman untuk membuat figur-figur mainan kecilnya. Pada saat ini, nama-nama seperti Xiongmiao, Lang, Libby Frame, Kenny Wong, Kasing Lung, Ayan Deng, Pucky, Two Clouds, dan Hiroto Ohkubo adalah seniman yang membuat karakter-karakter figur di Pop Mart.
Sebagai contoh, Kasing Lung adalah kreator The Monsters, Ayan Deng pembuat figur Dimoo, Two Clouds pembuat Azura, Kenny Wong membuat Molly, dan sebagainya.
Langkah Wang menjalankan strategi-strategi itu ternyata ampuh. Figur Molly karya dari Wong - seniman pertama yang diajak bergabung - berhasil menarik perhatian konsumen, sehingga membuat penjualan perusahaan mengalami peningkatan signifikan mencapai puluhan juta dolar Amerika Serikat.
Seiring berjalannya waktu, pendapatan Pop Mart juga terus mengalami pertumbuhan. Perusahaan di bawah pimpinan Wang ini juga berhasil bertahan dari tekanan akibat pandemi Covid-19.
Sebelum melantai di bursa saham dan menjadi perusahaan terbuka pada 2020 di Hong Kong, Pop Mart disebut-sebut memperoleh pendapatan hingga ratusan juta dolar Amerika. Pop Mart juga disebut menguasai lebih dari 8 persen pasar mainan di Negeri Panda tersebut.
Baca juga: 5 Koleksi Boneka Labubu Terunik yang Viral Berkat Lisa Blackpink
Kesuksesan Pop Mart menempatkan Wang menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Berdasarkan data Forbes, Wang menempati posisi 775 sebagai orang terkaya di dunia pada usianya yang sampai saat ini menyentuh 37 tahun. Dia disebut-sebut memiliki kekayaan bersih sebesar US$4,5 miliar.
Produk figur mini yang dijual Pop Mart pun telah merambah pasar luar China, yakni seperti Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat. Adapun, Dimoo, Molly, dan Skullpanda adalah figur yang menjadi best selling di antara produk-produk figur mainan yang dirilis Pop Mart.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.