The King Abdullah Petroleum Studies and Research Center (KAPSARC), Riyadh. (Sumber gambar: Visit Saudi)

9 Bangunan Ikonik di Arab Saudi yang Menarik Dikunjungi

08 August 2024   |   20:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Arab Saudi adalah negara dengan kekayaan budaya serta warisan arsitektur yang menakjubkan. Mulai dari rumah-rumah batu dengan ukiran ukiran kayu yang indah di wilayah Aseer, hingga arsitektur khas Najdi di Diriyah. Desain bangunan-bangunan tersebut diadaptasi dari iklim, geografi dan kearifan lokal Saudi.

Baik bangunan bersejarah maupun modern di Saudi adalah perpaduan antara keagungan masa lalu dan visi masa depan, yang terdiri dari teknik dan kerajinan tradisional hingga gedung pencakar langit yang modern serta mega proyek yang inovatif. 

Baca juga: 7 Pasar Tradisional di Arab Saudi Tempat Berburu Parfum dan Abaya
 
Dengan keunggulan itu, Arab Saudi bisa menjadi pilihan destinasi untuk Genhype yang ingin berwisata ke luar negeri. Ada banyak tempat wisata yang menarik dikunjungi di Negara Minyak. Terlebih, Arab Saudi juga mempermudah proses pengajuan visa dengan beberapa program khusus yang bisa dimanfaatkan oleh turis dari Indonesia.
 
Berikut adalah sejumlah bangunan ikonik di Arab Saudi yang bisa menjadi pilihan destinasi wisata.
 

1. Kingdom Centre Tower, Riyadh

Riyadh, ibu kota Saudi, menjadi rumah bagi 8 juta orang sekaligus menjadi salah satu kota yang luas dan padat. Salah satu ikon kota ini adalah Menara Pusat Kerajaan atau Kingdom Centre Tower, yang menjadi salah satu gedung tertinggi di dunia.
 
Dengan desain yang ramping dan megah, menara ini menjulang setinggi 300 meter dengan dinding kaca khusus untuk menahan panas. Lubang unik di menara ini memiliki Jembatan Langit kaca yang menawarkan pemandangan kota Riyadh yang tak tertandingi dari lantai 99.
 
Di sayap timur menara, terdapat pusat perbelanjaan Al-Mamlaka yang telah meraih berbagai penghargaan. Menyediakan lebih dari 150 toko di tiga lantai, kawasan ini menampilkan merek-merek mewah seperti Louis Vuitton dan Gucci, serta department store internasional. Sementara di lantai ketiga, ada Al-Mamlaka Social Dining yang menawarkan konsep makan bersama yang inovatif.
 
Tak ketinggalan, Four Seasons Hotel Riyadh yang berada di menara ini menawarkan pengalaman makan malam romantis dengan pemandangan kota yang menakjubkan. Di lantai 77, terdapat Masjid King Abdullah, masjid tertinggi di Saudi.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by (@yurihina)

 

2. Ithra, Dhahran

Dinobatkan oleh majalah TIME pada 2018 sebagai salah satu dari 100 Tempat Terbaik di Dunia untuk Dikunjungi, Ithra atau Pusat Kebudayaan Dunia King Abdulaziz yang terletak di Provisi Timur Saudi adalah sebuah bangunan memukau yang menarik dikunjungi.
 
Didesain oleh firma arsitektur terkenal Snohetta dari Norwegia, Ithra berdiri sebagai simbol inovasi dengan lebih dari 350 kilometer tabung baja tahan karat yang menghiasi eksteriornya. Di Dhahran, Ithra tampil mencolok dengan lebih dari 350 kilometer tabung baja tahan karat. 
 
Desain bangunan ini tampak inovatif, menyerupai kerikil besar, dan menyatukan elemen futuristik dengan teknik tradisional, menggambarkan komitmen Saudi terhadap inovasi dan pelestarian budaya.
 
Dalam area seluas 80.000 meter persegi, Ithra menawarkan museum dengan lima galeri, teater, perpustakaan, bioskop, aula besar, dan Menara Ithra, dimana semuanya terhubung melalui plaza yang luas. Dengan instalasi seni dan arsitektur uniknya, pengunjung dapat menghabiskan waktu seharian penuh untuk menjelajahi segala yang ditawarkan Ithra.
 
Pelancong juga bisa mampir ke Paradise of Readers, perpustakaan megah dengan koleksi lebih dari 300.000 buku dalam bahasa Inggris dan Arab, dengan beberapa ruangan untuk membaca atau bekerjabserta kafe yang nyaman di lantai 4. Selain itu, ada galeri seni dan ‘Ideas Lab’ yang interaktif dan impresif, dimana pengunjung bisa mengikuti workshop, menjelajahi perpustakaan, serta ruang untuk diskusi dan berkolaborasi.
 

3. Nassif House Museum, Jeddah

Terletak di kota pesisir kosmopolitan Saudi, Rumah Nassif di Al-Balad, Jeddah, adalah kediaman bersejarah yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Dibangun antara 1872 dan 1881 untuk gubernur Jeddah saat itu, Sheikh Umar Effendi al-Nassif, rumah ini terkenal dengan desain uniknya dan menghadap ke sebuah alun-alun dengan pohon neem langka, hingga dijuluki Rumah dengan Pohon.
 
Dirancang oleh arsitek Turki, rumah ini memiliki lantai dasar yang ditinggikan dengan tempat penampungan air hujan, lukisan dinding, ukiran kayu, dan bay window yang menawan dari kayu jati Jawa. Pernah menjadi tempat tinggal utama Raja Abdul Aziz Ibn Saud, bangunan ini diambil alih oleh pemerintah Saudi pada tahun 1975 dan kini diubah menjadi pusat budaya Jeddah.
 
Jeddah, sebagai gerbang menuju Makkah di pesisir Laut Merah, telah menjadi rumah bagi orang-orang dari berbagai latar belakang selama bertahun-tahun. Kota ini berkembang pesat dengan seni dan kreasi kulinernya, menawarkan keindahan pasar-pasar kuno yang hidup serta acara budaya yang berlangsung sepanjang tahun.
 

4. At-Turaif, Diriyah

Didirikan pada abad ke-15, At-Turaif adalah lanskap menawan dari arsitektur Najdi tradisional yang terbuat dari batu bata tanah liat, dikenal dengan motif geometris dan penggunaan ruang halaman. Sebagai situs Warisan Dunia UNESCO yang berusia 300 tahun, At-Turaif telah berkembang menjadi simbol kekayaan budaya dan sejarah Saudi.
 
Sepanjang abad ke-18 dan awal abad ke-19, At-Turaif menjadi pusat kegiatan politik dan keagamaan yang sangat penting di Saudi. Sebagai benteng dari Keluarga Saud, tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai markas pertahanan, tetapi juga memainkan peran krusial dalam membentuk masa depan wilayah tersebut.
 
Saat ini, Diriyah telah berkembang menjadi pusat pariwisata yang ramai dikunjungi, dengan acara tahunan ‘Musim Diriyah’ yang meriah. Diriyah diharapkan dapat menarik 50 juta pengunjung pada tahun 2030. Kunjungan kalian ke Diriyah tak akan lengkap tanpa menikmati Bujairi Terrace, tempat makan yang menawarkan sajian kuliner luar biasa setiap tahunnya.
 

5. The King Abdullah Petroleum Studies and Research Center (KAPSARC), Riyadh

Berdiri tinggi dan megah dengan lanskap gurun, KAPSARC adalah bangunan epik dari kreativitas arsitektur dan desain berkelanjutan. Dengan lima fasilitas utama yang saling terhubung di bawah kanopi yang luas, KAPSARC adalah contoh dari desain yang cermat dan inovatif.
 
Dirancang oleh arsitek ternama Zaha Hadid, bangunan ini menampilkan struktur bangunan yang berbentuk sarang lebah, tidak hanya menawarkan daya tarik visual yang menawan tetapi juga berfungsi untuk mengurangi penyerapan panas matahari dan memanfaatkan angin gurun untuk menurunkan suhu ruangan.
 

6. The Ritz-Carlton, Riyadh

Awalnya dirancang sebagai istana kerajaan, Hotel Ritz-Carlton yang terletak di jantung ibu kota Saudi kini menjadi salah satu simbol kemewahan dan keagungan. Dikelilingi oleh taman-taman, pohon zaitun berusia berabad-abad, dan barisan palem yang menenangkan, hotel mewah ini mencerminkan kemegahan dan kenyamanan.
 
Desain interior kamar tamunya menampilkan warna dan tekstur yang terinspirasi dari keindahan daerah tersebut. Dari suite yang luas dan spa kelas dunia hingga tempat makan yang mewah dan ruang acara yang elegan, setiap sudut hotel ini menyuguhkan kemewahan dan layanan yang sempurna.
 
Di hotel ini, pengunjung menikmati pengalaman spa yang unik, seperti perawatan tubuh dengan garam Laut Mati, hingga mencicipi berbagai hidangan kuliner dari berbagai belahan dunia, seperti Italia, China, dan Timur Tengah.
 

7. Kota Kuno Nabatea Hegra, AlUla

Di Provinsi Medina, kalian bisa mengunjungi Hegra, sebuah makam kuno masyarakat Nabatea yang juga merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO pertama di Saudi. Di tempat ini, pengunjung bisa menyaksikan keajaiban arsitektur yang telah bertahan selama ribuan tahun dengan lebih dari 110 makam yang dipahat dari batu gurun.
 
Setiap makam memiliki ukiran unik, bahkan memiliki memiliki struktur penyangga dengan ukiran di atas pintu masuknya yang sangat mirip dengan makam-makam yang di Petra. Di bagian paling atas makam tersebut, terdapat mahkota Nabatea yang terdiri dari dua set tangga, yang dipercaya untuk mengantar jiwa ke surga.
 
Pengunung juga bisa melihat patung makhluk mitos seperti sphinx, elang, dan griffin, yang menjaga pintu masuk makam dari gangguan dan penyusup. Selain makam yang memukau, Hegra juga menampilkan prestasi teknik kuno seperti sumur dan saluran air yang dilapisi batu, yang menunjukkan kepandaian penghuninya.
 
Struktur pertahanan yang ada memberi petunjuk tentang betapa pentingnya kota ini dalam sejarah dan hubungannya dengan dunia Romawi. Hegra mengundang pengunjung untuk menyelami kisah-kisah masa lalu dan melihat warisan peradaban yang telah membentuk lanskap AlUla selama berabad-abad.
 
Nikmati pengalaman menjelajah Hegra dengan menggunakan Land Rover vintage pribadi, sehingga kalian bisa merasakan petualangan gurun dengan cara yang istimewa.
 

8. Maraya Concert Hall

Maraya, yang berarti cermin dalam bahasa Arab, adalah bangunan bercermin terbesar di dunia. Ikon arsitektur ini merupakan sebuah gedung pertunjukan yang terletak di Lembah Ashar, AlUla, Madinah
 
Bangunan futuristik ini menciptakan ilusi seolah-olah menghilang di dalam lanskap gurun dengan desain ribuan panel kaca reflektif, serta desain futuristik yang terdiri dari ribuan panel kaca reflektif. Memiliki tinggi 26 meter, Maraya menjadi salah satu lanskap paling populer di Saudi. Maraya Concert Hall telah menjadi tuan rumah berbagai acara kelas dunia, termasuk penampilan dari artis pemenang Grammy, Lauryn Hill, serta penyanyi Inggris James Blunt yang terkenal dengan lagu “You’re Beautiful.”
 
Gedung ini juga sering menjadi tempat pameran seni, dan digunakan oleh merek-merek mewah seperti Rolls-Royce dan Cartier sebagai latar belakang iklan mereka. Maraya Concert Hall tidak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga merupakan pusat budaya yang hidup dan dinamis.
 

9. Matbouli House Museum, Jeddah

Museum Rumah Matbouli terletak di distrik bersejarah Al-Balad di Jeddah. Sebelum menjadi museum yang bisa diakses publik luas, bangunan ini awalnya adalah kediaman pedagang Hijazi tradisional dan telah berdiri selama hampir 400 tahun.
 
Museum ini tetap mempertahankan gaya arsitektur asli seperti saat pertama kali dibangun, serta dilengkapi dengan empat lantai dengan dua pintu masuk dan balkon berkerangka kayu yang menawan. Di dalamnya, pengunjung dapat menjelajahi tangga klasik, perabotan antik, dan artefak lokal, termasuk gramofon tua.
 
Museum ini menawarkan para pengunjung sebuah pengalaman unik untuk merasakan kehidupan sehari-hari di Al-Balad di masa lampau, sekaligus merasakan kekayaan budaya daerah tersebut.
 

SEBELUMNYA

Cotto Perkenalkan Vizio Smart Toilet di IndoBuildTech 2024

BERIKUTNYA

Alasan Luhut Binsar Ajak Masyarakat Main Gim Lokal

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: