Jaga Hutan Jaga Iklim, Simak Sejarah Hari Hutan Indonesia 2024
07 August 2024 |
14:30 WIB
Setiap 7 Agustus, Indonesia merayakan Hari Hutan Indonesia. Perayaan ini untuk membuat masyarakat lebih perduli terhadap kondisi hutan yang ada di Indonesia mengingat keberadaannya sangat penting bagi umat manusia. Hutan memiliki peran penting dalam menjaga kondisi iklim bumi.
Dikutip dari laman Hari Hutan, peringatan Hari Hutan Indonesia berawal dari petisi berjudul Jaga Hutan oleh sejumlah pihak melalui Change.org sejak 2017. Petisi itu berhasil ditandangani oleh hampir 1,5 juta pendukung.
Setelah itu, pada 2020, perayaan Hari Hutan Indonesia dideklarasikan bersama oleh 140 lebih kolaborator. Pemilihan 7 Agustus sebagai hari perayaan sebagai refleksi pengesahan Instruksi Presiden No. 5/2019 tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut.
Baca juga: Fakta Kondisi Hutan Indonesia, Deforestasi Ancam 3 Tumbuhan Endemik
Seperti tahun sebelumnya, perayaan Hari Hutan Indonesia yang keempat kembali mengangkat tema Jaga Hutan, Jaga Iklim. Tema ini dipilih sebagai potret optimisme bahwa kegiatan menjaga hutan juga sebagai bentuk langkah menjaga menjaga bumi dari perubahan iklim yang terjadi dan akan dekat dampaknya terhadap kehidupan manusia.
“Melalui tema ini, kami ingin mengajak publik turut serta mengkampanyekan bahwa Hutan Tropis Indonesia yang memiliki peringkat ketiga terluas di dunia ini berperan penting sebagai salah satu solusi dalam mengatasi perubahan iklim yang saat ini dampaknya nyata dan dirasakan bersama,” demikian tertulis.
Selain itu, tema menjaga hutan juga dapat diartikan dari berbagai pendekatan mulai dari keanekaragaman hayati, masyarakat adat, potensi energi, dan lain sebagainya yang berperan dalam keberlangsungan hutan.
Pada saat ini, pengurangan luas hutan disertai peningkatan emisi gas rumah kaca akan memperparah kondisi atmosfer bumi. Dengan begitu, pengelolaan hutan lestari menjadi sangat penting lantaran keberadaannya akan membuat kondisi cuaca atau iklim yang lebih nyaman.
Konservasi sumber daya hutan di kawasan konservasi dan pengelolaan ruang terbuka hijau termasuk hutan kota sangat berperan positif dalam mitigasi perubahan iklim.
Direktur Hutan itu Indonesia Eulis Utami mengungkapkan bahwa Hari Hutan Indonesia merupakan momentum yang sangat penting untuk membangkitkan rasa syukur akan kekayaan dan keindahan hutan Indonesia.
“Memang sudah ada Hari Hutan Sedunia tiap 21 Maret. Tapi kita butuh satu hari khusus dalam setahun di mana semua mata, pikiran, dan usaha masyarakat Indonesia ditujukan untuk menjaga hutan,” ujarnya.
Hari Hutan Indonesia menjadi aksi kolektif yang didukung oleh lebih dari 100 organisasi yang menjai kolaborator selain diselenggarakan oleh anggota konsorsium.
Serangkaian aksi kolaborasi mulai dari pelibatan sukarelawan, influencer, media massa, nonton bareng, diskusi, webinar, kompetisi, hingga kegiatan penanaman pohon dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran, pengetahuan, pelibatan banyak pihak.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Dikutip dari laman Hari Hutan, peringatan Hari Hutan Indonesia berawal dari petisi berjudul Jaga Hutan oleh sejumlah pihak melalui Change.org sejak 2017. Petisi itu berhasil ditandangani oleh hampir 1,5 juta pendukung.
Setelah itu, pada 2020, perayaan Hari Hutan Indonesia dideklarasikan bersama oleh 140 lebih kolaborator. Pemilihan 7 Agustus sebagai hari perayaan sebagai refleksi pengesahan Instruksi Presiden No. 5/2019 tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut.
Baca juga: Fakta Kondisi Hutan Indonesia, Deforestasi Ancam 3 Tumbuhan Endemik
Seperti tahun sebelumnya, perayaan Hari Hutan Indonesia yang keempat kembali mengangkat tema Jaga Hutan, Jaga Iklim. Tema ini dipilih sebagai potret optimisme bahwa kegiatan menjaga hutan juga sebagai bentuk langkah menjaga menjaga bumi dari perubahan iklim yang terjadi dan akan dekat dampaknya terhadap kehidupan manusia.
“Melalui tema ini, kami ingin mengajak publik turut serta mengkampanyekan bahwa Hutan Tropis Indonesia yang memiliki peringkat ketiga terluas di dunia ini berperan penting sebagai salah satu solusi dalam mengatasi perubahan iklim yang saat ini dampaknya nyata dan dirasakan bersama,” demikian tertulis.
Selain itu, tema menjaga hutan juga dapat diartikan dari berbagai pendekatan mulai dari keanekaragaman hayati, masyarakat adat, potensi energi, dan lain sebagainya yang berperan dalam keberlangsungan hutan.
Pada saat ini, pengurangan luas hutan disertai peningkatan emisi gas rumah kaca akan memperparah kondisi atmosfer bumi. Dengan begitu, pengelolaan hutan lestari menjadi sangat penting lantaran keberadaannya akan membuat kondisi cuaca atau iklim yang lebih nyaman.
Konservasi sumber daya hutan di kawasan konservasi dan pengelolaan ruang terbuka hijau termasuk hutan kota sangat berperan positif dalam mitigasi perubahan iklim.
Direktur Hutan itu Indonesia Eulis Utami mengungkapkan bahwa Hari Hutan Indonesia merupakan momentum yang sangat penting untuk membangkitkan rasa syukur akan kekayaan dan keindahan hutan Indonesia.
“Memang sudah ada Hari Hutan Sedunia tiap 21 Maret. Tapi kita butuh satu hari khusus dalam setahun di mana semua mata, pikiran, dan usaha masyarakat Indonesia ditujukan untuk menjaga hutan,” ujarnya.
Hari Hutan Indonesia menjadi aksi kolektif yang didukung oleh lebih dari 100 organisasi yang menjai kolaborator selain diselenggarakan oleh anggota konsorsium.
Serangkaian aksi kolaborasi mulai dari pelibatan sukarelawan, influencer, media massa, nonton bareng, diskusi, webinar, kompetisi, hingga kegiatan penanaman pohon dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran, pengetahuan, pelibatan banyak pihak.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.