Profil Roberto Linguanotto, Sosok di Balik Dessert Fenomenal Tiramisu
31 July 2024 |
19:37 WIB
Yudi Supriyanto
Jurnalis Hypeabis.id
Sederhana, elegan, dan mudah dibuat, tiramisu adalah makanan pokok di restoran Italia dan non-Italia, dan hampir selalu hadir di semua jenis menu hidangan penutup. Sayangnya, pencipta tiramisu, seorang chef pastry dari Italia, Roberto Linguanotto, menghembuskan nafas terakhir pada Minggu, (28/7/2024) karena sakit.
Pria yang berasal dari kota Treviso, Italia, itu dikenal sebagai bapak Tiramisu setelah sebelumnya tidak sengaja mencampurkan krim mascarpone ke dalam mangkuk berisi gula dan telur. Linguanotto atau yang akrab disapa Loli adalah legenda dalam industri makanan pencuci mulut lantaran keberhasilannya menciptakan makanan penutup yang begitu digemari oleh banyak orang di dunia pada saat ini.
Baca juga: 5 Fakta tentang Tiramisu, Hidangan Penutup dari Italia yang Mendunia
Dikutip dari laman tiramesu.it, Loli menciptakan tiramisu kala bekerja di restoranbernama Le Beccherie milik keluarga Campoel di Trevisio pada 1970. Pada saat itu, dia bersama dengan sang pemilik, yakni Alba Campoel mencoba membuat kombinasi manisan baru dengan kesederhaan dan tetap menghormati tradisi yang ada di kota.
“Di dapur kami selalu berbicara tentang menawarkan makanan penutup yang dapat diapresiasi oleh semua orang, anak-anak dan orang dewasa,” ujarnya.
Loli yang mendapatkan kepercayaan dan penerimaan dari pemilik restoran pun memiliki keinginan untuk membalasnya sejak awal bekerja. Dia pun berpikir membuat sesuatu yang berhubungan dengan kemampuannya sebagai chef.
Pada suatu hari, Loli mencoba menggabungkan sejumlah elemen terkenal, sederhana, dan mencari probabilitas terbaik. Dari percobaannya itu, dia berhasil melahirkan makanan penutup baru dan diberi nama tiramesu. Dia mengungkapkan, selalu berusaha memastikan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat tiramisu memiliki kualitas yang terbaik meskipun sederhana, dari kopi, ladyfinger, mascarpone, sampai telur.
Selain membalas kebaikan dari pemilik restoran, tiramesu yang berhasil tercipta juga tidak terlepas dari dorongan dalam diri sang chef. Dia memiliki keinginan untuk menguji diri dan menunjukkan bahwa sesuatu yang ajaib dapat lahir meksipun dengan bahan-bahan sederhana dan tanpa melepaskan tradisi.
Makanan penutup baru dengan nama tiramesu itu mendapatkan sambutan hangat dari banyak orang. Kondisi tersebut dapat terlihat dari jumlah pesanan yang diterima oleh restoran setiap harinya. Pelanggan yang datang selalu minta menu makanan penutup yang sama.
Nama tiramesu yang tercipta pada awal mengalami perubahan menjadi tiramisu. Tidak hanya itu, makanan itu juga disebut-sebut menjadi hidangan penutup Italia yang paling terkenal dan dihargai di dunia. Tiramisu di restoran Le Beccherie di Treviso disebut-sebut masih sama dengan bentuk asli ketika pertama kali dibuat oleh Loli.
Pria kelahiran 1943 itu mengungkapkan bahwa pekerjaan yang dilakoni sebagai seorang chef merupakan passion yang mendorong untuk mencoba banyak hal baru terus-menerus. Kariernya juga cemerlang, di mana dia bekerja sebagai pastry chef selama 15 tahun pada awal kariernya dan ahli pembuat es krim.
Setelah menjadi ahli pembuat es krim, Loli terus melakukan penelitian dan percobaan dengan tujuan memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dia juga tercatat telah bekerja di berbagai perusahaan besar dan melakukan berbagai demo masak di berbagai kawasan, seperti Mediterania, China, atau negara lain di Eropa.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Pria yang berasal dari kota Treviso, Italia, itu dikenal sebagai bapak Tiramisu setelah sebelumnya tidak sengaja mencampurkan krim mascarpone ke dalam mangkuk berisi gula dan telur. Linguanotto atau yang akrab disapa Loli adalah legenda dalam industri makanan pencuci mulut lantaran keberhasilannya menciptakan makanan penutup yang begitu digemari oleh banyak orang di dunia pada saat ini.
Baca juga: 5 Fakta tentang Tiramisu, Hidangan Penutup dari Italia yang Mendunia
Dikutip dari laman tiramesu.it, Loli menciptakan tiramisu kala bekerja di restoranbernama Le Beccherie milik keluarga Campoel di Trevisio pada 1970. Pada saat itu, dia bersama dengan sang pemilik, yakni Alba Campoel mencoba membuat kombinasi manisan baru dengan kesederhaan dan tetap menghormati tradisi yang ada di kota.
“Di dapur kami selalu berbicara tentang menawarkan makanan penutup yang dapat diapresiasi oleh semua orang, anak-anak dan orang dewasa,” ujarnya.
Loli yang mendapatkan kepercayaan dan penerimaan dari pemilik restoran pun memiliki keinginan untuk membalasnya sejak awal bekerja. Dia pun berpikir membuat sesuatu yang berhubungan dengan kemampuannya sebagai chef.
Pada suatu hari, Loli mencoba menggabungkan sejumlah elemen terkenal, sederhana, dan mencari probabilitas terbaik. Dari percobaannya itu, dia berhasil melahirkan makanan penutup baru dan diberi nama tiramesu. Dia mengungkapkan, selalu berusaha memastikan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat tiramisu memiliki kualitas yang terbaik meskipun sederhana, dari kopi, ladyfinger, mascarpone, sampai telur.
Selain membalas kebaikan dari pemilik restoran, tiramesu yang berhasil tercipta juga tidak terlepas dari dorongan dalam diri sang chef. Dia memiliki keinginan untuk menguji diri dan menunjukkan bahwa sesuatu yang ajaib dapat lahir meksipun dengan bahan-bahan sederhana dan tanpa melepaskan tradisi.
Makanan penutup baru dengan nama tiramesu itu mendapatkan sambutan hangat dari banyak orang. Kondisi tersebut dapat terlihat dari jumlah pesanan yang diterima oleh restoran setiap harinya. Pelanggan yang datang selalu minta menu makanan penutup yang sama.
Nama tiramesu yang tercipta pada awal mengalami perubahan menjadi tiramisu. Tidak hanya itu, makanan itu juga disebut-sebut menjadi hidangan penutup Italia yang paling terkenal dan dihargai di dunia. Tiramisu di restoran Le Beccherie di Treviso disebut-sebut masih sama dengan bentuk asli ketika pertama kali dibuat oleh Loli.
Pria kelahiran 1943 itu mengungkapkan bahwa pekerjaan yang dilakoni sebagai seorang chef merupakan passion yang mendorong untuk mencoba banyak hal baru terus-menerus. Kariernya juga cemerlang, di mana dia bekerja sebagai pastry chef selama 15 tahun pada awal kariernya dan ahli pembuat es krim.
Setelah menjadi ahli pembuat es krim, Loli terus melakukan penelitian dan percobaan dengan tujuan memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dia juga tercatat telah bekerja di berbagai perusahaan besar dan melakukan berbagai demo masak di berbagai kawasan, seperti Mediterania, China, atau negara lain di Eropa.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.