PSSI Siap Layangkan Protes ke AFC Imbas Wasit Nasrullo yang Dinilai Tidak Adil
16 April 2024 |
12:07 WIB
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan melayangkan surat protes kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (Asian Football Confederation/AFC) terkait dengan beberapa keputusan yang dikeluarkan oleh wasit Nasrullo Kabirov yang merugikan tim nasional Indonesia.
Kabar itu disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir melalui akun media sosial instagramnya. “Sebagai federasi dan sesuai regulasi, kami akan melayangkan surat protes kepada AFC, untuk beberapa keputusan dalam pertandingan ini [Qatar vs Indonesia],” demikian tertulis.
Baca juga: Deretan Kontroversi di Pertandingan Piala Asia Qatar vs Indonesia U-23 2024
Erick juga berterima kasih kepada Garuda Muda – julukan tim nasional U-23 Indonesia – yang sudah bertarung dengan seluruh tenaga dan hati. Dengan begitu, dia menilai bahwa para pemain tidak berkecil hati dengan kekalahan yang terjadi.
Dia mengungkapkan, kekalah dari Qatar bukan akhir dari perjalanan tim nasional U-23 di ajang ini. Jadi, seluruh pemain harus tetap fokus untuk memberikan yang terbaik dalam dua pertandingan fase grup berikutnya.
Sementara itu, dalam laman PSSI, Erick mengungkapkan dasar protes yang akan dilayangkan PSSI adalah keputusan kontroversial wasit Nasrullo Kabirov dalam pertandingan yang berlangsung pada Senin, 15 April 2024.
"Kita PSSI akan layangkan surat protes. Karena ada beberapa tadi, kartu merah Ivar, mestinya tidak kartu merah. Kita protes," ujarnya.
Dia menuturkan, PSSI memiliki otoritas untuk menyampaikan protes secara resmi – apalagi terdapat beberapa kejadian dalam pertandingan yang tercatat merugikan tim nasional U-23 Indonesia. Bagi Erick, semua orang dapat melihat bahwa pertandingan antara tim nasional U-23 Indonesia melawan tim nasional U-23 Qatar bukan permainan yang adil.
Sebelumnya, pelatih Indonesia Shin Tae-yong mengaku tidak puas dengan kinerja wasit Nasrullo Kabirov dan wasit video assistant referee (VAR) Sivakorn Pu-Udom.
Dia menilai kedua pengadil di atas lapangan hijau itu banyak merugikan Indonesia. Tae-yong juga menyebut pertandingan yang berlangsung bukan pertandingan sepak bola, tetapi pertunjukan komedi dan sangat berlebihan dengan melihat kinerja wasit.
Dia tidak bisa berkata apa-apa tentang kartu merah pertama yang diraih pemain Indonesia lantaran tidak ada kontak sama sekali. “Sepak bola tidak seharusnya dimainkan seperti ini. Kartu merah pertama kami, tidak ada kontak sama sekali. Mengapa mereka tidak memakai VAR dalam situasi seperti ini?” ujarnya.
Shin Tae-yong pun berujar kinerja wasit akan menjadi bahan candaan apabila pertandingan yang berlangsung terjadi di Indonesia. Pengadil akan dinilai ingin membuat lelucon jika melihat kinerjanya dalam pertandigan antara Qatar melawan Indonesia.
Selain kartu merah yang diterima oleh Ivar Jennar, kejadian kontroversial lainnya dalam pertandingan antara tim nasioanal U-23 Indonesia melawan tim nasional U-23 Qatar adalah ketika Witan Sulaeman dilanggar dengan keras dan bahaya.
Pada saat itu, wasit yang mengeluarkan kartu merah membatalkannya dan mengubahnya menjadi kartu kuning. Pada kesempatan lain, penyerang Indonesia Ramadhan Santana yang tidak sengaja menginjak kaki pemain Qatar mendapatkan kartu merah.
Tidak hanya itu, wasit juga tidak berusaha melihat VAR ketika Witan dilanggar. Perlakuan ini berbeda jika dibandingkan dengan keputusan pengadil yang melihat VAR ketika Santana tidak sengaja menginjak kaki pemain belakang Qatar.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Kabar itu disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir melalui akun media sosial instagramnya. “Sebagai federasi dan sesuai regulasi, kami akan melayangkan surat protes kepada AFC, untuk beberapa keputusan dalam pertandingan ini [Qatar vs Indonesia],” demikian tertulis.
Baca juga: Deretan Kontroversi di Pertandingan Piala Asia Qatar vs Indonesia U-23 2024
Erick juga berterima kasih kepada Garuda Muda – julukan tim nasional U-23 Indonesia – yang sudah bertarung dengan seluruh tenaga dan hati. Dengan begitu, dia menilai bahwa para pemain tidak berkecil hati dengan kekalahan yang terjadi.
Dia mengungkapkan, kekalah dari Qatar bukan akhir dari perjalanan tim nasional U-23 di ajang ini. Jadi, seluruh pemain harus tetap fokus untuk memberikan yang terbaik dalam dua pertandingan fase grup berikutnya.
Sementara itu, dalam laman PSSI, Erick mengungkapkan dasar protes yang akan dilayangkan PSSI adalah keputusan kontroversial wasit Nasrullo Kabirov dalam pertandingan yang berlangsung pada Senin, 15 April 2024.
"Kita PSSI akan layangkan surat protes. Karena ada beberapa tadi, kartu merah Ivar, mestinya tidak kartu merah. Kita protes," ujarnya.
Dia menuturkan, PSSI memiliki otoritas untuk menyampaikan protes secara resmi – apalagi terdapat beberapa kejadian dalam pertandingan yang tercatat merugikan tim nasional U-23 Indonesia. Bagi Erick, semua orang dapat melihat bahwa pertandingan antara tim nasional U-23 Indonesia melawan tim nasional U-23 Qatar bukan permainan yang adil.
Sebelumnya, pelatih Indonesia Shin Tae-yong mengaku tidak puas dengan kinerja wasit Nasrullo Kabirov dan wasit video assistant referee (VAR) Sivakorn Pu-Udom.
Dia menilai kedua pengadil di atas lapangan hijau itu banyak merugikan Indonesia. Tae-yong juga menyebut pertandingan yang berlangsung bukan pertandingan sepak bola, tetapi pertunjukan komedi dan sangat berlebihan dengan melihat kinerja wasit.
Dia tidak bisa berkata apa-apa tentang kartu merah pertama yang diraih pemain Indonesia lantaran tidak ada kontak sama sekali. “Sepak bola tidak seharusnya dimainkan seperti ini. Kartu merah pertama kami, tidak ada kontak sama sekali. Mengapa mereka tidak memakai VAR dalam situasi seperti ini?” ujarnya.
Shin Tae-yong pun berujar kinerja wasit akan menjadi bahan candaan apabila pertandingan yang berlangsung terjadi di Indonesia. Pengadil akan dinilai ingin membuat lelucon jika melihat kinerjanya dalam pertandigan antara Qatar melawan Indonesia.
Selain kartu merah yang diterima oleh Ivar Jennar, kejadian kontroversial lainnya dalam pertandingan antara tim nasioanal U-23 Indonesia melawan tim nasional U-23 Qatar adalah ketika Witan Sulaeman dilanggar dengan keras dan bahaya.
Pada saat itu, wasit yang mengeluarkan kartu merah membatalkannya dan mengubahnya menjadi kartu kuning. Pada kesempatan lain, penyerang Indonesia Ramadhan Santana yang tidak sengaja menginjak kaki pemain Qatar mendapatkan kartu merah.
Tidak hanya itu, wasit juga tidak berusaha melihat VAR ketika Witan dilanggar. Perlakuan ini berbeda jika dibandingkan dengan keputusan pengadil yang melihat VAR ketika Santana tidak sengaja menginjak kaki pemain belakang Qatar.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.