Abah Abdullah, Tokoh Penting Sejarah Gerakan Pramuka Kalsel
19 August 2021 |
15:35 WIB
1
Like
Like
Like
Kini Gerakan Pramuka telah genap berusia 60 tahun, jika kita mencoba menapaktilasi sejarah perkembangannya, terkhusus di Kalimantan Selatan (Kalsel), sulit rasanya untuk tidak menyebutkan nama almarhum kak Drs. Abdullah Sihamkari sebagai salah satu tokoh penting di dalamnya sebagai perancang lencana daerah Kalsel.
Sampai saat ini, maha karya beliau tersebut masih dikenakan pada lengan kanan Pakaian Seragam Pramuka dari peserta didik hingga anggota dewasa Gerakan Pramuka di Kalsel dengan rasa kebanggaan luar biasa.
Hasil karya putra kebanggaan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang akrab disapa Abah Abdullah tersebut dipilih menjadi lencana daerah setelah menjuarai sayembara yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah (Kwarda) Kalsel yang ditetapkan melaui SK Kwarda Kalsel nomor: KEP-04/D-III/8/67 pada tahun 1967.
Setelahnya, Abah Abdullah diberikan piagam penghargaan oleh Kwarda Kalsel dengan nomor 214/OA/D-XIII/10/67 pada 15 Agustus 1967, dan menjadi unik ketika diketahui sebuah fakta bahwa Abah Abdullah lahir pada tanggal yang sama yaitu 15 Agustus pada tahun 1939.
Berangkat dari hal tersebut, Dewan Kerja Daerah (DKD) Kalsel masa bakti 2017–2022 di setiap tanggal 15 Agustus menginisiasi untuk memperingati peristiwa tersebut sebagai Hari Lencana Daerah Kalsel meski hari peringatan tersebut belum disahkan secara definitif oleh Kwarda Kalsel.
Abah Abdullah dalam awal perjalanannya sebagai seorang pandu dimulai pada tahun 1944 sebagai seorang anggota Pandu Rakyat Indonesia (PRI). Hingga dia memenangi sayembara lencana daerah pada 1967 tersebut, beliau menjabat sebagai sorang andalan cabang urusan seni budaya di kwartir cabang (kwarcab) HST.
Hingga akhirnya pada tanggal 18 Maret 2020, insan Pramuka Kalsel berduka karena telah ditinggalkan oleh Abah Abdullah di usianya yang ke 81 tahun. Kesedihan tersebut menyelimuti dan amat membekas hingga sekarang.
Editor: M R Purboyo
Sampai saat ini, maha karya beliau tersebut masih dikenakan pada lengan kanan Pakaian Seragam Pramuka dari peserta didik hingga anggota dewasa Gerakan Pramuka di Kalsel dengan rasa kebanggaan luar biasa.
Hasil karya putra kebanggaan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang akrab disapa Abah Abdullah tersebut dipilih menjadi lencana daerah setelah menjuarai sayembara yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah (Kwarda) Kalsel yang ditetapkan melaui SK Kwarda Kalsel nomor: KEP-04/D-III/8/67 pada tahun 1967.
Setelahnya, Abah Abdullah diberikan piagam penghargaan oleh Kwarda Kalsel dengan nomor 214/OA/D-XIII/10/67 pada 15 Agustus 1967, dan menjadi unik ketika diketahui sebuah fakta bahwa Abah Abdullah lahir pada tanggal yang sama yaitu 15 Agustus pada tahun 1939.
Berangkat dari hal tersebut, Dewan Kerja Daerah (DKD) Kalsel masa bakti 2017–2022 di setiap tanggal 15 Agustus menginisiasi untuk memperingati peristiwa tersebut sebagai Hari Lencana Daerah Kalsel meski hari peringatan tersebut belum disahkan secara definitif oleh Kwarda Kalsel.
Abah Abdullah dalam awal perjalanannya sebagai seorang pandu dimulai pada tahun 1944 sebagai seorang anggota Pandu Rakyat Indonesia (PRI). Hingga dia memenangi sayembara lencana daerah pada 1967 tersebut, beliau menjabat sebagai sorang andalan cabang urusan seni budaya di kwartir cabang (kwarcab) HST.
Hingga akhirnya pada tanggal 18 Maret 2020, insan Pramuka Kalsel berduka karena telah ditinggalkan oleh Abah Abdullah di usianya yang ke 81 tahun. Kesedihan tersebut menyelimuti dan amat membekas hingga sekarang.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.