Sinopsis Sisters in Arms, Perjuangan Prajurit Perempuan Lawan Penindasan
17 November 2023 |
17:17 WIB
Film karya Sutradara Caroline Fourest, Sisters in Arms, akan tayang di salah satu televisi swasta di dalam negeri. Dapat menjadi hiburan setelah beraktivitas seharian, karya yang akan diputar pada Jumat, 17 November 2023 pukul 23.00 WIB itu bercerita tentang perjuangan para wanita yang mengalami perdagangan manusia.
Dirangkum dari berbagai sumber, film Sisters in Arms bercerita tentang nasib seorang gadis muda di sebuah desa yang mengalami perubahan secara drastis. Sang wanita yang merupakan seorang sneiman, muda, dan memiliki mimpi bepergian itu harus menghadapi kehidupan yang mengerikan.
Baca juga: Sinopsis Film Thanksgiving yang Tayang di Bioskop Indonesia, Aksi Teror Pembunuh Berantai
Desa yang dia tinggali secara tiba-tiba mendapatkan serangan dari sekelompok penjahat, sehingga orang tuanya meninggal dunia. Kelompok penjahat itu menjual wanita muda itu sebagai budak seks.
Pada suatu waktu, sang wanita yang berhasil meloloskan diri dari pria yang membelinya bertemu dengan dua wanita lain yang melakukan perjalanan ke Syria untuk bergabung dengan sebuah pasukan internasional.
Kesamaan masa lalu membuat ketiga wanita itu berusaha bersama – sama untuk menyembuhkan luka pada masa lalu dan menghilangkan ketakutan yang masih mengintai pada masa lalu. Mereka juga memerangi para penjahat yang kerap melakukan perdagangan manusia.
Ketiga wanita itu bersama-sama dengan individu lainnya dari berbagai negara menjadi bagian dari tentara internasional guna memerangi para penjahat itu.
Film yang naskahnya juga dibuat oleh sang sutradara itu merupakan karya yang rilis pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia. Para pemain yang ada di dalamnya seperti Dilan Gwyn sebagai Zara, Amira Casar sebagai komandan, Camelia Jordana menjadi Kenza, Maya Sansa menjadi ibu Sun, Esther Garrel sebagai Yael, dan sebagainya.
Dilan Gwyn yang berperan sebagai Zara atau gadis yang mengalami perdagangan manusia itu merupakan aktris kelahiran Stockholm, Swedia. Sejumlah film yang pernah dibintanginya seperti Dracula Untold (2014), Andra Sidan (2020), The Convent (2018), dan sebagainya.
Kemudian, Camelia Jordana yang menjadi Kenza adalah aktris kelahiran Prancis yang juga telah memainkan sejumlah film, seperti Le brio (2017), Curiosa (2019), dan sebagainya.
Bergenre aksi, drama, dan perang, karya tersebut hanya dinilai oleh sekitar 1.400 orang di laman IMDb.com. Tidak hanya itu, karya berdurasi hampir 2 jam itu juga memiliki rata-rata rating 6,1 dari 10.
Laman Box Office Mojo juga mencatat bahwa perkiraan pendapatan kotor film US$540.482 di seluruh dunia. Laman itu mencatat hanya pendapatan dari pasar Prancis dan Portugal yang masing-masing sebesar US$536.522 dan US$3.960.
Di Prancis, Sisters in Arms mendapatkan perkiraan pendapatan kotor sebesar US$296.186 saat pembukaan pada 9 Oktober 2019. Sementara itu, di Portugal, karya ini hanya memperoleh US$946 pada pembukaan 6 Januari 2022.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Dirangkum dari berbagai sumber, film Sisters in Arms bercerita tentang nasib seorang gadis muda di sebuah desa yang mengalami perubahan secara drastis. Sang wanita yang merupakan seorang sneiman, muda, dan memiliki mimpi bepergian itu harus menghadapi kehidupan yang mengerikan.
Baca juga: Sinopsis Film Thanksgiving yang Tayang di Bioskop Indonesia, Aksi Teror Pembunuh Berantai
Desa yang dia tinggali secara tiba-tiba mendapatkan serangan dari sekelompok penjahat, sehingga orang tuanya meninggal dunia. Kelompok penjahat itu menjual wanita muda itu sebagai budak seks.
Pada suatu waktu, sang wanita yang berhasil meloloskan diri dari pria yang membelinya bertemu dengan dua wanita lain yang melakukan perjalanan ke Syria untuk bergabung dengan sebuah pasukan internasional.
Kesamaan masa lalu membuat ketiga wanita itu berusaha bersama – sama untuk menyembuhkan luka pada masa lalu dan menghilangkan ketakutan yang masih mengintai pada masa lalu. Mereka juga memerangi para penjahat yang kerap melakukan perdagangan manusia.
Ketiga wanita itu bersama-sama dengan individu lainnya dari berbagai negara menjadi bagian dari tentara internasional guna memerangi para penjahat itu.
Film yang naskahnya juga dibuat oleh sang sutradara itu merupakan karya yang rilis pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia. Para pemain yang ada di dalamnya seperti Dilan Gwyn sebagai Zara, Amira Casar sebagai komandan, Camelia Jordana menjadi Kenza, Maya Sansa menjadi ibu Sun, Esther Garrel sebagai Yael, dan sebagainya.
Dilan Gwyn yang berperan sebagai Zara atau gadis yang mengalami perdagangan manusia itu merupakan aktris kelahiran Stockholm, Swedia. Sejumlah film yang pernah dibintanginya seperti Dracula Untold (2014), Andra Sidan (2020), The Convent (2018), dan sebagainya.
Kemudian, Camelia Jordana yang menjadi Kenza adalah aktris kelahiran Prancis yang juga telah memainkan sejumlah film, seperti Le brio (2017), Curiosa (2019), dan sebagainya.
Bergenre aksi, drama, dan perang, karya tersebut hanya dinilai oleh sekitar 1.400 orang di laman IMDb.com. Tidak hanya itu, karya berdurasi hampir 2 jam itu juga memiliki rata-rata rating 6,1 dari 10.
Laman Box Office Mojo juga mencatat bahwa perkiraan pendapatan kotor film US$540.482 di seluruh dunia. Laman itu mencatat hanya pendapatan dari pasar Prancis dan Portugal yang masing-masing sebesar US$536.522 dan US$3.960.
Di Prancis, Sisters in Arms mendapatkan perkiraan pendapatan kotor sebesar US$296.186 saat pembukaan pada 9 Oktober 2019. Sementara itu, di Portugal, karya ini hanya memperoleh US$946 pada pembukaan 6 Januari 2022.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.