4 Langkah Mudah Menangani Cedera Engkel saat Berolahraga Lari

Olahraga lari dan joging saat ini tengah digandrungi oleh banyak kalangan masyarakat. Kedua olahraga ini memiliki manfaat yang sama yakni untuk meningkatkan kekuatan tulang serta menerapkan pola hidup sehat. Kendati memiliki persamaan tujuan, joging dan lari juga memiliki perbedaan. 

Perbedaan lari dan joging terletak pada intensitasnya, jika lari dilakukan secara cepat dan memerlukan lebih banyak usaha dari jantung, paru-paru dan kerja otot, maka joging dilakukan dengan perlahan atau  pelan serta tidak memerlukan kerja organ tubuh secara berlebih.

Saat olahraga lari dan joging, kita tentu sering mendapatkan masalah kaki keseleo atau atau dalam dunia medis dikenal dengan ankle sprain. Lantas apa itu ankle sprain dan bagaimana cara mengatasinya?

Baca juga: Jangan Panik, Begini Cara Tangani Cedera Engkel

Dalam wawancara tim Hypeabis.id bersama Aldico Juniarto Sapardan, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi dalam acara Press Conference Planet Sports Run (12/10/2023), dia menjelaskan bahwa ankle sprain merupakan masalah keseleo yang banyak terjadi pada pelari atau seseorang yang tengah melakukan joging sekalipun.

“Biasanya ini terjadi kalau kita sedang lari, biasanya itu terjadi ketika ada kesalahan dalam pemilihan sepatu atau perpindahan track lari,” jelas Aldico sapaan dari dr. Aldico.

Lanjutnya, Alico menjelaskan dalam menangani masalah ankle sprain dapat dilakukan dengan muda oleh siapa saja, namun jika permasalahan lebih serius dia menekankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut bersama dokter spesialis. Berikut pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat terjadi ankle sprain.
 

1. Beristirahat (Rest)

Saat terjadi keseleo sebaiknya segera beristirahat dan membatasi gerakan pada kaki yang terdampak.  Aldico menjelaskan langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah  membuka sepatu secara perlahan agar tidak menyebabkan dampak yang lebih parah. Jika risiko keseleo tergolong parah, kalian wajib untuk menghubungi tenaga medis untuk melakukan tindakan lebih lanjut.
 

2. Kompres Dingin dengan Es Batu (Ice)

Setelah beristirahat namun kaki mengalami pembengkakan, langkah selanjutnya adalah memberikan kompresan es batu pada kaki yang bengkak. Alico menambahkan, dengan mengompres kaki menggunakan es selama 15-20 menit, akan  membantu menyempitkan pembuluh darah pada area yang terdampak sehingga mengurangi risiko pembengkakan.
 

3. Pemasangan Perban Elastis (Compress)

Jika dampak keseleo masih terus memburuk, segara rujuk ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemasangan perban elastis. Penggunaan perban elastis berfungsi untuk menciptakan tekanan pada daerah yang terdampak sehingga pasien tidak merasa kesakitan. Selain itu, pemasangan perban elastis juga berfungsi untuk mengurangi pergerakan pada area kaki yang terdampak.
 

4. Mengangkat Kaki (Elevation)

Setelah memberikan perban, langkah berikutnya adalah mengangkat kaki dan ditahan menggunakan penyangga. Aldico menjelaskan dengan meninggikan kaki dapat mengurangi aliran darah ke arah kaki, sehingga mengurangi pembengkakan yang bersumber dari darah yang menumpuk pada area yang keseleo.

Selain itu Aldico juga menambahkan bahwa kaki yang diangkat membentuk sudut 30 derajat atau lebih tinggi dari jantung sehingga menghasilkan dampak yang lebih maksimal.
 
Demikianlah empat cara yang dapat dilakukan dengan mudah dalam menangani masalah ankle sprain saat berlari. Aldico juga menekankan, sebaiknya memperhatikan karakter kaki agar dapat disesuaikan dengan sepatu yang akan digunakan. Hal ini juga untuk mengurangi risiko keseleo saat berlari atau joging.

Baca juga: Risiko Cedera Lutut Saat Berlari, Begini Cara Mencegahnya
 
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla