Penderita CP umumnya adalah anak-anak. (Sumber gambar: Pexels/ Juan Pablo Serrano)

Kenali Tanda-tanda Awal Cerebral Palsy

06 October 2023   |   14:00 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Like
Setiap 6 Oktober, dunia memperingati Hari Celebral Palsy atau World Celebral Palsy Day guna meningkatkan kepedulian masyarakat di mana saja terhadap penderitanya. Para penderita penyakit ini pada umumnya adalah anak-anak, sehingga para orang tua harus lebih mengenal tanda-tandanya.

Centers for Disease Control (CDC) menuliskan bahwa cerebral palsy (CP) adalah sekelompok kelainan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak dan menjaga keseimbangan serta postur tubuh.

Cerebral palsy terdiri dari dua kata, yakni cerebral yang memiliki arti ada hubungannya dengan otak. Sementara itu, palsy berarti kelemahan atau masalah dalam penggunaan otot.

Baca juga: Sejarah World Cerebral Palsy Day & Dua Organisasi di Belakangnya

“CP disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal atau kerusakan terhadap otak yang sedang berkembang, sehingga mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengontrol ototnya,” demikian tertulis. Mereka yang berada dalam kondisi parah kerap membutuhkan peralatan khusus untuk berjalan atau mungkin tidak dapat berjalan sama sekali.

Tidak hanya itu, mereka yang berada dalam tingkatan sangat parah juga sangat memungkinkan memerlukan perawatan seumur hidupnya. Sementara itu, anak dengan CP ringan mungkin dapat berjalan walaupun tidak seperti orang yang tidak memiliki penyakit tersebut.

Semua penderita celebral parsy memiliki masalah terkait gerakan dan postur tubuh. Kemudian, banyak pengidap juga memiliki kondisi yang berhubungan seperti disabilitas intelektual, kejang, masalah dengan penglihatan, pendengaran, atau berbicara, perubahan tulang belakang, dan masalah sendi.

Cerebral palsy terdiri dari beberapa jenis, yakni CP Spastik. Jenis ini merupakan yang paling umum dan tercatat 80 persen dari keseluruhan adalah penderita CP Spastik.

Orang dengan CP spastik mengalami peningkatan tonus otot. Artinya, otot mereka menjadi kaku, sehingga gerakan mereka menjadi kaku. CP spastik biasanya digambarkan berdasarkan bagian tubuh mana yang terkena.

Sebagai contoh diplegia/diparesis spastik. Penderita CP ini akan mengalami kekakuan otot pada tungkai. Sementara bagian lengan tidak terlalu terpengaruh atau tidak sama sekali.

Orang dengan diplegia spastik mungkin mengalami kesulitan berjalan karena otot pinggul dan kaki yang tegang menyebabkan kaki mereka menyatu, berputar ke dalam, dan menyilangkan lutut (uga dikenal sebagai scissoring).

Jenis lainnya adalah Cerebral Palsy Ataksik. Penderita jenis ini akan memiliki masalah terkait dengan keseimbangan dan koordinasi, sehingga mungkin tidak dapat stabil saat berjalan.

Penderitanya kemungkinan kesulitan melakukan gerakan cepat atau yang memerlukan banyak kontrol, seperti menulis. Tidak hanya itu, mereka juga mungkin sulit mengendalikan tangan atau lengan untuk mengambil sesuatu.

Jenis lainnya adalah Cerebral Palsy Campuran. CDC menuliskan bahwa beberapa orang dapat memiliki gejala lebih dari satu jenis CP. Jenis CP campuran yang paling umum adalah CP spastik-diskinetik.

Setiap memiliki gejala CP yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Namun, individu dapat mengenali tanda-tanda awal meskipun sangat bervariasi dan tingkat kelainnya tidak serupa.

Tanda utama anak kemungkinan menderita penyakit itu adalah terlambat dalam mencapai tahapan motorik atau gerakan, seperti berguling, duduk, berdiri, atau berjalan. Meskipun begitu, anak tanpa CP juga bisa juga mengalami gejalan tersebut sehingga penting untuk berkonsultasi ke dokter untuk memastikannya.
 

Berikut tanda-tanda bagi ibu yang perlu menjadi perhatian:


Bayi di Bawah Usia 6 Bulan

  1. Kepalanya tertinggal saat Anda mengangkatnya saat dia berbaring telentang.
  2. Bayi merasa kaku.
  3. Bayi merasa lemas.
  4. Saat dipeluk dalam pelukan, bayi tampak meregangkan punggung dan lehernya secara berlebihan, terus-menerus bertindak seolah-olah dia sedang mendorong menjauh dari Anda.
  5. Saat mengangkatnya, kakinya menjadi kaku dan menyilang atau menggunting.


Bayi di Atas Usia 6 Bulan

  1. Bayi tidak berguling ke arah mana pun.
  2. Bayi tidak bisa menyatukan tangannya.
  3. Bayi kesulitan mendekatkan tangannya ke mulut.
  4. Bayi mengulurkan tangan hanya dengan satu tangan sementara tangan lainnya tetap mengepal.


Bayi di Atas Usia 10 Bulan

  1. Bayi merangkak dengan posisi miring, mendorong dengan satu tangan dan kaki sambil menyeret tangan dan kaki yang berlawanan.
  2. Dia berlari dengan pantatnya atau berlutut, tetapi tidak merangkak dengan empat kaki.
Baca jugaMengenal Down Syndrome dan Mitos-mitos Salah yang Masih Menyelimutinya

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

34 Lokasi Parkir di Jakarta Terapkan Tarif Disinsentif, Berlaku untuk Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi

BERIKUTNYA

Daftar iPhone yang Tidak Bisa Pakai WhatsApp per Oktober 2023

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: