Ternyata Ibu Positif Covid-19 Masih Boleh Menyusui, Asalkan..
03 August 2021 |
06:42 WIB
1
Like
Like
Like
Di masa pandemi seperti sekarang ini, memastikan dukungan dan perlindungan yang baik bagi ibu menyusui untuk memberikan ASI kepada si kecil menjadi hal yang sangat penting. Bagaimanapun, ASI merupakan nutrisi terbaik yang paling penting, yang menjadi sumber pertahanan tubuh dan juga stimulasi bagi si kecil sejak dini.
Kondisi pandemi di Indonesia yang masih belum terkendali mengakibatkan semakin banyaknya ibu menyusui yang terinfeksi COVID-19. Padahal, pemberian ASI di masa pandemi ini sangat penting untuk menjaga daya tahan dan tumbuh kembang anak.
Kondisi tersebut pun memunculkan dilema, haruskah kegiatan menyusui diteruskan atau dihentikan? Adakah risiko si kecil dapat tertular Covid-19 dari sang ibu akibat proses menyusui?
Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya Nia Wulan Sari, CIMI mengatakan efek perlindungan ASI sangat kuat dalam melawan infeksi penyakit melalui peningkatan daya tahan tubuh bayi.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa terdapat antibodi COVID-19 yang mengalir dalam ASI. Sampai saat ini, belum ada bukti penularan COVID-19 secara langsung dari ibu kepada anaknya melalui ASI, dan hanya antibodinya yang ditemukan dalam ASI.
“Karenanya, ibu positif COVID-19 tetap disarankan untuk memberikan ASI pada bayinya,” ujar Nia.
Adapun proses menyusui bisa tetap dilanjutkan dengan catatan ibu tidak memiliki gejala atau hanya bergejala ringan saja, dan mampu menyusui. Hal ini juga dilakukan untuk memelihara interaksi (skin to skin contact) antara ibu dan bayi.
Namun, jika ibu mengalami gejala COVID-19 yang sedang hingga berat hingga menyulitkan pemberian ASI, bayi dapat diberikan donor ASI perah (ASIP) atau ASI donor yang sudah di-screening sesuai persyaratan untuk memastikan higienitas ASIP dari penyakit menular.
Pemberian ASIP dapat dilakukan menggunakan media seperti cup feeder, sendok, atau pipet agar meminimalisir bayi mengalami bingung puting.
Editor: Fajar Sidik
Kondisi pandemi di Indonesia yang masih belum terkendali mengakibatkan semakin banyaknya ibu menyusui yang terinfeksi COVID-19. Padahal, pemberian ASI di masa pandemi ini sangat penting untuk menjaga daya tahan dan tumbuh kembang anak.
Kondisi tersebut pun memunculkan dilema, haruskah kegiatan menyusui diteruskan atau dihentikan? Adakah risiko si kecil dapat tertular Covid-19 dari sang ibu akibat proses menyusui?
Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya Nia Wulan Sari, CIMI mengatakan efek perlindungan ASI sangat kuat dalam melawan infeksi penyakit melalui peningkatan daya tahan tubuh bayi.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa terdapat antibodi COVID-19 yang mengalir dalam ASI. Sampai saat ini, belum ada bukti penularan COVID-19 secara langsung dari ibu kepada anaknya melalui ASI, dan hanya antibodinya yang ditemukan dalam ASI.
“Karenanya, ibu positif COVID-19 tetap disarankan untuk memberikan ASI pada bayinya,” ujar Nia.
Adapun proses menyusui bisa tetap dilanjutkan dengan catatan ibu tidak memiliki gejala atau hanya bergejala ringan saja, dan mampu menyusui. Hal ini juga dilakukan untuk memelihara interaksi (skin to skin contact) antara ibu dan bayi.
Namun, jika ibu mengalami gejala COVID-19 yang sedang hingga berat hingga menyulitkan pemberian ASI, bayi dapat diberikan donor ASI perah (ASIP) atau ASI donor yang sudah di-screening sesuai persyaratan untuk memastikan higienitas ASIP dari penyakit menular.
Pemberian ASIP dapat dilakukan menggunakan media seperti cup feeder, sendok, atau pipet agar meminimalisir bayi mengalami bingung puting.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.