Hunian Neoklasik Diprediksi Bakal Tren 2023-2024, Tapi Ramah Lingkungan
01 September 2023 |
14:12 WIB
1
Like
Like
Like
Pendekatan gaya hunian neoklasik dengan bukaan yang banyak, tetapi tetap ramah lingkungan diprediksi akan jadi tren sepanjang akhir 2023 sampai 2024 mendatang. Tipe hunian ini akan menyatukan gaya lama tetapi dengan sentuhan tak berlebihan.
Melansir dari Vogue, gaya neoklasik yang akan tren sekarang akan beradaptasi dengan keadaan kekinian. Gaya ini akan berfokus pada keanggunan dan kecanggihan tanpa menunjukkan tampilan kekayaan yang mencolok.
Selain itu, fokus lainnya ialah penempatan garis-garis yang sangat detail dan simetris, yang mana merupakan perkembangan dari apa yang populer pada abad modern pertengahan. Dekorasinya juga mudah dipadukan dengan periode dan gaya lain.
Baca juga: Hunian Selaras Alam Bakal jadi Tren Arsitektur 2023
Hal ini membuat neoklasik yang akan tren ke depan merupakan konsep yang cukup berbeda, tetapi masih berada di satu napas yang sama. Melansir dari The Spruce, arsitektur neoklasik versi lama memang kerap menonjolkan kemegahan skala dan kesederhanaan bentuk geometris.
Arsitektur neoklasik ini mengacu pada gaya bangunan yang dibangun pada masa kebangkitan arsitektur Yunani dan Romawi Klasik pada abak ke-18 dan ke-19. Gaya ini kemudian berkembang pesat di Amerika Serikat dan Eropa.
Kemudian, di Rusia, Catherine yang Agung (1762-96) mengubah Saint Peterburg menjadi ibu kota besar Eropa berkat upaya ambisiusnya dalam membangun bangunan bergaya neoklasik. Pada 1800, Inggris juga telah sepenuhnya menganut arsitektur neoklasik, dipimpin oleh arsitek terkemuka seperti Robert Adam dan John Soane.
Hingga kemudian gaya ini mengalami pasang dan surut. Pada awal hingga pertengahan abad ke-20, neoklasik mulai digantikan oleh modernisme. Namun, gaya ini sebenarnya tak sepenuhnya ditinggalkan. Ada yang terus mengadaptasinya dengan dibangun pada tingkat yang lebih rendah.
Sampai saat ini, gaya ini terus coba dibuat dan diadaptasi dengan kondisi kekinian, termasuk upaya untuk lebih membuatnya ramah lingkungan. Meskipun demikian, ada beberapa kekhasan yang tak ditinggalkan.
Misalnya, pada segi warna. Interior neoklasik umumnya didomuniasi oleh warna-warna yang terang, seperti krem, abu-abu, biru pucat, hijau, dan kuning. Adapun, warna-warna lain, seperti hitam, merah, terra cotta, dan emas lebih sering dipakai sebagai aksen yang lebih memperindah bagunan.
Ciri khas lain biasanya terlihat di furnitur. Bagian penting dalam hunian ini memang sudah semestinya disesuaikan dengan konsep neoklasik. Material yang digunakan umumnya ialah kayu dengan kualitas yang tinggi.
Warna kayu biasanya berwarna lebih gelap. Lalu, pelapis lantainya juga menggunakan bahan seperti batu alam yang estetik, atau marmer yang menonjolkan keeleganan. Akan tetapi, ada juga yang menggunakan karpet persia.
Penggunaan barang-barang mewah memang jadi hal penting dalam mendukung suasana. Kain untuk dekorasi jendela atau sofa juga menganut konsep serupa. Misalnya, dengan penggunaan kain wol, katun, atau bahkan sutra.
Di sisi lain, unsur mewahnya juga dapat dilihat dari aksesoris yang terpajang di dalamnya. Umumnya, ada guci yang besar atau patung. Hal ini menciptakan nuansa neoklasik yang bergairah. Dinding-dindingnya juga berisi lukisan besar atau cermin.
Baca juga: Wild Wonder Jadi Tren Warna 2023, Bikin Hunian Kental Nuansa Alam
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Melansir dari Vogue, gaya neoklasik yang akan tren sekarang akan beradaptasi dengan keadaan kekinian. Gaya ini akan berfokus pada keanggunan dan kecanggihan tanpa menunjukkan tampilan kekayaan yang mencolok.
Selain itu, fokus lainnya ialah penempatan garis-garis yang sangat detail dan simetris, yang mana merupakan perkembangan dari apa yang populer pada abad modern pertengahan. Dekorasinya juga mudah dipadukan dengan periode dan gaya lain.
Baca juga: Hunian Selaras Alam Bakal jadi Tren Arsitektur 2023
Hal ini membuat neoklasik yang akan tren ke depan merupakan konsep yang cukup berbeda, tetapi masih berada di satu napas yang sama. Melansir dari The Spruce, arsitektur neoklasik versi lama memang kerap menonjolkan kemegahan skala dan kesederhanaan bentuk geometris.
Arsitektur neoklasik ini mengacu pada gaya bangunan yang dibangun pada masa kebangkitan arsitektur Yunani dan Romawi Klasik pada abak ke-18 dan ke-19. Gaya ini kemudian berkembang pesat di Amerika Serikat dan Eropa.
Kemudian, di Rusia, Catherine yang Agung (1762-96) mengubah Saint Peterburg menjadi ibu kota besar Eropa berkat upaya ambisiusnya dalam membangun bangunan bergaya neoklasik. Pada 1800, Inggris juga telah sepenuhnya menganut arsitektur neoklasik, dipimpin oleh arsitek terkemuka seperti Robert Adam dan John Soane.
Hingga kemudian gaya ini mengalami pasang dan surut. Pada awal hingga pertengahan abad ke-20, neoklasik mulai digantikan oleh modernisme. Namun, gaya ini sebenarnya tak sepenuhnya ditinggalkan. Ada yang terus mengadaptasinya dengan dibangun pada tingkat yang lebih rendah.
Sampai saat ini, gaya ini terus coba dibuat dan diadaptasi dengan kondisi kekinian, termasuk upaya untuk lebih membuatnya ramah lingkungan. Meskipun demikian, ada beberapa kekhasan yang tak ditinggalkan.
Ilustrasi gaya hunian neoklasik (Sumber gambar: Freepik)
Misalnya, pada segi warna. Interior neoklasik umumnya didomuniasi oleh warna-warna yang terang, seperti krem, abu-abu, biru pucat, hijau, dan kuning. Adapun, warna-warna lain, seperti hitam, merah, terra cotta, dan emas lebih sering dipakai sebagai aksen yang lebih memperindah bagunan.
Ciri khas lain biasanya terlihat di furnitur. Bagian penting dalam hunian ini memang sudah semestinya disesuaikan dengan konsep neoklasik. Material yang digunakan umumnya ialah kayu dengan kualitas yang tinggi.
Warna kayu biasanya berwarna lebih gelap. Lalu, pelapis lantainya juga menggunakan bahan seperti batu alam yang estetik, atau marmer yang menonjolkan keeleganan. Akan tetapi, ada juga yang menggunakan karpet persia.
Penggunaan barang-barang mewah memang jadi hal penting dalam mendukung suasana. Kain untuk dekorasi jendela atau sofa juga menganut konsep serupa. Misalnya, dengan penggunaan kain wol, katun, atau bahkan sutra.
Di sisi lain, unsur mewahnya juga dapat dilihat dari aksesoris yang terpajang di dalamnya. Umumnya, ada guci yang besar atau patung. Hal ini menciptakan nuansa neoklasik yang bergairah. Dinding-dindingnya juga berisi lukisan besar atau cermin.
Baca juga: Wild Wonder Jadi Tren Warna 2023, Bikin Hunian Kental Nuansa Alam
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.