Seniman Erianto pameran tunggal bertajuk Collective Chemistry (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)

Seniman Erianto: Pendidikan dan Seni Saling Mempengaruhi

19 August 2023   |   22:47 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Bagi seniman Erianto, pendidikan adalah sesuatu yang penting bagi seniman. Pendidikan dan seni bukan dua kutub yang punya ujung berbeda. Keduanya tentu saja bisa menyatu dan malah akan memperkaya dan memengaruhi satu sisi sama lain.

Menurutnya, menjadi pekerja seni bukan berarti menomorduakan pendidikan. Sebab, pendidikan adalah bekal utama yang bermanfaat untuk bekerja di bidang apa pun, termasuk dunia seni.

Baca juga: Profil Seniman Erianto: Profesi Tanpa Batas, Karya Tanpa Pensiun

Hal itulah yang membuatnya tak pernah berhenti belajar, baik secara formal maupun informal. Di dunia akademik, dirinya saat ini menyandang gelar master dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

“Pendidikan itu nomor satu, enggak bisa ditawar. Pada gilirannya apa yang dipelajari di pendidikan juga akan memengaruhi berkesenian si seniman,” ungkap Erianto kepada Hypeabis.id, Sabtu (19/8/2023). 

Pria kelahiran Agam, Sumatra Barat itu menyadari bahwa menempuh pendidikan formal memang bukan jaminan punya masa depan atau berkesiannya lebih baik. Akan tetapi, diakui atau tidak, sekolah telah membuat para anak didiknya punya referensi yang lebih luas.

Sekolah dengan sistemnya telah mengenalkan anak didik ke dunia yang lebih beragam. Hal-hal ini kemudian jadi salah satu yang penting bagi para calon seniman. Cara-cara seperti ini akan membuat seniman memiliki pengetahuan yang lebih kaya. Di sisi lain, sensitifitas rasa juga makin terasah seiring dengan referensi yang makin luas.

“Pasti itu akan memengaruhi. Makin banyak kita tahu, makin banyak pula keinginan kita untuk mengeluarkan itu lagu [dalam bentuk seni],” imbuhnya.

Dia pun mendorong para calon seniman untuk mau belajar terus menerus. Bukan hanya dari hal berbau kreatifitas, tetapi juga pendidikan formal. Sebab, saat ini sekolah seni juga mulai banyak.

Pendidikan formal ini juga tidak hanya ditempuh dari tingkat perkuliahan saja. Beberapa SMA dan SMK juga mulai banyak yang menawarkan juruan kesenian. “Ruang itu jadi makin luas,” tuturnya.

Di sisi lain, pendidikan juga menurutnya punya arti yang lebih luas. Selain pendidikan formal, pendidikan informal juga menurutnya penting. Baginya, setiap hal yang ada di bumi adalah ruang belajar, dari sana kita bisa mendapatkan pengetahuan.
 

Pengunjung menikmati pameran tunggal Erianto bertajuk Collective Chemistry (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)

Pengunjung menikmati pameran tunggal Erianto bertajuk Collective Chemistry (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)


Erianto adalah seniman yang punya konsen cukup besar ke pendidikan. Dia meraih gelar master dari ISI Yogyakarta. Sejalan dengan itu, kekaryaannya juga terus bertumbuh.

Dalam satu dekade terakhir, namanya banyak mengisi pameran di berbagai kota dan negara. Karya-karyanya juga mendapat apresiasi dan penghargaan. Dia adalah finalis UOB Painting of the Year pada 2015 dan 2018. Erianto juga tercatat pernah menjadi tiga besar finalis Bandung Art Contemporary Award.

Bagi yang penasaran dengan karya-karya terbaru dari Erianto, pencinta seni bisa langsung berkunjung ke ruang pamer V&V Gallery, Menteng, Jakarta Pusat. Pameran ini masih akan dibuka hingga lebih dari 25 hari ke depan atau lebih tepatnya akan berakhir pada 16 September 2023.

Baca juga: Kejenakaan & Harmonisasi Kehidupan Ala Seniman Erianto di Pameran Tunggal Collective Chemistry 

Editor: Dika Irawan 

SEBELUMNYA

Profil Seniman Erianto: Profesi Tanpa Batas, Karya Tanpa Pensiun

BERIKUTNYA

6 Fakta Unik di Balik Museum Galeri SBY-Ani di Pacitan yang Baru Diresmikan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: