Gamer Mobile, PC & Konsol, Mana Yang Lebih Loyal Keluarkan Uang?
02 August 2023 |
14:30 WIB
1
Like
Like
Like
Jumlah pencinta gim setiap tahunnya terus meningkat. Laporan dari Newzoo bertajuk How Consumers Engage With Video Games Today (2023) mengungkap sebanyak 76 persen pengguna internet adalah gamer. Sementara itu, 54 persen di antaranya adalah gamer enthusiasts yang sedang menonton konten gaming.
Itu artinya, sudah lebih dari setengah pengguna internet adalah orang yang senang dengan dunia gim. Secara garis besar, gamer bisa dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan platform permainannya, yakni gamer PC, mobile, dan konsol.
Dari ketiga tersebut, jumlah gamer mobile paling besar mencapai 60 persen, sedangkan gamer PC hanya 33 persen, dan konsol hanya 32 persen. Meski jumlah gamer mobile lebih baik, nyatanya mereka termasuk kelompok yang tidak terlalu loyal mengeluarkan uang untuk bermain gim.
Baca juga: Tren Perilaku Gamers 2023, Udah Enggak Zaman Main di Satu Platform
Dari tiga gamer itu, tingkat spending paling tinggi justru adalah gamer konsol. Tingkat keloyalan gamer konsol mengeluarkan uang demi gim mencapai 66 persen. Posisi kedua ditempati gamer PC dengan 55 persen dan terakhir justru gamer mobile dengan 45 persen.
Pengamat Games dari Zilbest Yabes Elia mengatakan bahwa gamer konsol lebih loyal mengeluarkan uang karena jenis gim yang mereka mainkan rata-rata adalah ekslusif. Gim-gim tersebut hanya bisa dimainkan setelah gamer membeli gim tersebut di awal.
Oleh karena itu, gamer konsol memang kebanyakan diisi oleh orang-orang dari kelas menengah ke atas. Selain itu, untuk memainkan gim konsol juga membutuhkan perangkat gim khusus.
“Jadi, secara otomatis biasanya pangsa pasar gim ini memang punya porsi keuangan tersendiri yang digunakan untuk bermain gim,” ungkap Yabes kepada Hypeabis, Selasa (2/8).
Sementara itu, gamer PC juga sebenarnya cukup banyak mengeluarkan uang untuk game. Beberapa gim di PC juga berbayar. Namun, menurut Yabes, mereka umumnya lebih memprioritaskan pembelian komponen komputer terlebih dahulu sebelum akhirnya ke gim.
Di sisi lain, gim mobile menjadi yang paling buncit dalam urusan mengeluarkan uang karena rata-rata gim jenis ini adalah free to play. Namun, jangan salah, imbuh Yabes, gamer mobile justru bisa lebih loyal dalam mengeluarkan uang.
Sebab, meski bisa memainkan gim secara gratis, gamer biasanya masih tertarik untuk membeli skin-skin khusus di dalam gim tersebut. Cara tersebut bisa membuat keseruan bermain lebih bertambah.
Sementara itu, Geoffary Arka, Head of Porting Business Agate mengatakan bahwa perbedaan spending behavior ini perlu dicermati lebih dalam. Hal ini mengingat gim mobile dan gim konsol memang punya tipe gamer berbeda.
Lantaran gim mobile umumnya gratis, biasana gamer jenis ini belum mengeluarkan uang pada awal-awal memainkannya. Namun, ketika sudah menemukan titik serunya, mereka bisa spending lebih banyak dalam jangka waktu lebih lama.
Adapun gim konsol memang sedari awal mengharuskan pemain membeli gim sebelum memainkannya. Hal ini yang kerap membuat modal yang dibutuhkan untuk menjadi gamer konsol terlihat lebih banyak.
“Namun, apabila dihitung dalam waktu yang lebih lama, biasanya jumlah yang gamer konsol keluarkan bisa lebih kecil dibanding gamer mobile,” ungkapnya.
Dari segi demografi, gamer PC dan konsol juga biasanya didominasi oleh orang dewasa. Hal ini membuat mereka lebih punya kondisi finansial yang lebih baik. Adapun gamer konsol yang bisa dengan mudah dimainkan hanya dari smartphone, rata-rata adalah remaja atau anak muda.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Itu artinya, sudah lebih dari setengah pengguna internet adalah orang yang senang dengan dunia gim. Secara garis besar, gamer bisa dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan platform permainannya, yakni gamer PC, mobile, dan konsol.
Dari ketiga tersebut, jumlah gamer mobile paling besar mencapai 60 persen, sedangkan gamer PC hanya 33 persen, dan konsol hanya 32 persen. Meski jumlah gamer mobile lebih baik, nyatanya mereka termasuk kelompok yang tidak terlalu loyal mengeluarkan uang untuk bermain gim.
Baca juga: Tren Perilaku Gamers 2023, Udah Enggak Zaman Main di Satu Platform
Dari tiga gamer itu, tingkat spending paling tinggi justru adalah gamer konsol. Tingkat keloyalan gamer konsol mengeluarkan uang demi gim mencapai 66 persen. Posisi kedua ditempati gamer PC dengan 55 persen dan terakhir justru gamer mobile dengan 45 persen.
Pengamat Games dari Zilbest Yabes Elia mengatakan bahwa gamer konsol lebih loyal mengeluarkan uang karena jenis gim yang mereka mainkan rata-rata adalah ekslusif. Gim-gim tersebut hanya bisa dimainkan setelah gamer membeli gim tersebut di awal.
Oleh karena itu, gamer konsol memang kebanyakan diisi oleh orang-orang dari kelas menengah ke atas. Selain itu, untuk memainkan gim konsol juga membutuhkan perangkat gim khusus.
“Jadi, secara otomatis biasanya pangsa pasar gim ini memang punya porsi keuangan tersendiri yang digunakan untuk bermain gim,” ungkap Yabes kepada Hypeabis, Selasa (2/8).
Sementara itu, gamer PC juga sebenarnya cukup banyak mengeluarkan uang untuk game. Beberapa gim di PC juga berbayar. Namun, menurut Yabes, mereka umumnya lebih memprioritaskan pembelian komponen komputer terlebih dahulu sebelum akhirnya ke gim.
Di sisi lain, gim mobile menjadi yang paling buncit dalam urusan mengeluarkan uang karena rata-rata gim jenis ini adalah free to play. Namun, jangan salah, imbuh Yabes, gamer mobile justru bisa lebih loyal dalam mengeluarkan uang.
Sebab, meski bisa memainkan gim secara gratis, gamer biasanya masih tertarik untuk membeli skin-skin khusus di dalam gim tersebut. Cara tersebut bisa membuat keseruan bermain lebih bertambah.
Ilustrasi gamer (Sumber gambar: Freepik)
Sementara itu, Geoffary Arka, Head of Porting Business Agate mengatakan bahwa perbedaan spending behavior ini perlu dicermati lebih dalam. Hal ini mengingat gim mobile dan gim konsol memang punya tipe gamer berbeda.
Lantaran gim mobile umumnya gratis, biasana gamer jenis ini belum mengeluarkan uang pada awal-awal memainkannya. Namun, ketika sudah menemukan titik serunya, mereka bisa spending lebih banyak dalam jangka waktu lebih lama.
Adapun gim konsol memang sedari awal mengharuskan pemain membeli gim sebelum memainkannya. Hal ini yang kerap membuat modal yang dibutuhkan untuk menjadi gamer konsol terlihat lebih banyak.
“Namun, apabila dihitung dalam waktu yang lebih lama, biasanya jumlah yang gamer konsol keluarkan bisa lebih kecil dibanding gamer mobile,” ungkapnya.
Dari segi demografi, gamer PC dan konsol juga biasanya didominasi oleh orang dewasa. Hal ini membuat mereka lebih punya kondisi finansial yang lebih baik. Adapun gamer konsol yang bisa dengan mudah dimainkan hanya dari smartphone, rata-rata adalah remaja atau anak muda.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.