Ilustrasi kecepatan smartphone (Sumber gambar: Freepik)

RAM vs Chipset, Mana Penentu Performa Kencang Smartphone?

09 June 2023   |   13:32 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Genhype, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi saat ingin membeli smartphone dengan performa yang kencang. Salah satu perdebatan yang muncul biasanya antara mendahulukan Random Acces Memory (RAM) atau justru memperhatikan kualitas chipset.

Bagi yang mendewakan ukuran RAM, tentu mereka akan menyarankan agar memilih smartphone yang memiliki kapasitas besar. Namun, bagi yang mengunggulkan chipset, tentu akan lebih menyarankan memilih chipset generasi terbaru saat akan membeli smartphone.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Visual Anak Muda, Kamera Telefoto Smartphone Makin Digemari 

Menurut Tech Reviewer Ikhsan Wakhida, tidak ada yang salah dengan perdebatan tersebut. Chipset dan RAM merupakan dua komponen penting yang dapat menunjang kinerja perangkat smartphone. Namun, jika harus memilih, sebenarnya chipset jauh lebih berpengaruh dalam kinerja sebuah smartphone.

Chipset adalah otak dari sebuah smartphone. Artinya, makin tangguh sebuah chipset, ponsel tersebut pun juga akan makin kencang dalam melibas berbagai pekerjaannya.

Dalam menghadirkan performa ponsel yang kencang, chipset sendiri terdiri dari beberapa komponen chip lain, seperti prosesor (CPU), pengolah grafis (GPU), penunjang kinerja AI (MPU), yang mana saling bahu membahu dalam bekerja.

Oleh karenanya, lebih penting untuk mempertimbangkan chipset keluaran terbaru. Sebab, model anyarnya tentunya adalah upgrade dari versi terdahulu, sehingga akan menawarkan performa yang lebih ngebut. Tak hanya soal performa, chipset juga umumnya akan berpengaruh pada konsumsi daya sebuah ponsel.

“Lebih baik pilih chipset dahulu, baru kemudian RAM. Makin kencang chipset, maka pengalaman ketika bernavigasi di user interface hingga buka tutup aplikasi akan lebih cepat dan nyaman,” ungkap Ikhsan.
 

Ilustrasi memilih performa smartphone (Sumber gambar: Freepik)

Ilustrasi memilih performa smartphone (Sumber gambar: Freepik)


Untuk standar saat ini, sebaiknya pilih chipset yang mampu menghasilkan skor AnTuTu minimal 250 ribu ke atas. Jika kurang dari angka tersebut, biasanya ponsel akan terasa lebih lambat dan kurang nyaman. Sebagai informasi, AnTuTu adalah aplikasi yang kerap jadi tolak ukur untuk menentukan kekencangan sebuah smartphone.

Selain itu, sebaiknya memilih chipset dari dua merek besar yang sudah sangat populer, yakni Snapdragon atau MediaTek. Sebab, keduanya telah terbukti reabilitasnya dari segi teknologi serta kompatibilitasnya saat dicoba di pekerjaan-pekerjaan sulit, seperti game-game berat.

Setelah memilih chipset, barulah pengguna bisa mempertimbangkan kapasitas RAM. Singkatnya, makin besar kapasitas RAM yang ditawarkan, itu berarti ponsel tersebut makin layak untuk dipinang.

Sebab, RAM ini ibarat komponen ponsel yang mirip seperti sebuah wadah. Wadah ini menampung operating system dan aplikasi yang terdapat di dalam ponsel. Oleh karena itu, makin besar sebuah wadah tentunya akan makin baik pula kinerja sebuah ponsel.

Ponsel yang memiliki kapasitas RAM besar umumnya akan lebih cepat dalam membuka sebuah aplikasi. Selain itu, RAM besar juga memungkinkan pengguna lebih nyaman ketika menggunakan aplikasi berbeda yang berjalan secara bersamaan.

“Makin besar RAM, maka kegiatan multitasking akan lebih lega. Kemungkinan suatu aplikasi di-reload atau dibuka ulang menjadi lebih minim. Hal ini membuat waktu tunggu ketika beralih antar aplikasi menjadi lebih singkat,” imbuhnya.

Untuk standar saat ini, sebaiknya memilih ponsel dengan kapasitas RAM minimal 4GB. Namun, jika penggunaan ponselnya lebih intens, tidak ada salahnya untuk menaikkan standar RAM menjadi 6GB.

Namun, selain RAM dan chipset, kebiasaan aktivitas pengguna juga bisa menjadi pendukung kencang atau tidaknya sebuah ponsel. Kebiasaan pengguna yang keliru dan memperkeras kinerja ponsel akan membuat performa gawai jadi tidak maksimal.

Misalnya, soal kebiasaan membuka banyak aplikasi yang berjalan secara bersamaan di background. Aplikasi yang terus berjalan walau tanpa digunakan, akan membuat ponsel jadi bekerja ekstra keras.

Efeknya kinerja ponsel jadi tidak optimal, selain juga akan membuat baterai lebih cepat terkuras. Oleh karena itu, sebaiknya pengguna segera menghentikan aplikasi yang tidak digunakan dan masih berjalan di background.

Baca juga: Daftar Smartphone Paling Unik di Dunia, Ponsel Mini hingga Layar Melengkung

Di sisi lain, pengguna juga perlu mengecek kapasitas memori penyimpanan secara berkala. Kapasitas ruang penyimpanan yang mengecil bisa membuat ponsel jadi lambat. Rajin-rajinlah membersihkan foto, video, cache file, maupun aplikasi yang tidak terpakai.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

WhatsApp Beta Bawa Fitur Baru, Begini Cara Berkirim Foto Resolusi HD Tanpa Pecah

BERIKUTNYA

Intip Keseruan Garuda Eleven Metaleague, Game Football Manager Lokal Adaptasi Komik Populer

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: