Jadi Program Diplomasi Budaya, Cek Kegiatan Menarik di Year of Culture Indonesia-Doha 2023
14 March 2023 |
07:22 WIB
Prasetyo Agung Ginanjar
Jurnalis Hypeabis.id
1
Like
Like
Like
Kerja sama di bidang kebudayaan antara Indonesia dan Qatar semakin erat. Terbaru, keduanya kembali menyelenggarakan program Year of Culture 2023 untuk memajukan sektor kreatif dan budaya yang terus berkembang antar kedua negara.
Year of Culture merupakan platform diplomasi untuk merayakan keragaman budaya dan memperdalam kesalingpahaman antara Qatar dengan negara lain. Program ini telah berlangsung sejak 2012 di bawah kepemimpinan Sheikha Al Mayassa bint Hamad bin Khalifa Al Thani dan digelar selama setahun penuh tiap tahunnya.
Tahun ini, Year of Culture dimulai dengan partisipasi lima orang pesilat asal Indonesia di acara Qatar National Sports Day di Doha pada 14—15 Februari 2023. Dalam acara tersebut masyarakat Qatar dapat mengikuti lokakarya silat dari para profesional Indonesia.
Baca juga: Mau Jalan-jalan ke Qatar? Perhatikan Aturan yang Tidak Boleh Dilanggar di Negara Kaya Ini
Kemudian, rangkaian acara Year of Culture juga dilanjutkan dengan opening reception di Museum of Islamic Arts sebagai penanda resmi dimulainya Year of Culture selama setahun penuh pada Minggu, 12 Maret 2023 waktu setempat.
"Rangkaian kegiatan Year of Culture ini menunjukkan bahwa pendekatan kebudayaan menjadi sarana yang dapat memperkuat pemahaman dan keharmoisan antarbangsa ” papar Muhammad Adlin Sila, Staf Ahli Mendikbudristek dalam siaran tertulis, Senin (13/3/23).
Sementara itu, kepala Museum Qatar, Sheikha Al Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Thani mengatakan program Year Of Culture merupakan ajang apresiasi antar kedua negara. Termasuk peranannya dalam dunia Islam, dan hal-hal lain yang menyatukan mereka dalam keragaman.
“Kami siap merayakan tahun yang penuh dengan pertukaran budaya,” ungkap Sheikha," saat hadir dan membuka dimulainya acara tersebut di Qatar.
Tak hanya silat, tahun ini di Year of Culture Indonesia juga akan membuat pertunjukan musik Sasando dari Nusa Tenggara Timur oleh Ganzer Lana dan Tari Ratoe Jaro yang dipentaskan oleh komunitas diaspora Indonesia di Qatar.
Rangkaian acara berikutnya, adalah peresmian pembukaan Galeri Asia Tenggara di Museum of Islamic Arts yang menyuguhkan koleksi tentang koneksi Timur Tengah dan Asia Tenggara, khususnya Indonesia dalam hal sejarah dan tradisi Islam.
Selanjutnya, para pekerja kreatif Indonesia juga akan menampilkan pertunjukan teater musik bertajuk HAYATI (Tree of Life): Searching for The Essence of Love. Berlangsung di Doha, melalui pementasan ini mereka ingin memperkenalkan cerita yang mengusung tradisi dan romantisme yang berakar pada kisah Panji.
Tak hanya itu, Indonesia dan Qatar juga akan melakukan program residensi seniman di Doha, Sumba, dan Tasikmalaya. Residensi di Doha akan berfokus pada seni visual, sedangkan residensi di Tasikmalaya akan menjadi ajang bagi kedua negara untuk berkolaborasi di bidang fesyen bordir.
Hasil karya residensi di Tasikmalaya akan ditampilkan pada Jakarta Fashion Week 2023. Sementara itu, residensi di Sumba secara khusus akan mengangkat tentang kreativitas pembuatan perhiasan berbahan logam.
Ada juga Kegiatan Photography Journey berupa pertukaran antar fotografer. Nantinya, satu tim fotografer yang berasal dari Qatar dan Indonesia akan melakukan perjalanan bersama di kedua negara untuk membuat foto warisan budaya tak benda yang bakal dipamerkan ke publik.
Uniknya, kegiatan-kegiatan akbar di Indonesia juga turut menjadi bagian dari Qatar-Indonesia Year of Culture. Termasuk pameran seni kontemporer seperti ARTJOG, Ubud Writers and Readers Festival yang tahun ini akan kembali dihelat di Tanah Air.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Year of Culture merupakan platform diplomasi untuk merayakan keragaman budaya dan memperdalam kesalingpahaman antara Qatar dengan negara lain. Program ini telah berlangsung sejak 2012 di bawah kepemimpinan Sheikha Al Mayassa bint Hamad bin Khalifa Al Thani dan digelar selama setahun penuh tiap tahunnya.
Tahun ini, Year of Culture dimulai dengan partisipasi lima orang pesilat asal Indonesia di acara Qatar National Sports Day di Doha pada 14—15 Februari 2023. Dalam acara tersebut masyarakat Qatar dapat mengikuti lokakarya silat dari para profesional Indonesia.
Baca juga: Mau Jalan-jalan ke Qatar? Perhatikan Aturan yang Tidak Boleh Dilanggar di Negara Kaya Ini
Kemudian, rangkaian acara Year of Culture juga dilanjutkan dengan opening reception di Museum of Islamic Arts sebagai penanda resmi dimulainya Year of Culture selama setahun penuh pada Minggu, 12 Maret 2023 waktu setempat.
"Rangkaian kegiatan Year of Culture ini menunjukkan bahwa pendekatan kebudayaan menjadi sarana yang dapat memperkuat pemahaman dan keharmoisan antarbangsa ” papar Muhammad Adlin Sila, Staf Ahli Mendikbudristek dalam siaran tertulis, Senin (13/3/23).
Sementara itu, kepala Museum Qatar, Sheikha Al Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Thani mengatakan program Year Of Culture merupakan ajang apresiasi antar kedua negara. Termasuk peranannya dalam dunia Islam, dan hal-hal lain yang menyatukan mereka dalam keragaman.
“Kami siap merayakan tahun yang penuh dengan pertukaran budaya,” ungkap Sheikha," saat hadir dan membuka dimulainya acara tersebut di Qatar.
Kegiatan Menarik di Qatar-Indonesia Year of Culture 2023
Tak hanya silat, tahun ini di Year of Culture Indonesia juga akan membuat pertunjukan musik Sasando dari Nusa Tenggara Timur oleh Ganzer Lana dan Tari Ratoe Jaro yang dipentaskan oleh komunitas diaspora Indonesia di Qatar. Rangkaian acara berikutnya, adalah peresmian pembukaan Galeri Asia Tenggara di Museum of Islamic Arts yang menyuguhkan koleksi tentang koneksi Timur Tengah dan Asia Tenggara, khususnya Indonesia dalam hal sejarah dan tradisi Islam.
Selanjutnya, para pekerja kreatif Indonesia juga akan menampilkan pertunjukan teater musik bertajuk HAYATI (Tree of Life): Searching for The Essence of Love. Berlangsung di Doha, melalui pementasan ini mereka ingin memperkenalkan cerita yang mengusung tradisi dan romantisme yang berakar pada kisah Panji.
Tak hanya itu, Indonesia dan Qatar juga akan melakukan program residensi seniman di Doha, Sumba, dan Tasikmalaya. Residensi di Doha akan berfokus pada seni visual, sedangkan residensi di Tasikmalaya akan menjadi ajang bagi kedua negara untuk berkolaborasi di bidang fesyen bordir.
Hasil karya residensi di Tasikmalaya akan ditampilkan pada Jakarta Fashion Week 2023. Sementara itu, residensi di Sumba secara khusus akan mengangkat tentang kreativitas pembuatan perhiasan berbahan logam.
Ada juga Kegiatan Photography Journey berupa pertukaran antar fotografer. Nantinya, satu tim fotografer yang berasal dari Qatar dan Indonesia akan melakukan perjalanan bersama di kedua negara untuk membuat foto warisan budaya tak benda yang bakal dipamerkan ke publik.
Uniknya, kegiatan-kegiatan akbar di Indonesia juga turut menjadi bagian dari Qatar-Indonesia Year of Culture. Termasuk pameran seni kontemporer seperti ARTJOG, Ubud Writers and Readers Festival yang tahun ini akan kembali dihelat di Tanah Air.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.